Permata Kerinduan

Sebutir intan nan gemerlap
mengusik pagi yang tidur lelap
sebutir intan terkait nama
megah nan jaya, ‘mujahid’

Adakah jiwa yang berlinang rindu
berbakti padamu
Adakah jiwa yang berburu doa
patuh padamu
Adakah hati yang mencintai
dapat melihat wajah lembutmu
adakah hati yang menyayangi
mampu memeluk sendu hangatmu
Dalam bisikan dingin malam
aku sujud mendoakanmu
dalam perjuangan lelah
aku terdiam mengingatmu
dalam kesendirian
aku mimpikan belaianmu
dalam seluruh ibadahku
aku begitu merindukanmu

Aku, segumpal darah yang berlumur dosa
aku, sesosok jiwa yang berselimutkan nista
bagai selendang hitam yang yang menutupi auratmu
bagai kumpulan debu yang hendak kau sapu

Ibu...
betapa teganya aku melukai hatimu
betapa tak tahu malunya aku dengan dosaku
betapa rendahnya penghormatanku terhadapmu
Kini aku pahami perjuanganmu
kini aku rasakan pengorbananmu
membesarkanku
mendidikku
hingga kini aku menjadi manusia yang mampu berdiri
hingga kini aku menjadi manusia yang tegar ketika sendiri

Ibu...
sungguh ingin aku memelukmu
sungguh ingin aku sujud memohon maaf padamu
sungguh ingin aku melihat senyumanmu

Ibu...
ampuni dosaku agar Allah turut mengampuniku
restui diriku agar allah merestui jalanku
karena aku percaya akan janji-Nya
yang mengampuni dan merestuiku jika kaupun begitu

Ibu...
doakanku di negeri piramid nan jauh ini
kuharap jadi permata mujahid dihatimu
kuharap kerinduanku jadi permata doa dihidupmu


Oleh: Fahrie El Fais
Mahasiswa Jurusan Syariah Syariah Islamiyah
Al-Azhar University

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top