Semenarik Apa Sih Perpustakaan Al-Qahirah Al-Qubra?



(Sumber Foto: laman Resmi Face Book, Maktabah Al Qahirah Al kubra)

Tidak diragukan lagi Mesir dikenal dengan keilmuannya, sehingga negeri ini dijuluki kiblatnya ilmu. Tidak hanya sebatas ilmu syariah, Mesir pula ikut mewarnai perkembangan ilmu sains dan peradaban. Misalnya, Ahmad bin Thulun yang mencetus perawatan medis modern. Sehingga nama Mesir sendiri dikekalkan dalam sebuah mahfuzhat Arab kuno 

 " القاهرة تكتب, وبيروت تطبع, والعراق تقرأ”  

yang berarti “Kairo menulis, Bairut mencetak dan Irak membaca”. Pepatah ini sejalan dengan perkataan Syeikhul Islam Ahmad Thayyib.

"Bila hati seorang muslim berkiblat ke Baitul Haram. Maka akal muslim akan berkiblat ke Al-Azhar Asy-Syarif," demikianlah umpama yang beliau katakan.

Selain keberadaan universitas  tertua di planet ini, Mesir juga memiliki perpustakaan yang agung, diantaranya perpustakaan Dar Kutub wa Al Wasaiq Al Qaumiyyah, Perpustakaan Al-Iskandariyah, dan Perpustakaan Al Qahirah Al Qubra dan lainnya.

Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai Greater Cairo Library atau dengan nama asli Al-Maktabah Al-Qahirah Al-Qubra. Perpustakaan ini yang sudah berusia 26 tahun sejak awal peresmiaannya tahun 1995 M. Ini menjadikan perpustakaan tersebut sebagai rumah buku tertua setelah Dar Kutub Wa Al-Wasaiq Al-Qaumiyyah atau akrab dengan sebutan “Dar Kutub Masriyyah di  Mesir.

Bukan hanya unggul di bidang histori ,ia juga terdata sebagai maktabah terbesar setelah Al-Iskandariyyah dan Dar Kutub Masriyyah. Jika ditanya mengenai keindahan perpustakaan ini, Ia mampu menahan kedipan mata sang Pengunjung. Kenapa tidak! Dengan bentuk ruangannya yang klasik ala istana kuno dan ukiran berwarna emas di tiap dinding mejadikannya indah dipandang dan asyik dikunjungi. Ditambah lagi bentuk dua tangga yang berjulur setengah lingkaran semakin memikat hati pengunjung.

Perpustakaan ini terletak di pulau  Zamalek yang dikelilingi oleh sungai Nil tepatnya di jalan Mohammad Mazhar No.15, Zamalek, Kairo, Mesir. Walaupun berbentuk pulau, tempat ini memiliki jembatan penghubung yang bernama jembatan 15 Mei.

Bagi yang tinggal di Kairo dan mengunjungi perpustakaan ini, jarak dan perjalanannya pun tergolong mudah. Jika berangkat dari Distrik Darrasah, rute dimulai dari menaiki tremco (angkutan umum jenis angkot) di terminal Darrasah menuju Ramsis, kemudian dari Ramsis menuju Zamalek menggunakan mini bus biru bernomor 42. Perjalanan ini hanya memakan waktu sekitar 20 menit dengan total biaya 10 LE.

Awalnya bangunan ini  dibangun oleh pedangang Yahudi pada tahun 1902 M, sejak saat itulah sejarah perpustakaan ini dimulai.  Karena gaya arsiteknya yang menarik dan letaknya  yang strategis  putri Sultan Husein Kamal yang bernama Samiha Kamal membelinya untuk dijadikan singgasana istananya. Karena kecintaannya terhadap seni, Putri Samiha mewasiatkan agar istana ini dijadikan tempat kebudayaan. Sebab itu, dapartement kebubayaan Mesir berinisiatif mengubah istana ini menjadi taman baca dan mengangkat Kamal Al-Zuhairi sebagai direktur perdana perpustakaan itu.

(Sumber albayan.ue)

Bangunan perpustakaan tersebut memiliki tiga lantai yang mewah nan menarik serta dengan puncak menara yang unik menjadikan ia salah satu destinasi yang istimewa untuk dikunjungi. saat awal masuk bangunan ini, kita akan disajikan dengan banyak lukisan dan gambar dari berbagai corak, mulai dari gambar masjid, pemandangan alam, bangunan, manusia, hewan dan lainnya, disusuli dengan  Ruangan meja bundar yang digunakan untuk resepsi.

Baca juga: Menelusuri Jejak Wahyu Di Qaryah Fir’auniyah

Dilantai dua kita juga akan mendapati ruangan khusus pusat penelitian di setiap bidang Ilmu, serta ruangan berisikan surat kabar, majalah dari berbagai media. Yang istimewanya lagi, mereka menyimpan banyak buku-buku seni lukis dari berbagai belahan dunia mulai dari lukisan peradaban Mesir kuno, peradaban Persia, Romawi, Melayu dan masih banyak lainnya.

Sedangkan di lantai tiga kita akan menemukan aula audiovisual seperti perangkat DVD, proyektor untuk menonton video dukumenter dan rekaman digital kuno lainnya. Selain itu terdapat juga ruangan mentoring untuk para pengunjung. Perpustakaan ini juga memiliki ruangan bawah tanah berisikan sekitar 120.000 volume buku di setiap disiplin ilmu dengan beragam bahasa.

Jika kamu sudah berada di ruangan luas ini, jangan takut atau bingung saat mencari di mana buku yang kamu inginkan. Karena perpustakaan ini dilengkapi dengan layanan informasi melalui telepon, faks dan komputer. Setiap pengunjung pun dapat bertanya tentang apa saja yang diinginkan. Tempat ini kaya akan fasilitas dari ruang baca nyaman dan luas, fasilitas informasi, mushala, toilet dan lainnya.

Hampir pada setiap pekan perpustakaan ini mengadakan seminar dengan beragam tema serta menghadirkan para profesor ternama. Seminar-seminar ini biasanya diadakan di taman terbuka bagian balkon lantai dua. Balkon tersebut berhadapan langsung dengan keindahan sungai Nil. Selain seminar, perpustakaan megah ini juga sering mengadakan konferensi, Pertunjukan teater dan program-program lainnya.

Untuk pengoprasiannya, perpustakaan ini mulai dibuka dari jam 9 Pagi dan ditutup jam 3 sore. Setiap harinya perpustakaan ini tak pernah sepi dari pengunjung. Pengunjung pun bervariasi mulai dari warga lokal maupun mancanegara. Mungkin satu kalimat yang memotivasi pengunjung untuk selalu tetap ada untuknya 

,“خير جليس في الزمان كتاب” 

sebaik-baik teman duduk adalah buku.[]

Reporter: Muhammad Dany

Editor: Annas Muttaqin 

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top