Bahasa Indonesia Hadir di Cairo International Book Fair Tahun Ini

Source: Google image


Kmamesir.org. 6/2/2017. Cairo International Book Fair tahun ini terasa lebih familiar bagi MASISIR (Mahasiswa Indonesia di Mesir). Hal ini tentunya bukan dikarenakan harga buku yang melonjak naik karena pengaruh ekonomi Mesir, tapi karena bahasa Indonesia hadir di festival akbar tahunan ini.

Seminar bedah buku yang diselenggarakan oleh Tim Al-Azhar Centre for Translation (ACT) divisi Bahasa Indonesia atau lebih dikenal dengan Pusat Terjemah Al-Azhar menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya. Seminar ini diadakan pada Rabu (1/2) di Hall 4, Stand 4, Cairo International Book Fair, tepat di ruang nadwah stand Al-Azhar.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur Al-Azhar Centre for Translation (ACT), Prof. Yusuf Amir, Koordinator Pusat Terjemah Al-Azhar, Ust. Yusuf Amin dan kepala PUSKIN (Pusat Kebudayaan Bahasa Indonesia), Ust. Wahyudi serta Fungsi Protokoler KBRI, Bapak Winratno. 

“Alhamdulillah acara dipadati oleh banyak pengunjung, peserta sangat antusias mengikuti seminar bedah buku, bahkan turut serta PPMI, Wihdah, dan mahasiswa ASEAN lainnya, seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Thailand dan Singapura yang mengikuti acara sampai akhir. Namun sayangnya, tidak ada sesi tanya jawab karena terbatasnya waktu,” ujar Ust. Yusuf Amin pada sambutannya.

Acara bedah buku ini mengenalkan tiga buku yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Pertama, Pilar-Pilar Islam karya Prof. Dr. Ahmad Al-Thayyib, kedua, Teori Perang dalam Islam karya Imam Muhammad Abu Zahrah, dan ketiga, Manusia dan Norma karya Prof. Dr. Mahmud Hamdi Zaqzuq. 


Pemberian cinderamata dari ACT kepada PUSKIN (source: Fanspage Pusat Terjemah Al-Azhar)


Ketiga buku tersebut merupakan seri “Hakikat Islam” yang diharapkan kontribusinya dapat bermanfaat dalam mencerahkan pemahaman dasar Islam yang benar, demi kemaslahatan umat Islam, khususnya di Negara Asia Tenggara.

Al-Azhar Centre for Translation (ACT) sendiri merupakan anak lembaga Al-Azhar yang baru didirikan tahun lalu, pada 3 Oktober 2016. Lembaga ini sengaja dibentuk untuk memperteguh risalah Al-Azhar dan menyebarluaskannya serta juga membangun peradaban Islam yang baik di seluruh dunia.

Selain menerjemahkan buku, ACT juga memiliki program kerja lainnya seperti: menjadi penerjemah langsung dalam berbagai event dan bertanggung jawab dalam pengalihan bahasa secara legal Setiap lembaga yang berada di bawah naungan Al-Azhar.

Terhitung tahun ini, ACT telah memiliki banyak divisi bahasa, antara lain: Inggris, Perancis, Italia, Persia, Ibrani, Bahasa Indonesia, Turki, Urdu, Spanyol, Yunani dan Pashto.

Selain itu, nuansa Nusantara juga hadir dalam stand bazar makanan. Tahun ini salah satu produsen makanan Indonesia, Indofood, mendirikan stand Indomie. Terdapat dua pilihan menu: popmie yang dijual seharga 5 le, dan Indomie dengan harga 2 le. Pembeli diberikan air panas gratis dan mangkuk cantik untuk melahap indomie.


Source: fanspage Indomie Egypt

Festival Buku Internasional kali ini terasa sangat meng-Indonesia, terutama bagi mereka yang belum pernah menghirup udara Nusantara selama bertahun-tahun. Festival akbar ini akan ditutup secara resmi minggu depan, tepatnya pada tanggal 10 Februari. (SM)

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top