KMA Terus Galang Dana Wakaf Pembangunan Asrama Aceh di Mesir

(Image: Dok. panitia pembangunan asrama mahasiswa Aceh di Mesir/Puji Alfayed)
Kmamesir.org (29/6/2019). Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir, terus melakukan penggalangan dana wakaf untuk pembangunan asrama mahasiswa Aceh di Mesir. Hal ini disampaikan ketua KMA Mesir, Tgk. A’maril Basyiriy, pada Kamis (27/6), di Meuligoe KMA, Hayy 'Asyir.

Tgk. A’maril menjelaskan bahwa program pembangunan asrama ini merupakan program jangka panjang yang diharapkan bisa secepatnya terlaksana dengan berbagai bantuan dari semua pihak. Tgk. A’maril juga menyebutkan bahwa kapasitas Meuligoe tidak lagi mampu untuk menampung jumlah mahasiswa Aceh yang jumlahnya sekarang mencapai 500 lebih.

Baca juga:  Jamaah Haji Aceh Sumbang 30 Juta Rupiah untuk Pembangunan Asrama Aceh di Mesir

“Tempat kita sekarang sangat sempit. Kita sangat membutuhkan tempat baru yang lebih luas, yang bisa menampung mahasiswa Aceh di Mesir agar bisa belajar dan mengaji dengan lebih baik. Asrama Aceh nanti juga akan terus diisi pengajian-pengajian kitab islami seperti Meuligoe KMA sekarang,” ungkap A’maril Basyiriy. 


Sementara itu, ketua pembangunan asrama, Tgk. Mukhlis Ilyas, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan materi demi tercapainya cita-cita mulia ini.

"Kita sangat berterima kasih kepada semua pihak, terutama kepada Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) yang banyak membantu di Aceh, serta kepada Bapak Iskandar Ishak dan Bapak Faisal Alimi yang juga sangat banyak membantu dan memberi dukungan. Tujuan kita masih sangat jauh, segala bentuk dukungan dan bantuan sangat dibutuhkan," ujar Tgk. Mukhlis. 

Tgk. Mukhlis Ilyas, juga menyebutkan siapa saja boleh membantu dan menyumbang dana wakaf untuk pembangunan asrama KMA Mesir, termasuk mahasiswa Aceh di Mesir yang memiliki kelebihan dana atau ingin menyumbang. Panitia menerima sumbangan dari siapa saja, baik dari pemerintah atau dari kalangan mahasiswa, walau pun hanya berupa satu pound atau satu rupiah. Tgk. Mukhlis mengajak semua pihak untuk berkontribusi mewujudkan cita-cita mulia mahasiswa Aceh dalam mempelajari Islam. 

“Kami berharap asrama ini nantinya menjadi semacam rumah wakaf yang diperuntukkan bagi mahasiswa Aceh di Mesir. Jika di Arab Saudi, Aceh punya Baitul Asyie, semoga cita-cita orang Aceh di Mesir punya rumah seperti di Arab Saudi juga  bisa tercapai. Nanti, ini bukan hanya rumah milik mahasiswa Aceh di Mesir, tapi rumah bagi seluruh rakyat Aceh,” harap Tgk. Mukhlis Ilyas.

(Image: Dok. panitia pembangunan asrama mahasiswa Aceh di Mesir/Puji Alfayed)
Profil Singkat KMA Mesir 

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir, sebagai wadah persatuan pelajar, mahasiswa dan masyarakat Aceh di Mesir sudah berdiri mulai tahun 1974. Pada saat itu mahasiswa Aceh baru berjumlah 10 orang, yang diketuai oleh Tgk. Ilyas Daud. Selama 31 tahun, KMA tidak memiliki sekretariat tetap, sehingga harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. 

Tepatnya pada tahun 2005, mahasiswa Aceh berhasil membeli sebuah flat yang kemudian difungsikan sebagai sekretariat. Flat ini memiliki luas 126 m2 yang mampu menampung sebanyak 180 orang. Flat yang dijadikan sebagai sekretariat dan pusat berbagai kegiatan mahasiswa Aceh di Mesir, berhasil dibeli berkat sumbangan mahasiswa Aceh itu sendiri dan para dermawan yang mewakafkan hartanya untuk kemajuan pendidikan mereka di Mesir. 

Kebutuhan Tempat yang Lebih Layak 

Seiring berjalannya waktu, minat dan angka mahasiswa yang melanjutkan studi di Mesir semakin bertambah. Sampai tahun 2019, tercatat 519 pelajar dan mahasiswa Aceh yang ada di Mesir, mereka terdiri dari jenjang pendidikan yang berbeda-beda, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi. Sebanyak 56 orang di antaranya sedang melanjutkan program master (S2), dan 5 orang pada jenjang doctoral (S3). Umumnya mereka adalah mahasiswa di Universitas Al-Azhar, Kairo. Sebagian lainnya terdaftar pada beberapa universitas tersohor di Mesir, seperti Cairo University, Institute of Higher Islamic Studies dan Institute of Arab Research and Studies. 

Flat ini tidak mampu lagi menampung jumlah mahasiswa yang tiap tahunnya semakin bertambah. Ini merupakan kendala besar yang dialami oleh KMA ketika melaksanakan berbagai kegiatan, seperti tahfidh/tahsin Al-Quran, bimbingan belajar, pengajian, kaligrafi, dan berbagai kegiatan lainnya. Oleh karena itu, mahasiswa Aceh di Mesir sangat membutuhkan tempat baru yang lebih luas dan lebih baik, guna mendukung kegiatan-kegiatan tersebut. 

Program dan Kegiatan-kegiatan Positif di KMA Mesir 

- Tahsin dan Tahfidh Al-Quran 
- Pengajian kitab-kitab turast dan kontemporer 
- Bimbingan belajar 
- Kajian-kajian keislaman 
- Pengembangan Bahasa Arab dan Inggris 
- Kaligrafi 
- Media islami 
- Badan Takaful (Badan infak dan sedekah untuk mahasiswa kurang mampu) 
- Sanggar seni islami 
- Perpustakaan islami 

Dana yang Dibutuhkan 

Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan asrama mahasiswa Aceh di Mesir diperkirakan berjumlah: USD. 3.737.000.00 (tiga juta tujuh ratus tiga puluh tujuh dolar Amerika Serikat), atau senilai: Rp. 52.590.801.000.00 (Lima puluh dua miliar lima ratus sembilan puluh juta delapan ratus seribu rupiah).

Dana bantuan nantinya bisa disalurkan ke rekening Bank Mandiri Syariah atas nama Panitia Pembangunan Asrama KMA Mesir (777 3335 537).

Nomor yang Bisa Dihubungi:
+20 106 935 2733 (Nomor Panitia)
+20 122 093 0821 (Tgk. Muklis bin Ilyas Yasin)
+62 852 6046 5695 (Tgk. Munzir)

Terima kasih banyak kepada semua pihak, semoga segala bantuan dan dukungan dalam berbagai bentuk baik waktu, pikiran, tenaga dan harta, bisa menjadi ladang pahala jariyah dengan keberkahan yang terus mengalir hingga yaumil hisab.[]

Farhan Jihadi

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top