Wali Nanggroe Minta Memaksimalkan Sabang


Sabang - Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar menyebutkan bahwa Pulau Weh adalah 'harta karun' yang tak ternilai yang dimiliki Aceh khususnya dan Indonesia secara umum. Sebab pulau yang berada di ujung paling barat Indonesia itu menyimpan kekayaan potensi pariwisata yang diakui dunia internasional.

"Sabang adalah aset paling berharga tapi belum terpakai dengan maksimal. Padahal potensinya sangat besar karena dilalui jalur internasional. Sabang harus dikaitkan dengan bisnis maritim dan tourism, karena itu BPKS dibawah kepemimpinan Fauzi Husin sekarang harus mampu mengorganisi semua instansi pemerintah yang terkait untuk membangun segala infrastruktur Sabang. Sabang harus dibenahi," Pintanya saat menghadiri kunjungan kerja ke kantor pusat BPKS di Panglima Polem, Sabang (30/3).

Dalam kunjungan tersebut juga dihadiri Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Keta DPRD Aceh Hasbi Abdullah, Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam, Kapolres Sabang, Lanud Sabang, Dirut PDPA, Kepala BPKS Sabang Fauzi Husin, Wakil Kepala BPKS Irwan Faisal dan sejumlah deputi BPKS seperti Muhammad (Deputi Pengawasan), Muslim A Djalil (Deputi Komersial), Chandra Hasan (Deputi umum), dan Kasbdir Promosi BPKS Fauzi umar dan sejumlah pejabat teras BPKS lainya.

Selanjutnya Malik Mahmd juga meminta agar semua pihak agar terus memikirkan pembangunan Sabang agar lebih cepat maju, "Sabang memang banyak yang harus dibenah, seperti kata gubernur tadi (mengutip keterangan Zaini Abdullah disampingnya). Saya lihat turis-turis memang telah banyak datang ke sabang, tapi kalau kita tidak benahi segala infrastruktur maka turis akan enggan berlama -lama di Sabang sebab mereka ingin kenyamanan ketika berada di Sabang."

"Ie jih gleh that, get that ke pariwisata. Menyoe dilua nangroe nyoe ka dipeugot taman-taman, hotel begleh sabab awak ble nyan hana galak kto. Awak nyan (turis) bagah diwoe menyo hana sesuai lagee ta promosi (airnya bersih sekali, bagus sekali untuk pariwisata. Kalau di luar negeri semau ini sudah dibuat taman-taman. Hotel atau penginapan harus bersih sebab wisatawan asing paling tidak suka yang kotor. Mereka bisa cepat pulang bila semua fasilitas tidak sesuai dengan promosi yang dilakkan)." Sebut Wali pula.

Wali Nanggroe, Gubernur Aceh dan semua rombongan juga melakukan tinjuan kebeberapa proyek seperti pembangunan sollar cell, Pelabuhan CT 3 yang dibangun BPKS Sabang.

Di rumah sakit Angkatan Laut J Lilipory, para pemangku nanggroe tersebut sempat melakukan tes hyperbaric oxygen theraphy untuk selanjutnya berkunjung ke kantor pusat BPKS Sabang, dekat sabang Fair. Pada pukul 4.30 WIB rombongan terus bertolak balik ke Banda Aceh melalui pelabuhan Balohan Sabang dengan menaiki kapal Cepat Rondo.(Hamid).

Sumber: BPKS NEWS

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top