ABU SIMBEL, Kota Kecil Bukti Kedikdayaan Fir’aun

Abu Simbel, sebuah kotakecil yang bernuansa khas Mesir kuno. Terletak di bagian selatan wilayah Mesir, berbatasan dengan negara Sudan. Kotaini berjarak 1.235 Km dari ibu kotaMesir, Cairo. Memasuki kotaini seakan kita kembali menyelami masa-masa kedikdayaan Fir’aun (raja Mesir kuno) ketika berkuasa. Ini terbukti dengan banyaknya situs-situs sejarah masa silam yang masih bertebaran di kotakecil ini. Di kotaAbu Simbel terdapat ma'bad (Kuil) Abu Simbel yang dibangun Ramses II (nama lain Fir'un).

Semua orang berdecak kagum ketika memasuki komplekAbu Simbel. Bahkan jika Anda merasakan diri Anda adalah musuh Fir’aun maka Andapun juga akan merasakan kedigdayaan dan keangkuhan Fir’aun. Ketika Anda melangkah memasuki komplek Abu Simbel, Anda sudah dihadapkan pada sebuah Kuil megah setinggi 33 m. dan lebar 38 m. yang masih berdiri tegak meskipun usianya sudah mencapai 3000 tahun lebih. Dua patung raksasa yang menempel di wajah Kuil dan diiringi 10 patung lainnya dengan ketinggian mencapai 20 m. juga mengingatkan kita bagaimana keangkuhan Fir’aun. Kuil sebelah kiri dengan penjagaan 4 buah patung Ramses II beserta Dewa Matahari adalah tempat peribadatan masyarakat Mesir Kuno yang dipersembahkan untuk Ramses II. Jika Anda berdiri tegak di hadapan Kuil dan patung-patung tersebut seketika Anda merasa kecil dan kerdil tak berdaya. Inilah yang diinginkan Fir’aun. Hal ini dilakukan agar siapa saja yang melihat patungnya merasakan betapa agungnya Fir’aun dan layak di sembah.

Abu Simbel adalah kawasan paling selatan dari wilayah Mesir yang berbatasan dengan NegaraSudan. Keberadaan patung-patung raksasa di gerbangAbu Simbelmemberikan arti tersendiri bagi Fir’aun. Seakan Fir’aun ingin berteriak dan mengatakan kepada musuh-musuhnya: “Inilah Aku penguasan alam ini, dan sungai Nil yang mengalir dari ujung selatan hingga utara adalah milik Ku, maka takutilah Aku”.

Memasuki serambi Kuil, kembali kita di buat kagum oleh hasil karya seni arsitek Fir’aun. Di dinding-dinding Kuil tersebut Fir’aun menggambarkan tentang keangkuhan dan kehebatannya ketika memasuki arena perang. Disepanjang dinding tersebut kita melihat pahatan dengan berbagai huruf Hiloglif yang menggambarkan bagaimana Fir’aun memperlakukan orang-orang yang berani melawan dan memberontak terhadap kekuasaanya. Diantaranya kita bisa melihat bagaimana Fir’aum memperlakukan segorombolan tawanan perang yang ia ikat dileher dan  dijambak rambutnya sambil dipukul dengan tongkatnya. Selain itu, kita juga diperlihatkan bagaimana keberanian tentara-tentara Fir’aun dimedanperang, mereka menebas dengan pedang dan memanah sambil memacu kereta kuda terhadap siapa saja yang berani menghadang laju gerak mereka.

Ma'bad Abu Simbel atau kuil Ramses II ini juga memiliki seni arsitektur yang menakjubkan. Di dalamnya ada suatu ruangan yang dikenal dengan nama Qadasul Aqdas (tempat tersuci) berisikan patung-patung Ramses, Ra'hur Akhti dan Amon. Yang aneh dan menakjubkan dari ruangan ini, bahwa sinar matahari tidak pernah memasuki ruangan sepanjang tahun kecuali hanya dua hari, saja yaitu pada 22 Februari (hari kelahiran Ramses) dan 22 Oktober (hari diangkatnya Ramses menjadi Raja Mesir). Menakjubkan, hal ini masih berlangsung sepanjang tahun. Ini jadi bukti keahlian arsitek Fir’aun yang berhasil menggabungkan posisi arsitektur bangunan dengan ketepatan perhitungan perjalanan matahari. Namun ketika kawasan tenggelam oleh air bah dari bendungan Aswan. Sebuah lembaga PBB yang membidangi pendidikan dan kebudayaan (UNESCO) bergerak memberikan bantuannya pada tahun 1959 untuk menyelamatkan peninggalan bersejarah di kawasan Nubah tersebut dan memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi. Sehingga sekarang letak Kuil tersebut mengalami perubahan ketinggian hingga 65 m. dan mudur 210 dari tempat semula. Akibatnya, tanggal masuknya matahari kedalam kuil tersebut bergeser satu hari, menjadi tanggal 21 Februari dan 21 Oktober. Inilah salah satu bukti kebenaran Al-Quran.

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top