Be A Great Muslimah!

Oleh : Ardani Suburdin Daeman*




(Image Source : Idntimes.com)



Zaman jahiliah adalah zaman ketika agama yang diajarkan Nabi Musa telah lama berlalu. Dan agama Islam yang dibawakan Nabi Muhammad belum disampaikan di bumi Allah. Zaman ini, disebut juga sebagai zaman ahlu fatrah. Pada masa ini, kehidupan manusia penuh dengan kehampaan dan kekejian serta tanpa ada aturan. Terlebih lagi kehidupan seorang wanita.



Ketika masa jahiliah tersebut, jika ada seorang ibu yang melahirkan anak perempuan maka anak perempuannya akan dibunuh hidup-hidup oleh Ayahnya sendiri. Karena kehadiran seorang wanita di zaman tersebut adalah fitnah terbesar dalam keluarga. Sungguh amat menyedihkan bukan? tapi itulah kenyataan nasib para wanita pada zaman dahulu. Kamu tahu mengapa itu semua terjadi pada wanita? Apa sih kesalahan yang diperbuat wanita, sehingga harus dimusnahkan hidup-hidup dari muka bumi ini?

Nah, begini asal usulnya. Dahulu wanita hanya hidup sebagai penghibur. Bayangkan saja bagaimana hakikatnya kehidupan wanita penghibur. Hanya hidup sebagai ajang pemuas nafsu lelaki. Menyedihkan dan menjijikkan sekali bukan?

Itulah sebabnya jika ada seorang ibu yang melahirkan anak perempuan, maka suami dari ibu tersebut akan membunuh sendiri anak perempuan yang baru dilahirkan istrinya tersebut hidup-hidup. Untuk menutup fitnah terbesar yang ada pada keluarganya.

Sungguh amat menyedihkan sekali gambaran kehidupan menusia sebelum Islam datang ke muka bumi. Semua perilaku manusia dilandasi dengan tanpa adanya rasa kemanusiaan itu sendiri. Mabuk-mabukan, praktek zina ada dimana-mana, permusuhan di setiap tempat; tanpa ada perdamaian sama sekali. Na'udzubillah 

Oleh karenanya zaman tersebut dinamakan zaman jahiliah, yang berararti, "kebodohan". Dimasa inilah semua kebodohan manusia tertumpahkan tanpa pernah ada ketenangan jasmani maupun rohani.

Ketahuilah, tanpa kita sadari. Zaman jahiliah kembali tergambarkan di zaman ini. Dimana sekarang, manusia berlomba-lomba untuk tenggelam dalam zina dengan bahasa yang lebih kita kenal dengan "pacaran". Dan yang lebih parah lagi, marwah seorang wanita di zaman ini sudah tampak sebanding dengan marwah wanita yang ada di zaman jahiliah dahulu. Suka berprofesi sebagai penghibur misalkan, ataupun dalam lingkupan bahasa kita lebih dikenal dengan  "tebar pesona".

Girls! Engkau tahu bagaimana Islam telah meninggikan martabat wanita? Engkau tahu bagaimana perjuangan  Nabi Muhammad Saw. dalam meninggikan martabat wanita? Apakah engkau tidak tahu Bagaimana Islam telah memuliakan darajat wanita di muka bumi ini?! 

"Sebaik-baik dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalehah" inilah yang Rasulullah Saw. ajarkan ketika risalah telah sampai pada Rasul. Martabat wanita itu ditinggikan dengan kesalehannya, dalam menjaga nama baiknya sebagai wanita. Menutupi auratnya yang berharga, serta menjaga diri dari yang tidak wajar baginya.

Wanita itu sangat istimewa. ketika kecil dan menuju remaja ia menjadi syurga untuk Ayahnya. Ketika telah menikah ia akan menjadi syurga untuk suaminya. Dan kemudian jika ia telah dikaruniai anak, ia pun menjadi surga bagi anak-anak nya. Semua surga itu akan diraih jika wanita menjaga harkat dan martabat dirinya. Namun jika sebaliknya, neraka yang akan menjumpainya, na'udzubillah.

Kita perlu pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana kemulian seorang wanita yang diajarkan dalam Islam, karena zaman sekarang telah banyak muncul provokator yang selalu menyimpangkan kebenaran.

Dear kaum hawa... Kesetaraan gender bukanlah suatu hal yang menjadikan martabat wanita itu tinggi. Coba deh kita bayangkan! Jika misalkan hukum kesetaraan gender kita tetapkan dalam kehidupan. Contonya, kita kutip dalam bab penceraian antara suami-istri. Tentu hal yang sudah kita ketahui bahwa Yang berhak menjatuhkan talak hanyalah suami saja. Namun, jika istri juga diberi hak dalam menjatuhkan talak, mungkin semua pasangan di dunia tak akan ada yang bersama dalam jangka lama.

Wanita berpikir dengan perasaan, sedangkan lelaki berpikir dengan akal. Ini merupakan fitrah manusia yang telah Allah tetapkan ketika diciptakan. Dan semua ketetapan Allah itu adalah sebaik-baik ketetapan. Dan itu semua akan terbukti seiring dengan berjalannya waktu.

Islam diibaratkan makanan terlezat yang berada dalam satu piring dan dikelilingi banyak peminat untuk dimakan. Seperti itulah sejatinya agama Islam, banyak pihak yang ingin menghancurkannya.

Tetaplah bersyukur atas nikmat Islam yang kita rasakan saat ini. Karena mungkin saja jika takdir kita bukan dilahirkan dari seorang ibu yang beragama Islam, kita akan mengedepankan agama nenek moyang, jika hidayah belum juga menghampiri kita. Namun, jika kita adalah orang yang telah Allah pilihkan sebagai penerima hidayah, maka tetaplah dalam cahaya Islam yang kaffah wahai Muslimah! Teruslah bersyukur tanpa terbesit rasa kufur. Dan terus ucapkan kalimat "Alhamdulillah" di setiap desiran napas, atas nikmat Islam yang telah dilimpahkan kepadamu.

Yang sangat disayangkan saat ini adalah sifat seorang muslim/ah itu sendiri, yang telah keluar dari zona keislaman. Bukan hanya kaum yang awam (tidak tahu) akan agama saja yang melenceng. Akan tetapi yang berada dalam zona pembelajaran agama Islam pun, juga sering kita temui tidak sesuai dengan perilaku yang disyariatkan dalam Islam.

Dalam hal ini kita tidak boleh menyalahkan siapapun itu. Karena pada hakikatnya, semakin tinggi keimanan seseorang, maka setan yang mengodanya untuk berjalan diatas kemungkaran, adalah setan yang telah bergelarkan profesor dalam bidangnya, na'udzubillah. 

Ada pepatah memaparkan bahwa "Orang hebat, bukanlah yang dapat mengalahkan orang lain dalam berbagai persaingan. Akan tetapi mereka yang hebat, adalah yang mampu melawan hawa nafsunya sendiri". Artinya, bahwa musuh terbesar kita di dalam hidup yang penuh dengan kefanaan ini, adalah nafsu kita sendiri. Bukan dia, mereka, ataupun yang lainnya.[]









*Penulis merupakan Mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Al Azhar.


Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top