Wihdah Adakan Seminar Bukan Sarjana Kertas untuk Masa Depan Azhary yang Lebih Terarah

(Sumber: Dok. Kmamesir)
Kmamesir.org. (27l09l2020). Wihdah PPMI Mesir mengadakan seminar “Bukan Sarjana Kertas”. Acara ini mengusung tema “Menjadi Azhariyah Sejati yang Siap Mengabdi untuk Ibu Pertiwi”. Agenda ini diadakan secara online dan offline serta berlangsung selama dua hari,( 23-24 September 2020) di Aula Griya Kelompok Studi Walisongo (KSW). Demi menjaga protokol kesehatan, seminar yang dilaksanakan secara offline ini dihadiri oleh tiga orang delegasi dari setiap keputrian nusantara yang ada di Mesir.


Prof. Bambang Suryadi selaku Atase Pendidikan dan Kebudayan (Atdikbud) KBRI Kairo, juga turut hadir dan memberikan kata sambutan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan beberapa hal penting yang perlu digaris bawahi. 

“Perlu kita ingat bahwa masa depan kita tidak hanya di Al-Azhar dan tidak cukup hanya berbekal ilmu yang diperoleh dari Al-Azhar. Masa depan kita tidak cukup ditentukan dengan apa yang kita lakukan sekarang, inilah prinsip belajar sepanjang hayat. Sehingga jangan merasa cukup. Karna itu, Tanyakan pada diri anda masing-masing, apa yang mesti  dimiliki oleh diri anda untuk bisa berdedikasi drngan baik saat kembali ke bumi pertiwi. Sehingga anda bisa berperan sebagai alumni Al-Azhar (Azhariyah) yang akan membangun pusat peradaban Islam” 

Tepat pukul 11 siang WLK, acara dibuka oleh MC. Tiga pemateri yang hadir pada hari pertama merupakan alumni Al-Azhar yang saat ini  sedang melanjutkan pendidikan program magister di bidangnya masing-masing. Ketiganya menyampaikan beberpa hal yang berkaitan dengan kendala melanjutkan pendidikan satrata dua di Al-Azhar beserta konsekuensinya.

Pada hari berikutnya, narasumber menyuguhi materi seputar kiat-kiat menejemen waktu bagi perempuan yang berumah tangga dan melanjutkan studi pada waktu yang sama. Seminar yang berlansung secara virtural melalui via Zoom Meeting juga tidak kalah menarik. Narasumber yang ditunjuk untuk mengisi acara ini juga merupakan lulusan  Al-Azhar. Diantara mereka ada yang sedang melanjutkan studi strara dua di berbagai negara, dan berkarir di Indonesia.

Rahma Rasyidah, Lc. Dipl selaku salah satu narasumber juga berpesan bahwa, sebagai perempuan kita harus  memiliki karakter dan memegang teguh prinsip-prinsip yang positif, karena prinsip itu penting. Sebagai calon sarjana kita juga perlu bergelut dengan literasi untuk mencari tahu dan mengkaji secara lebih mendalam, sehingga bisa terhindar dari istilah “sarjana kertas”. Rahma juga berpesan agar jangan pernah terbesit sedikitpun keinginan untuk berhenti belajar.

“Bukan Sarjana Kertas adalah program kerja unggulan Kak Prawita Andaresti  ketika beliau menyalonkan diri menjadi ketua Wihdah. Tujuan diadakannya program ini supaya para mahasiswi khususnya mereka yang sudah  tingkat tiga dan empat serta akan menuju masa akhir pendidikan, bisa mempersiapkan masa depan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dan untuk teman-teman tingkat satu atau dua, melalui program ini diharapkan bisa mengambil langkah yang tepat untuk mewujudkan semua rancangan masa depan. Ucap Hunna Hayyu Rosyida selaku ketua panitia saat diwawancarai oleh kru website KMA Mesir.

“Besar harapan kami, kakak bisa mengambil keputusan dengan pertimbangan yang matang mengenai langkah apa yang akan ditempuh setelah lulus dari Al-Azhar nanti”. Lanjut Hunna.[]

 

 

Reporter : Ulinnuha Sa’dan

Editor     : Maulidia Azzukhraifa



Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top