Tengku Rizki Syahputra: Ziarah ke Makam Aulia Adalah Sunnah Nabi

Ketua KMA Mesir, A'maril Basyiriy (kanan) memberikan sertifikat penghargaan kepada Tengku Rizki Syahputra (kiri) usai memandu ziarah. (Foto. Dok. KMA Mesir)
Kmamesir.org (18/12/19). Tengku Rizki Syahputra mengatakan bahwa ziarah ke makam aulia dan para ulama merupakan sunnah Nabi, pada Sabtu (14/12). Tengku Rizki mengatakan ini pada acara Rihlah Mahabbah-Ziarah Maqam Aulia yang diadakan Keputrian Keluargaan Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir, ketika menziarahi berbagai makam para sahabat Nabi dan ulama di Kairo.

Baca juga: Sambut Ujian Termin Satu, Keputrian KMA Mesir Ziarahi Makam Sahabat Nabi dan Ulama


“Berziarah adalah sunnah Nabi, di akhir umur Rasulullah Saw. memohon pada Allah, ‘Ya Allah izinkan aku berkunjung ke makam ibuku’. Kemudian rasul serta para sahabat lainnya mengunjung maqam ibunda nabi. Bilal bin Rabah berhijrah dari Madinah setelah Nabi wafat, kemudian Bilal bermimpi Nabi merasa sedih sebab Bilal tidak pernah menziarahinya, akhirnya Bilal datang ke Madinah dan menziarahi maqam Nabi Muhammad Saw. Begitu juga kisah Imam as-Syafi'i yang datang ke Mesir, ketika sampai ke Mesir ternyata imam Laist telah wafat dan Imam Syafi'i menziarahi maqam Imam Laist,” papar Tengku Rizky Aulia ketika memulai ziarah. 

Tengku Rizki memandu ziarah dengan cukup baik. Setiap tiba di sebuah makam para ulama, Ia mengawali dengan memperkenalkan biografi para masyaikh atau habaib yang sedang diziarahi hingga tata cara dan adab ketika berziarah.

Peserta ziarah berfoto bersama di dalam masjid Amru bin 'Ash. (Foto: Dok. KMA Mesir)
"Kita kalau mau ziarah itu ada adabnya, seperti ketika kita hendak silaturrahmi ke bait (baca: rumah) seseorang tertentu, pasti kita bawa sesuatu. Begitu juga dengan ziarah ini. Tidak sopan jika langsung min barakatis syaikh fulan bla.. bla. Sangat dianjurkan kita beri salam dulu, menghadiahkan minimal surah alfatihah atau surah pendek lainnya, baru meminta hajat dan doa-doa kita dengan bertawasul," Nasehat Tgk Riski kepada para peserta.

Selain itu beliau juga menambahkan hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah para habaib, imam, masyaikh, dan waliyullah yang berhasil diziarahi, tentang bagaimana ketawadhuan, kesalehan, dan kedekatan mereka dengan Allah Swt, serta semangat, dan kegigihan mereka dalam menuntut ilmu yang patut kita tiru sebagai penuntut ilmu.

Ketua Keputrian, Nada Thursina, sebagai penaggung jawab kegiatan berharap acara Rihlah Mahabbah yang mereka adakan ini mampu mempererat tali silaturrahmi dan menambah pengetahuan serta bisa bertawashul melalui perantara masyaikh dan habaib menjelang ujian termin satu ini.[]

Marlina Sukmawati

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top