Sekolah Menulis KMA Mesir Raih Penghargaan Komunitas Teladan

Muhammad Shidqi (tengah) mewakili Sekolah Menulis menerima penghargaan Rencong Award. (Foto: Dok. KMA Mesir) 
Kmamesir.org (25/03/2019). Sekolah Menulis Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) berhasil meraih penghargaan Rencong Award sebagai Komunitas Teladan pada malam puncak peringatan ulang tahun KMA Mesir yang ke-45 pada Sabtu (23/3) di aula American Future, Kairo.

Penganugerahan Rencong Award yang dikelompokkan dalam beberapa katagori, merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada komunitas serta usaha-usaha yang banyak berkontribusi dan mendukung warga KMA dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, keagamaan, kepenulisan dan seni budaya. Sekolah Menulis KMA berhasil menang setelah bersaing dengan komunitas Tahsin dan Tahfizh Sahah Aceh dan Sanggar Aneuk Nanggroe dalam mengembangkan bakat dan minat warga Aceh di Mesir.

Tahun lalu, Sekolah Menulis KMA dibawah komando Tgk. Alif Wiga Asyraq berhasil merilis 12 naskah buku. Sekolah yang terlahir delapan tahun silam ini telah sukses menjadi salah satu inspirasi baru bagi dunia literasi Masisir. Tak hanya itu, tahun ini dibawah koordinator Tgk. Nada Thursina, Sekolah Menulis tampil lebih eksis di kancah dunia literasi Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) di berbagai event kepenulisan.

Dalam sebuah kesempatan, Kepala Sekolah Menulis, Tgk. Nada Thursina, mengucapkan rasa terima kasih kepada ketua KMA, Tgk. Thaiburrifqi Ananda, yang selalu menyemangati tim Sekolah Menulis untuk terus berkarya. Awalnya, tutur Nada, ia pernah pesimis bahwa programnya akan berjalan lancar dan istiqamah. Namun, atas dukungan semua pihak, Sekolah Menulis mampu memberikan hal terbaik.

"Alhamdulillah, atas nasehat, saran dan masukan dari ketua KMA, sesepuh Sekolah Menulis KMA, program ini dapat terealisasi dengan baik, hingga melahirkan sebuah antologi cerpen. Saya berharap dengan launching-nya buku antologi cerpen pada pagelaran HUT KMA ke-45 kemarin, dapat menjadi batu loncatan bagi Sekolah Menulis ke depan, untuk terus menjadi lebih baik," harap Nada Thursina.

Buku antologi cerpen Asterisk Sekolah Menulis. (Image: Dok. Sekolah Menulis KMA)
Selain berhasil meraih Penghargaan Rencong Award pada 22 Maret 2019 lalu, pada kesempatan yang sama sekolah menulis juga kembali merilis dua karya terbaru. Karya pertama diberi judul Asterisk yang memuat antologi cerita pendek para peserta Sekolah Menulis Lanjutan yang berakhir 28 November 2018 silam, dan karya kedua persembahan dari Muhammad Mutawalli Taqiyuddin sebagai salah satu Alumni produktif dari Sekolah Menulis periode 2017/2018.

Buku yang dirilis Muhammad Mutawalli tersebut berjudul “Dunia Menunggu Kejayaan Aceh”. Dalam bukunya ia menulis mengenai identitas, budaya dan sejarah Aceh, serta bagaimana solusi dan cara orang Aceh membuat perubahan untuk masa depan Aceh agar kembali jaya di mata dunia. Bukan hanya itu, dalam wawancara semalam ia juga mengaku bahwa buku yang baru dua hari rilis ini berhasil mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat Aceh terutama kalangan penikmat sejarah dan kebudayawan lokal. Apresiasi tersebut muncul setelah ia mengunggah postingan dan sinopsis singkat mengenai buku tersebut di akun Facebook pribadi miliknya. 

Dengan penghargaan dan apresiasi dari berbagai aspek, kedepannya kita berharap agar Sekolah Menulis KMA dapat terus mencetak penerang di tengah gelapnya badai pemikiran serta hampanya kebenaran di era modern ini.[]

Annas Muttaqin S

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top