KMA Mesir Adakan Aqiqah 3 Putra Aceh dan Tasyakuran

Tgk. Azwani Putra mendoakan dan mengecup kening putra Teuku Iskandar setelah prosesi peusijuk.
(Foto: Dok. KMA Mesir)
Kmamesir.org. (26/04/2018). Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir mengadakan aqiqah jama'i 3 bayi, tasyakuran dan doa bersama di Meuligoe Aceh, Rabu kemarin (25/4). Rangkaian acara dimulai dengan penyembelihan 8 ekor kambing, peusijuk bayi dan tausiah islamiyah berkaitan dengan keturunan.

Acara kali ini sedikit berbeda, KMA menggabung beberapa agenda acara pada satu hari. Aqiqah 3 bayi dari anggota KMA, tasyakuran suksesnya pelaksanaan Sumatera Cup, dan tasyakuran Tgk. Maulizar yang berhasil meraih juara 2 pada lomba kaligrafi internasional. Adapun 3 bayi yang diaqiqahkah ialah: Umar, putra dari Tgk. Hengki Firmansyah dan Tgk. Indah Laida; Teuku Muhammad Farouq, putra dari Tgk. Teuku Iskandar dan Tgk. Intan Qurratul Aini; dan Zeemam Khalifah Essalim, putra dari Tgk. Mujibussalim dan Tgk. Evici Heriandi.

Thaiburrifqi Ananda, ketua KMA dan perwakilan panitia Sumatera Cup tahun ini juga mengucapkan terimaksih atas segala bantuan dari segenap partisipan sehingga event tersebut berjalan sukses. Tgk. Maulizar Muhammad turut menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan yang diperolehnya dalam lomba kaligrafi internasional. Adapun Tgk. Teuku Iskandar, perwakilan orang tua yang anaknya turut diaqiqahkan mengucapkan ungkapan syukur kepada Allah atas kelahiran putranya.

"Saya mewakili orang tua yang anaknya diaqiqahkan pada hari ini mengucapkan rasa syukur yang luar biasa kapada Allah atas anugerah dan amanah yang diberikan kepada kami berupa bayi yang lahir sehat. Terima kasih juga kepada keluarga KMA yang telah banyak membantu kami dalam proses kelahiran hingga hari ini," ujar Teuku Iskandar.

Tgk. Amri Fatmi yang mengisi tausiyah, menerangkan bahwa kelahiran adalah proses penting, proses ilahiyah dan insaniyah, yang cukup penting. Beliau mengungkapkan, kelahiran seseorang juga punya hikmah yang besar.

"Kelahiran seseorang punya hikmah yang cukup besar. Dari sini kita bisa menyadari bahwa alam sesudah alam dunia, alam baqa, alam akhirat, nyata wujudnya. Bayi sebelum lahir, ia hidup nyaman dalam kandungan, ia makan bukan dengan mulut, bernafas bukan dengan hidung. Ia hidup nyaman dalam air ketuban. Nah, seorang bayi beranggapan, selain perut ibunya, ia tidak mengenal dunia lain. Ia akan mati jika keluar dari perut ibunya. Nyatanya, hal itu salah. Setelah keluar dari perut ibunya, bayi bisa makan tanpa tali pusar, ia sekarang bisa bernafas dengan hidung. Sesuatu yang tidak ia sadari sebelumnya. Begitu juga dengan kehidupan setelah dunia, akan ada kehidupan setelah ini yang mekanismenya berbeda sama sekali. Dan Allah Maha Mampu melakukan itu semua." 


Tgk. Dr. Amri Fatmi menyampaikan tausiah. (Foto: Dok. KMA Mesir)
Tgk. Amri Fatmi juga menjelaskan, menikah bukan hanya ajang mencari keindahan. Menikah adalah tanggung jawab. Menikah bukan hanya mengharap hal-hal yang indah saja.

"Adapun jika sudah berkeluarga hal ekspektasi yang selama ini kita yakini indah, sedikit demi sedikit realitanya akan jauh dari bayangan. Kita akan dibuat kerepotan saat si bayi sudah lahir, memikirkan ini-itu. Jadi jika ada yang menikah dengan mengharap indahnya saja, maka lebih baik mulai dari sekarang ubahlah mindset itu, sehingga saat tibanya beban dan tanggung jawab. Kita benar-benar siap," pesan Tgk. Amri.

Kepada Kmamesir.org, Tgk. Rif'at Zaky, penanggung jawab acara, menyampaikan rasa bahagianya bisa ikut membantu acara ini. "Alhamdulillah, acara ini berjalan lancar. Ini merupakan acara terbesar di KMA dengan hidangan 8 ekor kambing, belum pernah ada sebelumnya," kata Tgk. Zaky.

Acara berlangsung penuh khidmat dan tertib, acara kemudian ditutup dengan doa yang dibacakan oleh Tgk. Ibnu Akhyar dan makan-makan bersama.[]

Muhammad Syukran

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top