Sekolah Menulis dari Masa Ke Masa


Oleh: Hendri Julian
Cikal bakal Sekolah Menulis lahir dari rasa ingin berbaginya Tgk. Ahmad Faqih bin yusuf, Lc. Pemuda ini merupakan sosok penulis fiksi Aceh yang telah menyelesaikan beberapa karya. Berawal dari keinginannya untuk berbagi semangat menulis, ia membangun Seuramoe Teumuleh Project. Menurutnya menulis novel membutuhkan komunitas dan ketekunan, bukan hanya bakat.

Proyek ini dimulai setelah mengrekrut beberapa warga KMA yang memang memiliki minat dalam bidang yang sama, . Tgk. Faqih sangat disiplin dan serius dalam menjalankan proyek ini. Peserta dituntut untuk menulis setiap hari selama satu bulan. Bagi yang tidak mengikuti aturan atau tidak menyelesaikan tulisan akan tereleminasi secara otomatis. Pada akhirnya Sekolah Menulis pertama ini berhasil menyelesaikan tiga naskah peserta dan satu naskahnya sendiri. Walhasil Tgk. Faqih berhasil membentuk mindset bahwa menulis tidak susah, juga berhasil membuka cakrawala dunia kepenulisan mahasiswa Aceh di Mesir.
Penghujung tahun 2013 proyek menulis ini kembali dibuka, namun namanya kemudian diganti menjadi Sekolah Menulis KMA dengan program fiksi, non-fiksi dan terjemahan. Dikomandoi oleh Tgk. Muhibussabri Hamid dan didampingi oleh beberapa senior seperti Tgk. Zahrul Bawady, Lc, Tgk. Husni Muchtar, Lc, dan Tgk. Muammar Zainun, Lc.

Pada masa kepemimpinan Tgk. Mubibussabri, Sekolah Menulis menghasilkan satu naskah terjemahan, satu naskah motivasi remaja dan satu tulisan kumpulan opini. Bahkan dua dari tiga buku tersebut sudah diterbitkan di Indonesia. 

Estafet selanjutnya dipimpin oleh Tgk. Nani Hidayati, Lc. Pada tahun 2014, Sekolah Menulis hanya membuka dua jenis program, fiksi dan non-fiksi. Berbekal pengalamannya menyelesaikan naskah saat project pertama, ia berhasil mengorbitkan tiga penulis muda dengan satu kategori nonfiksi dan dua naskah fiksi. 

Pada periode keempat, Tgk. Muhammad Najid Akhtiar diamanahkan sebagai kepala Sekolah Menulis 2015. Usahanya meneruskan tugas mulia ini juga menghasilkan tiga naskah, ketiga-tiganya merupakan fiksi.

Mereka yang menyelesaikan naskah dalam project Sekolah Menulis adalah :

1. Seuramoe Teumuleh Project

- Adlina Syamsuddin (Derap Takdir Ilahi)

- Nani Hidayati, Lc (Di Bawah Kubah Azhar)

- Halimatus Sa’diah , Lc (Teluk Bosforus)

2. Sekolah Menulis 2013

- Abdul Hamid M. Jamil, Lc (Agar Menuntut Ilmu Jadi Mudah)

- Husni Nazir, Lc (Ikhtilaf Baina Muslimin wa Dhawabituhu Akhlaqiyyah)

- Azmi Abu Bakar, Lc (Kumpulan Opini)

3. Sekolah Menulis 2014

- Ilham Sujefri, Lc (Menjadi Generasi Pilihan)

- Aditya Wirawan (Hakuna Matata)

- Sabariah Harisnur (Mentari Untuk Syeila)

4. Sekolah Menulis 2015

- Hendri Julian (Rumah Kedua)

- Arridho , S. Pd.I (Cut Nyak Dien)

- Kadafi Pagan (Negeri di Atas Angin)

(HJ)

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top