Cinta Baginda SAW Tidak Pernah Mengenal Kata Tunda

Tidak dipungkiri.. reaksi reflek yang ada dihati umat Islam, pasca pelecehan terhadap nabi Muhammad SAW, adalah satu aksi yang terpuji dan sangat terpuji.. biar mereka tahu, bahwa pengikut baginda nabi kita bukan sebangsa himar  (keledai) yang tidak pernah bisa marah sewaktu dipancing untuk marah... reaksi itulah yang menunjukkan, bahwa masih ada iman dan cinta di hati kita kepada baginda Rasulullah SAW…

Tahukah anda bagaimana cara mencintai Rasulullah SAW selain yang telah saya sebutkan di atas..?
Saudara harus taat kepada beliau SAW.. Dan sebagaimana orang bijak pernah mengatakan "orang yang cinta pada seseorang, dia akan taat kepadanya.."

Bukan hanya dengan membakar bendera Amerika, berarti kita sudah dikatakan cinta kepada baginda nabi..
Bukan hanya dengan melompat pagar kedutaan besar Amerika, berarti kita sudah merasa mencintai baginda nabi..

Bukan dengan menbakar kitab suci agama  yahudi, nasrani dan lain-lain, berarti kita sudah merasa membela baginda nabi.. Bukan.. Bukan..!

Sedikit agak aneh..! Seorang anak muda melilit kain merah di dahi kepalanya.. Bom molotof di tangan kanannya.. Genggaman batu di sebelah kirinya.. Llidahnya selalu dibasahi oleh caci-maki terhadap Negara Amerika.. dengan itu, dia merasa, bahwa dia telah mencintai dan membela Rasulullah SAW.. padahal.., disisi yang lain.., mukanya tidak pernah dibasahi air wudhuk..

Dahinya tidak pernah tersentuh oleh alas tempat sujud.. wajahnya tidak pernah menghadap kearah kiblat.. Lidahnya tidak pernah melantunkan zikir dan ayat-ayat suci Al-Quran.. Tidak pernah matanya berlinang mengingat dosanya dan kebesaran Allah.. Tak pernah hatinya -walau terbisik- untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah kepadanya..

Cinta kepada baginda nabi yang sesungguhnya –biar saudara ketahui- adalah dengan mengerjakan perbuatan yang dicintai olehnya..

Cinta kepada beliau adalah dengan tidak pernah meninggalkan salat yang selalu diingatkan oleh beliau kepada umatnya..

Cinta kepada baginda nabi adalah dengan meminta maaf kepada kedua orang tua kita, atas kekurangan kita dalam membalas jasa dan budi baik mereka kepada kita..

Cinta kepada baginda nabi adalah dengan tidak memutuskan tali persaudaraan atau silaturrahmi sesama keluarga kita, dan sesama saudara seiman lainnya..

Cinta kepada baginda adalah dengan segera meninggalkan narkoba dan narkotika..

Cinta kepada baginda adalah dengan segera mengenakan jilban busana yang dicintainya.. dan dengan tidak melenggk-lenggok berjalan memakai celana sarat dan ketat.. lage ceurape ek treng..!

Cinta kepada baginda adalah dengan segera meningalkan korupsi, sogok-menyogok yang sangat dibencinya..

Cinta kepada baginda nabi adalah dengan segera meninggalkan menghiurup batang rokok, yang merugikan kesehatan, dan menyia-nyiakan uang yang dilarangnya…

Cinta kepada baginda adalah dengan segera mengucapkan dengan lisan dan penuh ikhlas: "aku bertaubat kepada-Mu ya Allah… aku kembali ke jalan-Mu ya Allah..  aku hamba yang berlumuran dengan dosa  dan noda.. ya Allah.. ampuni aku ya Allah.. ampuni dosaku dan dosa kedua orang tuaku ya Allah.."

Segera lakukan itu.. segera… segera… karena cinta baginda nabi SAW tidak pernah mengenal kata tunda...!

Penulis : Edi Saputra, MA
Adalah Mahasiswa S3 asal Aceh di Al-Azhar Mesir.
Tulisan ini sudah pernah di muat di www.suaraaceh.com tanggal 27 September 2012

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top