150 Seniman dari 50 Negara Meriahkan Pameran Kaligrafi di Mesjid Al-Azhar

Syekh Muhammad Muhanna pada pembukaan Pameran Kaligrafi dan Ornamen Arab di Masjid Al-Azhar. (Foto: Muhammad Syukran/kmamesir.org)

Kmamesir.org. (29/12/2018). Pameran Kaligrafi dan Ornamen Arab Internasional yang diadakan Al-Azhar dibuka pada Jumat, (28/12), di Masjid Al-Azhar, Kairo. Lebih dari 150 seniman dari 50 negara Arab dan asing berpartisipasi. 

Seperti dikutip dari Youm7, Syekh Muhammad Muhanna, Pengawas Umum Ruwaq Azhar, menekankan bahwa pameran tersebut merupakan pameran kaligrafi dan ornamen Arab pertama yang diadakan Al-Azhar sebagai manifestasi seni dan keindahan dalam melestarikan komponen identitas Arab dan Islam. Pameran kaligrafi ini juga menjadi pondasi dalam pelestarian Alquran dan sunnah yang mulia, serta semua ilmu keislaman; syariat, asasi atau budaya (adat) sejak awal Islam hingga era pencetakan.

Pengunjung meramaikan pameran di Masjid Al-Azhar. (Foto: Muhammad Syukran/kmamesir.org)
Pameran Kaligrafi dan Dekorasi ini akan berlanjut hingga 15 Januari 2019 di Masjid Al-Azhar. Para seniman dari berbagai negara ini memiliki sejarah dan peran penting dalam menyebarkan budaya kaligrafi Arab di Mesir, dunia Arab dan Islam.

Mukhlis Ilyas, kaligrafer Indonesia asal Aceh, yang juga ikut berpartisipasi memeriahkan pameran kaligrafi ini mengaku sangat bersyukur karyanya dihargai dan bisa dipajang di Masjid Al-Azhar bersama kaligrafer dunia, walaupun menurut Mukhlis karyanya masih belum maksimal. Mukhlis menyumbang dua kaligrafi yang dipajang bersama karya kaligrafer lain dari berbagai negara.

“Alhamdulillah, ini adalah pameran kaligrafi dan ornamen pertama yang diadakan Panitia Masjid Al-Azhar. Ini menggambarkan Azhar terus meningkatkan dan menggali kembali turas Islam (warisan Islam), yang selama ini mulai pudar,” ujar Mukhlis.


Mukhlis Ilyas, kaligrafer asal Aceh, berfoto bersama keluarga di depan karyanya di Masjid Al-Azhar. (Foto: Dok. pribadi)

Pameran kaligrafi internasional ini adalah bagian dari inisiatif Al-Azhar untuk mengampanyekan kaligrafi Arab, kesadaran akan pentingnya Bahasa Arab dan statusnya sebagai bahasa internasional. Forum ini juga bertujuan melestarikan identitas Arab dan Islam serta mengembangkan bidang artistik yang berhubungan dengan desain. 

Muhammad Mustafa, seorang pengujung stan kagum dengan acara tersebut, “Ini merupakan acara yang positif dan sangat bermanfaat, saya datang bersama keluarga saya, saya sengaja membawa dua putra-putri untuk mengenalkan kesenian Arab yang dimiliki Islam. Supaya tubuh rasa cinta dari diri mereka, dan sadar bahwa budaya Islam itu sangat indah dan banyak. Saya rasa ini sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat, dan patut diadakan di tiap tahunnya.” 


Acara ini turut diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi yang sedang bekuliah di Mesir. Termasuk juga mahasiswa Al-Azhar. Ini juga salah satu bukti bahwa Al-Azhar sangat mendukung dan mengapresiasi sebuah karya seni. Terlebih seni yang memperkenalkan keindah Islam pada khalayak.[] 

Muhammad Syukran

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top