Ustazah Wirdah pada Grand Opening Wihdah: Azhariah Punya Peran Besar

Ustazah Wirdah Fachiroh menyampaikan materi dan pesan pada Grand Opening Wihdah. (Foto: Dok. Rahmiatul Aini/Kmamesir.org)
Kmamesir.org (28/3/2019). Dalam Grand Opening Wihdah Inklusif yang menghadirkan Ustazah Wirdah Fachiroh Fachri, Lc., MA, sebagai narasumber untuk mengisi dialog terbuka, menyampaikan bahwa mahasiswi Al-Azhar (Azhariah) memiliki peran cukup besar dalam masyarakat dan umat. Acara yang bertema "Memperteguh Identitas Mahasiswi Indonesia yang Prestatif, Inovatif, dan Kontributif" ini diselenggarakan pada Rabu, 27 Maret 2019, di Markaz Da’wah PCIM Mesir, Suq Sayyarat. 


Dialog terbuka tersebut dimulai setelah seremoni pembukaan dan sambutan, serta penampilan tari saman dari keputrian Aceh. Dalam paparannya, Ustazah Wirdah menyebutkan bahwa wanita memiliki peran yang begitu besar, lebih lagi kita sebagai seorang Azhariah, beliau megatakan bahwa kehidupan mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) ini terbagi ke dalam beberapa unsur, di antaranya insan akademis, insan aktivis, tim sosialita dan hura-hura; ada juga yang berbisnis.

“Ada saatnya unsur-unsur yang saya sebutkan tadi itu harus balance, harus seimbang, kenapa? Kita ini sebagai wanita harus include semuanya, al ummu madrasatul ula, sebagaimana halnya sebuah sekolah di dalamnya terdapat kreativitas, intelektual dan unsur-unsur pendidikan yang lain,” ujar Ustazah Wirdah.

Beliau menegaskan bahwa kita tidak bisa mencukupkan diri dengan belajar atau berorganisasi saja, melainkan itu semua harus dikolaborasikan sebagai modal kita menjadi seorang ibu di masa depan. 

Para peserta sangat antusias mendengarkan paparan dari Ustazah Wirdah, hal ini dibuktikan dengan aktifnya peserta dalam melontarkan pertanyaan, di antaranya sebuah pertanyaan dari seorang mahasiswi Darul Lughah (DL) yang menanyakan tentang peran seorang mahasiswi DL dalam kegiatan organisasi, apakah sebagai mahasiswi baru kita harus berkecimpung di organisasi atau mencukupkan diri dulu dengan pemantapan bahasa dan hafalan Al-Quran?

Ustazah Wirdah yang merupakan alumni Univesitas Al-Azhar di Fakultas Bahasa Arab dan sekarang sedang melanjutkan studi S3-nya di bidang linguistik ini menganalogikan seorang mahasiswi Darul Lughah dengan seorang bayi yang baru lahir, seorang mahasiswi baru yang disodorkan organisasi sama halnya seperti seorang bayi yang baru lahir diberi makan nasi dan ayam, apa yang kemudian terjadi? Tentu saja itu akan berakibat fatal karena diberikan tidak pada waktunya, begitu kira-kira tanggapan beliau terhadap pertanyaan Indah, mahasiswi baru asal Aceh. Di dalam dialog terbuka tersebut, Ustazah Wirdah menyampaikan banyak pesan kepada Mahasiwi Indonesia di Mesir, mulai dari cara belajar sampai cara hidup.

“Belajar itu ada caranya, kenapa ada orang rajin tapi enggak sukses? Karena ada yang salah di situ, cara belajarnya, saya kurang melihat Masisir murajaah, belajar sana-sini tapi enggak murajaah! Padahal murajaah itu sangat penting,” papar Ustazah asal Jakarta ini.

Beliau juga berpesan agar para mahasiswi menjaga identitasnya sebagai Azhariah. “Azhariah, tapi hobinya nongkrong di cafe sama lelaki, pulang menjelang subuh, ketawa cekikikan di jalan,” komentar beliau terhadap fenomena yang terjadi di kalangan sebagian Masisirwati.


Acara yang bertujuan untuk mengenalkan kita cara memaksimalkan peran sebagai seorang Azhariah ini dimulai pukul 14.00 dan berlangsung sampai Maghrib. Dialog terbuka tersebut kemudian disusul bedah buku bersama Ustaz Cecep dan diakhiri oleh penampilan akustik dari perwakilan "Komuntitas Akar".

“Selamat berkarya, selamat memberikan hal-hal positif untuk Masisirwati, jangan pernah luntur memberikan manfaat kepada orang lain,” ujar Saeful Jihad sebagai ketua PPMI mengakhiri kata sambutannya di pembukaan acara.[]

Rahmiatul Aini

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top