Who Is The Next Legends ?



Kepengurusan organisasi Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) periode 2011-2012 menghitung hari. Pengurus masa amal 2011-2012 bersiap melaporkan seluruh hasil kegiatan yang telah terprogramkan, baik yang terlaksana atau tidak. Pengurus harian (BPH) dan seluruh koordinator bidang sibuk mempersiapkan laporan tertulis, untuk dibukukan dan menjadi pertinggal kepengurusan periode selanjutnya.

Organisasi kita KMA sebagai induk organisasi masyarakat Aceh khususnya mahasiswa di Kairo, merupakan satuan perkumpulan yang sudah lama, jauh sebelum PPMI lahir kita sudah terbentuk. Menjaga, menaungi, berkumpul dalam kebersamaan dan kekompakan, demi mewujudkan KMA yang berdikari, berilmu dan beramal.

Mewujudkan KMA sebagai qudwah dan wadah aktualisasi diri  yang profesional untuk meraih multi berprestasi adalah merupakan visi jelas untuk keberlangsungan detak jantung KMA. Dengan kebersamaan yang kuat, walaupun tujuan ini besar, namun bisa sama-sama kita pikul membawa ke jalan yang lurus.

Keseharian pengurus tidak jauh beda dengan warga, mereka juga punya aktifitas manusiawi. Kuliyah, belajar dan juga aktifitas normal berlaku bagi mereka. Maka wajar ketika ada warna kusam disana sini. Mereka bukan kesempurnaan, akan tetapi manusia yang belajar sedikit demi sedikit agar lebih bermakna. Semoga dengan KMA kita bisa beramal juga berprestasi.

Kemana Sudah KMA?

Jauh sudah kita berjalan, memikul, memapah organisasi ini. Dengan segala keterbatasan kami sebagai insan tentu tidak luput dari berbagai kekurangan. Sejauh ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk terus berada dalam jalur. Hingga hari ini, garis ini kami menemukan batas kami terhadap tanggung jawab sebagai pengurus.

Tetu saja hari esok masih ada, masih banyak hari-hari lain yang bisa kami berikan untuk KMA. Mungkin dalam episode lain, seperti ide, dorongan moril dan dukungan demi kokohnya KMA di masa depan.

Pengurus ibarat tim lari estafet, kita tidak bisa berlari sendirian. There is no one men show. Kita butuh kebersamaan, kawan-kawan yang selalu mendukung, yang mau memberikan sedikit pikiran dan meluangkan sedikit waktu. Akan ada batas bagi seseorang untuk berlari. Setiap dari kita punya sekali putaran, tidak lebih. Selanjutnya tongkat itu harus kita serahkan kepada pelari selanjutnya. Dan sekarang kami berada di batas garis itu.

Estafet menuju batas, harus ada pelari selanjutnya yang melanjutkan perjuangan ini. We need more legends, to keep our nature. And where is the legends? Who are they? Mereka adalah kita, kalian dan semua warga KMA.  Mereka yang telah kita bina, kita jaga, kita didik, kita bimbing untuk menjadi bisa menjadi kudwah dan uswatun hasanah yang ideal untuk masyarakat KMA.

Muhibussabri Hamid*
Sekretaris II KMA Masa Amal 2011-2012

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top