Grand Syekh: Al-Azhar Akan Pimpin Gerakan Kemanusiaan di Level Arab Terkait Isu Rohingya

Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad Thayib (middleeastpress.com)


Kmamesir.org. 11/09/2017.
Al-Azhar menyatakan akan memimpin pergerakan kemanusian di level Arab, dunia Islam dan Internasional untuk menghentikan serangan brutal dan pembantaian sadis yang merenggut nyawa ratusan wanita, anak-anak, pemuda dan orang-orang lanjut usia yang terjebak di wilayah Rakhine, Myanmar, Serangan yang tidak pernah dikenal oleh sejarah manusia sebelumnya.

Hal tersebut di atas disampaikan oleh Grand Syekh Al-Azhar yang juga ketua Dewan Cendikiawan Muslim, Dr. Ahmad Thayib ketika menanggapi isu kemanusiaan yang terjadi pada muslim Rohingya dan belum berhenti hingga sekarang.

Grand Syekh Al-Azhar juga menegaskan dalam pernyataanya pada sore Jum’at (8/9) bahwa kejadian yang tidak berperikemanusiaan ini tidak akan terjadi jika hati nurani dunia internasional tidak mati. Semua perjanjian internasional yang dibuat untuk melindungi Hak Asasi Manusia serta keselamatan sebuah bangsa, semua itu hanya sebatas tinta di atas kertas, bahkan itu hanya kebohongan semata. 

Sekedar kutukan tidak akan memberi manfaat apapun terhadap muslim Rohingya di hadapan genosida sadis yang mengingatkan kita dengan tabiat binatang buas di hutan belantara. Demikian juga seruan yang terus didengungkan organisasi internasional dan kemanusiaan untuk menyelamatkan muslim Rohingya dari para tentara dan pemerintah Myanmar menjadi sia-sia.

Organisasi-organisasi internasional itu akan mengambil sikap yang berbeda, tegas dan cepat jika kelompok yang tertindas ini beragama Yahudi, Kristen, Budha atau penganut agama selain Islam.

Dengan bekerjasama dengan Dewan Cendekiawan Muslim, Al-Azhar telah berusaha untuk mengumpulkan pihak-pihak yang berkonflik dan mendekatkan pandangan yang bertentangan di Rakhine. Itu merupakan langkah awal untuk menempatkan isu tersebut di jalan menuju perdamaian. Namun beberapa pemimpin di Myanmar telah meremehkan upaya Al-Azhar dan berkoalasi dengan ekstremis bersenjata dari junta rezim untuk melakukan pemusnahan yang akan menjadi catatan kelam bagi Myanmar dan tidak akan terhapus oleh waktu. 

Grand Syekh Al-Azhar mengatakan agar semua pihak memperhatikan bahwa kejahatan semacam ini merupakan faktor terkuat untuk mendorong munculnya kejahatan terorisme yang menimpa umat muslim di seluruh dunia.
Al-Azhar juga tidak lupa mengungkapkan penyesalan terhadap sikap kontradiktif dari sosok yang memegang penghargaan Nobel Perdamaian di salah satu tangannya, namun tangan yang lain memberi restu terhadap semua kejahatan yang menjadikan perdamaian itu sendiri kabur ditiup angin. 

Di akhir pernyataannya, Grand Syekh Al-Azhar mengatakan kepada saudara-saudaranya di Burma untuk terus berjuang menghadapi serangan brutal ini. Al-Azhar ada bersama mereka dan tidak akan mengecewakan mereka. Allahlah yang menolong mereka.[]

Muthmainnah






Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top