LISAN


Oleh; Erna Dewi Sulaiman, Lc

 "Manusia tidak akan teguh imannya sebelum teguh hatinya, dan tidak akan teguh hatinya sebelum teguh lidahnya." (HR. Ahmad).

Berbicara adalah salah satu nikmat Allah yang sangat besar yang dianugerahkan kepada manusia. Dengan berbicara manusia dapat berkomunikasi satu sama lain. Diciptakannya lisan bukan hanya untuk berkomunikasi tetapi juga untuk menyebut asmaNya dan membaca kalamNya. Karena lisan pula kita dapat menjadi makhluk yang paling mulia dibandingkan makhluk lainnya, seperti yang terdapat dalam firman-Nya:

 "Tuhan yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan Al-Qur'an. Dia menciptakan manusia dan mengajarkannya pandai berbicara". (Ar-Rahman: 1-4).
 Allah Swt. melebihkan derajat manusia daripada makhluk lainnya dengan mengajarkannya pandai berbicara. Sudah sepatutnyalah kita memanfaatkan nikmat yang sangat besar itu dengan sebaik-baiknya.

Lisan, seringkali tanpa sadar mengucapkan kata-kata yang tidak diinginkan. Lisan yang lepas kendali akan banyak mendatangkan kesusahan bagi diri sendiri bahkan orang lain. Karena lisan, dapat menimbulkan permusuhan bahkan pertumpahan darah pun bisa terjadi. Pertikaian seringkali bermula dari lisan yang tidak dijaga dengan baik.

Manusia yang lemah akal pikirannya jika berbicara sering mengeluarkan kata-kata yang tak berguna dan tak jarang juga mengeluarkan ucapan yang dapat merusak hubungan persahabatan antar sesama. Seperti pepatah mengatakan, "Sesekali waktu orang bisa mati karena terpeleset lidahnya.

Namun, seseorang tidak mati karena terpeleset kakinya. Jika kita dapat menghitung pembicaraan kita, ternyata apa yang kita bicarakan lebih banyak yang tidak berguna. Oleh karena itu, islam mengajarkan umatnya untuk lebih baik diam jika tidak ada yang perlu dibicarakan. 

Sikap diam juga merupakan media pendidikan yang telah teruji. Rasulullah Saw.pernah bersabda: "Hendaknya kamu diam, sebab diam itu dapat menyingkirkan syaitan dan menolongmu dalam urusan agamamu".(HR. Ahmad).
Untuk memelihara lisan dari perkataan yang tidak berguna, Islam menganjurkan umatnya untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang menimbulkan perdebatan, sekalipun dalam perkara kebenaran.

Dalam perdebatan biasanya lebih mengutamakan kemenangan daripada persaudaraan. Oleh karenanya Rasulullah Saw. menganjurkan kita untuk menjaga lisan, karena lidah yang tak bertulang dapat menyakiti hati manusia, bisa membahayakan dunia dan akhirat. Sedikit saja kata hikmah yang keluar dari bibir kita dan dapat membawa kepada kebaikan itu lebih baik daripada banyak kata-kata tetapi dapat merusak ukhuwah Islamiyah.

Salah satu pintu maksiat adalah lisan. Apabila kita berbicara hendaklah mengatakan sesuatu yang dapat memberi manfaat bagi yang lain. Apabila kita ingin mengetahui apa yang ada di hati seseorang, dapat diketahui dari gerakan lisannya, karena ucapan dapat menunjukkan apa yang terdapat dihati kita.

Banyak cara yang dapat kita lakukan agar lisan kita terjaga dengan baik dan menjadi terhormat bagi pemiliknya, apalagi dibulan yang suci ini. Diantaranya dengan menyadari arti pentingnya menjaga lisan, berkata salah berarti menjatuhkan harga diri.

Perbanyaklah berdoa kepada Allah Swt. agar dimudahkan dalam menjaga lisan. 'gak ada salahnya bukan kita memulai untuk berbicara dengan lebih baik. Fabda' binnafsi, mulailah dari sekarang.

Perubahan itu sebuah keniscayaan. Perubahan ke arah yang lebih baik merupakan sesuatu yang mutlak bagi seorang muslim. Semoga waktu yang diberikan dalam hidup ini, menjadi saksi perubahan itu. Hingga menjadi muslim yang semakin baik dari hari ke hari. Amin!  (El-Asyi Edisi 91)


                      


Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top