Mengapa Harus Muharram



Foto: Ilustrasi (Google image)

Oleh: Riza Chaddafi*
 

Bulan Muharram merupakan awal bulan hijriah. Selain itu bulan Muharram juga terbilang di dalam deretan sejumlah bulan yang disucikan umat Islam. Sungguh banyak bulan Muharram yang telah di lalui oleh umat manusia mulai dari zaman prasejarah sampai zaman bersejarah yang kita rasakan saat ini. Lebih dari itu, bulan Muharram banyak merekam peristiwa peristiwa penting dalam peradaban umat manusia.

Adapun peristiwa-peristiwa penting tersebut, Allah menyelamatkan Nabi Musa dari makar Fir’aun, dan pada bulan ini juga Allah memilih pemimpin pemuda surga sebagi syahid dalam memperjuangkan keadilan. Sebenarnya ini semua bukanlah kebetulan, akan tetapi memang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyusun ini semua di dalam Lauhulmahfuz .

Wahai bulan Muharram engkaulah saksi akan syahidnya pemimpin pemuda surga, engkaulah saksi kekejaman Fir’aun sehingga Allah Swt. menenggelamkannya di lautan yang dalam. Wahai bulan Muharram, orang-orang Yahudi berpuasa pada hari kesepuluh dari hari harimu untuk mengenang sejarah mereka.

Begitu juga kami umat Islam berpuasa pada hari itu, karena kami merasa kami lebih berhak dari pada Yahudi untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat yang Allah berikan kepada Nabi Musa.

Wahai bulan Muharram kami diperintahkan Nabi kami untuk berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh pada hari hari mu. Untuk membedakan kami dari mereka yang menyembah anak sapi yang berpuasa pada hari kesepuluh dari hari hari mu.

Wahai bulan Muharram kami sedih, kami sedih di kala engkau mendatangi kami. Diri mu mengingatkan kami akan luka yang pernah tersayat dalam sejarah kami tentang kejamnya mereka yang tega memenggal cucu utusan Allah. Kami sedih walaupun kami tahu bahwasannya beliau hidup di sisi Tuhan-nya.

Wahai bulan Muharram engkau adalah awal dari bulan bulan yang akan datang. Semoga dengan kedatanganmu ini kami bisa lebih bertaqwa dari bulan bulan yang telah lalu. Kami sadar bahwasanya ketika hari ini Allah masih memberi izin kami untuk bernafas, berarti Allah masih memberi kami izin untuk mengucapkan tobat atas apa yang telah lalu. 
 
*Penulis adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top