Keputrian KMA Mesir Gelar HABIT di Bulan Maulid

 

 

(Sumber: Koleksi pribadi)

Jumat (30/10), Meuligoe KMA Mesir diramaikan oleh wanita berkerudung. Pukul 10.00 clt tampak para akhwat mulai berbondong-bondong hadir ke Meuligoe KMA. Dua wanita dengan semringah semyum menyambut kedatangan para peserta. Satu persatu mulai masuk secara tertib dan mencari posisi "PW" untuk mengikuti acara HABIT (Hari bina Iman dan Taqwa)  yang diselenggarakan oleh Departemen Keputrian KMA Mesir. Kegiatan ini merupakan salah satu program rutin tahunan Departemen Keputrian yang bertujuan untuk saling mengingatkan dan menasehati dalam kebaikan dan ketaqwaan serta mempererat silaturrahmi antar sesama mahasiswi Aceh di Mesir.

Pada dasarnya acara ini merupakan acara MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) yang telah rutin digelar setahun sekali oleh keputrian KMA. Namun, acara yang biasa dilaksanakan pada malam hari ini terpaksa harus diagendakan siang hari guna menjaga kemanan di tengah dampak pandemi.  Jumlah akhwat KMA yang setiap tahunnya semakin bertambah juga menjadi pertimbangan berat dalam pelaksanaan kegiatan ini pada malam hari.

Meskipun demikian, Para panitia dekorasi dan teknisi acara mulai merancang tata ruang sejak sehari sebelum acara dilaksanakan. Beberapa bahkan ada menghabiskan malam dan memutuskan untuk beristirahat di KMA. Tentunya dua hari tersebut merupakan hari khusus penggunaan Meuligoe oleh akhwat KMA. Beberapa lagi ada juga yang mempersiapkan berbagai macam hal dari rumah masing-masing.

Acara di mulai jam 10.30 clt, dibuka dengan mengkhatamkan bacaan Al-Qur’an bersama. Masing-masing peserta mendapat jatah bacaan satu juz Al Quran, mulai dari juz satu hingga juz tiga puluh. kemudian dilanjutkan dengan kata-kata sambutan dari koordinator keputrian KMA. Dalam kata-kata sambutannya beliau menyampaikan bahwa dalam melaksanakan agenda ini keputrian KMA sudah berkoordinasi dengan Wihdah  dan beberapa bagian keputrian dari  kekeluargaan lain, guna mendapat gambaran dalam pelaksanaannya dengan protokol pandemi. Beberapa diantara mereka mengambil jalur daring bahkan ada yang harus vakum melaksanakan agenda keputrian.

“Tapi kita keputrian KMA, tetap mengusahakan untuk sama-sama bisa melaksanakan acara ini, jika memang tidak bisa kita laksanakan malam maka akan kita laksnakan di siang hari seperti saat ini. Yang  penting semua bisa berhadir, kita bisa tetap bersua dan saling silaturrahmi sambil tetap menjaga protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah Mesir” jelas Rana Nadia Al-Haq pada kata sambutannya sebagai ketua keputrian.

Dalam kata-kata sambutannya beliau juga menyampaikan bahwa awalnya program ini ingin dihapuskan. Namun karena ditinjau kegiatan ini memiliki banyak dampak positif maka dipertahankan dan berharap bisa berpengaruh dalam sisi kehidupan akhwat KMA Khususnya.

Setelah pemberian kata-kata sambutan dan beberapa wejangan, para akhwat dipersilakan melaksanakan salat dhuha dan dilanjutkan dengan acara khataman Al-Qur’an secara berjama’ah.  Lalu diteruskan dengan penyampaian tausiyah dan siraman rohani yang penuh kesejukan dan ketentraman hati oleh saudari Ayu Haryati.

Dalam tausiyah tersebut, beliau mengingatkan untuk senantiasa memperbanyak salawat kepada Rasulullah Saw terlebih pada bulan ini, bulan kelahiran sekaligus kepergian sosok rahmatal lil alamin. Sudah sepatutnya setiap muslim bergembira menyambut bulan ini dengan memperbanyak salawat, sedekah dan mengerjakan amalan–amalan sunnah lainnnya. Rasulullah Saw. merupakan sosok yang sangat dirindukan oleh umat muslim bahkan oleh makhluk yang tidak bernyawa sekalipun.

Diriwayatkan bahwa Abu Lahab diringankan siksanya setiap hari Senin karena telah memerdekakan budaknya sebagai tanda syukur atas kelahiran Rasulullah Saw. Walaupun dikemudian hari beliau menjadi orang terdepan yang menghalangi Rasulullah Saw. dalam menyebarkan Islam. Jika Abu Lahab yang kafir saja diringankan siksanya karena rasa gembira atas kelahiran Rasulullah, maka beruntunglah kaum muslim yang senantiasa mencintai dan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah Saw.

Beliau juga kembali mengingatkan bahwa ada amanah besar yang selalu terpatri dalam diri seorang Azhary agar terus istikamah dalam memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selama menuntut ilmu di Al-Azhar.

(Sumber:Koleksi pribadi)


Sejumlah rentetan perlombaan juga diadakan untuk memeriahkan acara ini. Dimulai dengan lomba “Siapa Fokus” yang diikuti oleh perwakilan anggota rumah masing-masing sagoe dan juga lomba mewarnai untuk anak-anak. Para peserta terlihat sangat antusias dalam meramaikan setiap perlombaan yang diadakan.

Tidak hanya sampai di sini, setelah semua perlombaan selesai acara dilanjutkan dengan nonton dan nge-rujak bareng. Film dengan judul "Sejuta Sayang untuknya" yang mengisahkan perjuangan seorang ayah single parent untuk membahagiakan satu-satunya putri kesayangannya. Ia juga digambarkan sebagai sosok ayah yang selalu bersikap hangat kepada putrinya. Sosok pelindung dan pengayom. Ia tak pernah mencoba untuk menutupi kenyataan hidup yang dihadapinya. Film ini berhasil membuat para penonton baper dan menitikkan air mata

Kemudian setelah semua rentetan agenda terselesaikan, acara diakhiri dengan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba dan gotong royong bersama di Meuligoe. Tak ketinggalan, dipenghujung acara juga diadakan sesi foto bersama sebagai kenangan terindah. Seluruh agenda acara ini dilaksanakan secara tertutup  di Meuligoe KMA guna mejaga etika-etika lingkungan dan pergaulan. Acara berlangsung khitmad dan penuh keharmonisan. Persaudaraan dan nuansa ke-aceh-an pun tampak semakin kuat dengan berlangsungnya kegiatan ini.

 

Aja Chairul Husnah

Editor: Annas Muttaqin

 

 

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top