Terkait Yerusalem, Grand Syekh Al-Azhar Tolak Temui Wakil Presiden Amerika

Grand Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Thayib (Foto: azhar.eg)

Kmamesir.org (10/12/2017)
. Grand Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Thayib menolak permintaan untuk bertemu Wakil Presiden Amerika, Mike Pence. Penolakan ini dinyatakan Syekh Ahmad Thayib pada Jum’at kemarin (8/12), setelah Amerika Serikat secara sepihak mendeklarasikan Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibukota Zionis dan mengumumkan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Al-Quds.


Seperti dikutip azhar.eg, Grand Syekh menegaskan, “Bagaimana saya bisa duduk bersama orang-orang yang memberikan apa yang tidak mereka miliki kepada yang tidak berhak? Presiden Amerika harus segera membatalkan keputusan cacat ini secara legal.”

Minggu yang lalu, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kairo mengajukan permohonan resmi untuk mengatur sebuah pertemuan antara Wakil Presiden Amerika Mike Pence dengan Grand Syekh Al Azhar di kantornya. Grand Syekh menyetujui permintaan pertemuan yang akan dilaksanakan pada 20 Desember nanti. Namun, setelah Amerika mengeluarkan keputusan yang tidak adil terhadap kota Al-Quds, Grand Syekh menyatakan penolakan yang keras terhadap pertemuan tersebut dan menegaskan bahwa Al Azhar tidak mungkin duduk bersama orang-orang yang memalsukan sejarah, merampas hak-hak masyarakat, dan menyerang tempat-tempat suci mereka.

Syekh Ahmad Thayib menganggap Presiden Amerika dan pemerintahannya bertanggung jawab penuh karena telah menghasut kebencian dalam hati umat Muslim dan semua yang mencintai perdamaian di dunia. Presiden Amerika telah menyia-nyiakan semua nilai dan prinsip dasar demokrasi, keadilan dan perdamaian yang selama ini didambakan bangsa Amerika dan semua bangsa yang mencintai perdamaian. 

“Presiden Amerika juga bertanggung jawab karena telah menyebarkan kebencian yang sedang diperangi Al-Azhar siang-malam dan berusaha menyebarkan toleransi dan kasih-sayang di antara semua orang, terutama terhadap rakyat Amerika,” ungkap Syekh Ahmad Thayib.


Setelah shalat Jum’at, Grand Syekh menyampaikan seruan kepada penduduk Al-Quds dengan berkata, “Segeralah lakukan intifadhah ketiga sesuai kadar keimanan dan cintamu kepada negaramu (Palestina). Kami (rakyat Mesir) akan selalu bersamamu dan tidak akan mengecewakanmu Palestina.”

Sejak awal keputusan Donal Trump mendeklarasikan Al-Quds sebagai ibukota Israel, Al-Azhar langsung mengambil sikap tegas. Al-Azhar telah berulang kali memperingatkan konsekuensi keputusan ini terhadap keamanaan dan perdamaian dunia.

Sehari setelah keputusan Grand Syekh Al-Azhar, Gereja Koptik Mesir melalui Paus Gereja Koptik, Tawadros II, juga mengumumkan pembatalan pertemuan dengan Wakil Presiden Amerika, Mike Pence, yang akan melakukan lawatan ke Mesir akhir Desember ini. 

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gereja Koptik Mesir pada hari Sabtu mengatakan: "Keputusan yang diambil oleh pemerintah Amerika mengenai Yerusalem pada waktu yang tidak tepat, tanpa memperhatikan perasaan jutaan orang Arab."[]

 azhar.eg almasryalyoum | Muthmainnah

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top