Mengenal Lebih Dekat Sosok dan Visi Misi Ketua Wihdah 2019-2020, Furna Hubbatalillah

Furna Hubbatalillah pada saat wisuda Universitas Al-Azhar Kairo. (Foto: Dok. Pribadi)
Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah komunitas yang lumayan besar sejatinya bukan perkara yang mudah. Setiap orang mampu untuk menjadi seorang pemimpin, walau pada kenyataannnya tidak semua orang bisa benar-benar menjadi pemimpin. Menjadi seorang pemimpin yang baik itu, tidak hanya sekedar mempunyai tekad yang tinggi. Namun, juga harus didukung sejumlah kriteria, seperti, punya manajemen yang baik terlebih dahulu untuk diri sendiri, punya strategi dalam bertindak, mampu berkomunikasi dengan baik, punya tujuan yang jelas, serta konsisten, dan lain sebagainya. 

Berbicara tentang kepemimpinan, baru-baru ini Wihdah yang merupakan sebuah organisasi induk yang menaungi para mahasiswi perempuan di Mesir atau kerap disebut Masisirwati, baru saja melantik nakhoda barunya. Ya, kini siapa yang tak kenal Furna Hubbatalillah? Gadis kelahiran tahun 1995 asal Jember, Jawa Timur, ini telah resmi dilantik menjadi ketua Wihdah periode 2019-2020 pada tanggal 13 Maret 2019 kemarin, menggantikan ketua Wihdah sebelumnya, Tengku Masyithoh Syahidah Azzahra.


Furna, begitu ia kerap disapa. Memulai jenjang pendidikannya di TK Aba, kemudian di SD Muhammadiyah 01 tanggul. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP dan SMA yang sama, yakni Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngiruki, Solo. Tamat dari SMA, Furna melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Mesir, di Fakultas Dirasat Islamiyah wal Arabiah, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Dan kini, ia sedang menempuh tamhidi satu  pendidikan magister di Universitas yang sama, dengan mengambil konsentrasi Ushul Lughah atau lebih dikenal dengan linguistik. 

Anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Sariman dan Ibu Yayuk Fauziah ini, sudah dikenal mempunyai segudang prestasi semenjak menduduki Sekolah Dasar. Furna tercacat pernah menjadi juara umum di SD Muhammadiyah 01 Tanggul. Di Universitas Al-Azhar pun, ia pernah mendapat predikat jayyid jiddan secara berturut-berturut. Furna juga menjadi wisudawati terbaik dari Jurusan Bahasa Arab pada pagelaran wisuda yang diadakan PPMI Mesir akhir 2018 lalu. Ia memperoleh peringkat ke-4 nilai tertinggi untuk seluruh wafidat di tingkat 4 jurusan Bahasa Arab. Selain itu, Furna juga pernah menjadi pemenang tunggal pada Azhari backpacker yang diadakan Wihdah di tahun 2015 lalu, dan terjun langsung untuk berbagi ilmu dan sharing pengalaman ke beberapa pondok pesantren yang berada di Indonesia. 

Selain tercatat dengan bidang akademik dan prestasi yang baik, gadis penyuka udang dan es pandan ini mempunyai pengalaman organisasi yang sangat mumpuni. Ini dibuktikan dari pengalaman-pengalaman organisasinya terdahulu. Furna tercatat pernah menjadi Ketua bagian Ta’lim di pesantren Al-Mukmin (2012-2013), Ketua Banat Kawakibul Fushaha di Mesir (2014-2016), Pimpinan Umum Jurnalis di Majalah Terobosan (2015-2016), Ketua Koordinasi Penerbitan dan Pustaka Gamajatim (2017-2018), DPO Gamajatim Mesir (2018), Sekretaris Wihdah PPMI Mesir (2016-2017), Kabinet Menteri Luar Negeri PPMI Mesir (2017-2018), DPO Senat Fakultas Bahasa Arab Universitas Al-Azhar (2018-2019). 

Terkait visi-misi Wihdah di tangan Furna Hubbatalillah ke depan, Kmamesir.org alhamdulillah berkesempatan langsung untuk mewawancarai Furna melalui sambungan telepon pada Minggu, 17 Maret lalu.

Apa motivasi Kakak mencalonkan diri, sampai akhirnya terpilih menjadi menjadi ketua Wihdah. Dan mengapa harus Wihdah? 

Motivasi aku untuk menjadi ketua wihdah, tentunya yang pertama sekali untuk khidmatan linnas. Yang kedua, untuk mengimplementasikan kemampuan organisasi yang sudah ada, karena selama ini aku sudah lama berkecimpung di organisasi. Kemudian, salah satu alasan aku memilih Wihdah, karena Wihdah adalah organisasi induk perempuan di Mesir. Aku pikir dengan berkontribusi di Wihdah, manfaatnya akan bisa lebih terasa untuk Keputrian Nusantara. Karena Wihdah bukan hanya menaungi suatu lembaga tertentu saja, namun menaungi seluruhnya: mulai dari kekeluargaan, almamater, afiliasi, dan sebagainya. Maka dengan demikian harapannya dapat bisa memberi manfaat lebih banyak dan merata. 

Apa aja program unggulan Kakak, dan bagaimana cara Kakak untuk merealisasikan program-program unggulan tersebut? 

Program unggulan di Wihdah untuk tahun ini ada lima. Ada International Arabic Language Forum, Holiday With the Qur’an, Aw-PRENEUR Azhary Woman Intrepreneur, Millenials Leadership Training, Azhary Backpacker Season 2. 

Jadi untuk yang pertama, International Arabic language, rencana acaranya akan dibuat beruntut. Dimulai dengan adanya Nadwah Ilmiah seputar Bahasa Arab, tarikh Bahasa Arab, perkembangan Bahasa Arab, sejarah bagaimana kontribusi Bahasa Arab dahulu ketika masa kejayaan Islam, mengulik tentang Bahasa Arab dari zaman dahulu hingga saat ini. Pokoknya serba serbi tentang Bahasa Arab deh. 

Kemudian nanti baru di follow up dengan daurah, seperti, pengenalan uslub-uslub dan funun Bahasa Arab, yang langsung akan diajarkan oleh native Arab yang memang benar-benar berkompeten, dan akan kita buatkan buku panduan khususnya juga. Dan di akhir rentetan daurah ini semua, rencanannya kita akan membuat Kompetisi Bahasa Internasional, sebagai ajang mengasah kemampuan Bahasa Arab yang lebih baik. 

Untuk Holiday with the Quran, itu akan kita buat karantina Al-Quran selama sebulan, dan akan kita fasilitasi mustami’-nya. Selain itu, kita juga akan berikan kegiatan-kegiatan bermanfaat di dalam karantinanya. Untuk tempat, Kemungkinan besar akan kita buat di Alexandria, bekerja sama dengan masyaikh-masyaikh yang akan membimbing di sana. 

Yang ketiga ada Woman intrepreneur, akan ada workshop yang akan mendalami dunia enterepreneur sendiri, marketing dan lain sebagainya. Jadi nanti, sebelum workshop, akan terlebih dahulu kita mulai dengan pelatihan menjahit dan merajut, karena kalau pelatihan, kan biasanya butuh waktu yang agak panjang. Baru kemudian di akhir sekali, akan kita pasarkan di bazar untuk memperlihatkan hasil teman-teman, sebagai bentuk pengaplikasian langsung dari workshop tadi. 

Kalau Millenials Leadership Training, lebih ke latihan keperempuanan. Tujuannya agar dapat melatih jiwa leadership perempuan, seperti public speaking, dsb. Yang bertujuan untuk mencetak tokoh-tokoh perempuan yang aktif dan dinamis di lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, insyaallah kita akan kerja sama juga dengan PII.

Dewan Pengurus Wihdah Masa Bakti 2019-2020 berfoto bersama Atase Pendidikan usai pelantikan. (Foto: Dok. Wihdah PPMI Mesir)
Nah, untuk yang terakhir ada Azhari Backpacker Season 2. Ya, lebih dikenal dengan Seleksi untuk duta Azhari. Dalam hal ini, kita akan bekerja sama dengan keputrian dari masing-masing kekeluargaan, untuk mengirimkan duta-duta terbaiknya. Dan terdapat beberapa perbedaan yang signifikan antara Azhari backpacker tahun ini dan dulu. Jika dulu, kita akan dikirim ke beberapa pondok pesantren yang ada di Indonesia, untuk sharing ilmu dan pengalaman selama di Mesir. Namun, untuk sekarang, kita rencananya enggak kirim ke pondok lagi, akan tetapi ke desa-desa pelosok, yang aku rasa lebih perlu untuk kita sharing-kan pengalaman dan pengetahuan selama di Mesir. Sehingga anak-anak yang di sana akan lebih terpacu semangatnya untuk menuntut ilmu, khususnya ilmu agama. 

Karena kebetulan juga, di tahun sebelumnya, aku yang diamanahkan untuk diutus ke Indonesia. Jadi belajar dari pengalaman aku yang kemarin, aku ingin kekurangan-kekurangan yang ada di tahun sebelumnya itu akan kita tambal di tahun ini. Contohnya, seperti ada konsep-konsep yang ingin aku ubah dari standar kompetensi yang harus dikuasai ketika seleksi nanti. Kemudian kuotanya juga rencana akan aku tambah, dari yang dulunya cuma satu orang, kali ini kita akan usahakan dua. Kemudian setelah mereka bertolak kembali ke Kairo, kita ingin mereka punya LPJ yang akan mereka presentasikan dan share sama teman-teman yang di sini. 

Untuk waktu pelaksanaannya sendiri, kita akan buat di akhir tahun ini. kemungkinan sebelum ujian term 1. lalu untuk pembekalan dan keberangkatannya inshaallah akan kita buat di term 2 ketika liburan paska imtihan. 

Apa sih perbedaan visi-misi Kakak dengan tahun-tahun sebelumnya? 

Kalau aku sih ngeliatnya, di tahun ini aku tuh lebih menjurus ke dunia intelek. Ya, Lebih memperkuat di bidang keilmuan lah. Seperti di DP sendiri, untuk tahun ini yang paling banyak anggotanya itu di bagian intelek. Dan seperti di tahun-tahun sebelumnya, Wihdah belum pernah bekerja sama langsung dengan Rabithah, namun sekarang kita lebih ingin menjalin itu. Dan kerja sama yang sudah terjalin sebelumnya, seperti kerja sama dengan kuliyyah banat akan tetap kita lanjutkan. 

Apa hal-hal yang menurut Kakak perlu ditingkatkan lagi dari Masisirwati melalui Wihdah ini sendiri? 

Kalau dari aku pribadi, aku ingin Wihdah itu menjadi milik semuanya. Milik seluruh Keputrian Nusantara tanpa tersekat-sekat. Selama ini banyak sekali kita temukan keluhan bahwa, kok acara Wihdah itu-itu aja? acara Wihdah kok kurang merangkul ke semua? dsb. Maka kali ini, aku ingin semuanya merasakan manfaat dan kontribusi dari Wihdah. Dan ini merupakan salah satu alasan aku juga untuk ngebuka langsung pendaftaran open recruitment Dewan Pengurus Wihdah kemarin. Karena aku ingin menumbuhkan rasa memiliki dari teman-teman semua terhadap Wihdah itu sendiri. Sehingga, Wihdah pun terbuka untuk segala lini, bukan hanya untuk kelompok-kelompok tertentu aja. Aku mau bilang, “Siapa pun ahlan aja, ayo kita gabung dan berkontribusi bareng di Wihdah,” Begitu.    


Juga terkait yang harus ditingkatkan lagi dari Masisirwati, aku rasa kita butuh program-program yang lebih mendukung lagi dari segi keilmuan. Karena aku rasa banyak kawan-kawan kita sekarang yang udah sadar banget akan keilmuan, cuma yang aku liat kita masih kurang program-program dari Wihdah yang menguatkan ke situ. Semisal hubungan kerja sama kita dengan Senat yang belum terlalu solid. Sehingga ke depan, mungkin kita akan lebih menjalin kerja sama dengan Senat lagi. 

Apa pesan Kakak ke depan untuk Keputrian Nusantara yang dinaungi Wihdah? 

Untuk ke depan ini, insyaallah agenda terdekat akan ada acara Gesit (gerakan Silaturrahim). Nanti di Gesit ini kita akan sosialisasikan program-program kerja yang akan kita laksanakan setengan tahun ke depan. Harapan saya kepada teman-teman Keputrian semuanya untuk kontribusi, kerja sama dan sinerginya. Karena nanti ketika kita buat acara, kita juga akan bentuk kepanitian-kepanitian dari perwakilan masing-masing kekeluargaan. Ya, harapan saya semoga kawan-kawan Keputrian Nusantara bisa berkerja sama dengan baik dan menyukseskan acara Wihdah ke depan. 

Untuk pertanyaan terakhir nih Kak, Siapa sih sosok panutan kakak dalam berorganisasi sehingga Kakak bisa menjadi sosok seperti yang sekarang ini? 

Tentunya sosok utama, yang menjadi panutan aku itu adalah ibu dan nenek aku. Aku melihat kegigihan serta kerja keras itu dari sosok mereka berdua. Kemudian sosok kedua yang sangat aku kagumi dan menginspirasi aku banget itu, Ustazah Wirdah Fahirah. Beliau saat ini merupakan tokoh Masisir, dan dulunya beliau juga pernah menjabat sebagai ketua DPA Wihdah pada zamannya, dan merupakan Pemilik Darul Fahri Darrasa. Saat ini, beliau sedang menyelesaikan Disertasi S3-nya di Fakultas Syari’ah Universitas Al-Azhar.[]

Nada Thursina


(Image: PPMI Mesir)

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top