Ratusan Warga Aceh Hadiri Maulid Nabi Muhammad Saw. di Mesir

Anggota KMA melantunkan Dikee Molod pada peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. (Foto: Dok. KMA Mesir)


Kmamesir.org. 29/01/2018. Ratusan warga Aceh yang berdomisli di Kairo, Mesir, menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. yang diadakan di Meuligoe Aceh, Sabtu (27/1/2018). Acara ini dihadiri oleh para sesepuh dan seluruh mahasiswa Aceh. Perayaan tersebut diselenggarakan oleh Departemen Humas yang diketuai oleh Tgk. Zaky Mubarak bekerja sama dengan seluruh pengurus.


Tgk. Muhammad Najid Akhtiar mewakili ketua KMA (Keluarga Mahasiswa Aceh) Mesir menyampaikan, “Maulid sudah lama diadakan di Aceh, yaitu sejak Sultan Iskandar Muda. Di Aceh biasa Maulid Nabi diadakan selama tiga bulan, bulan pertama disebut Molod, kedua Adoe Molod, ketiga Molod Keneuleuh. Acara ini juga bertujuan agar kekompakkan sesama warga KMA harus lebih kuat lagi, jangan ada kata saling tak kenal ketika berpaparan di jalan."


Tgk. Rahmad Zul Azmi, Lc, kandidat Magister Fikih Muqaran Universitas Al-Azhar, yang menjadi penceramah Maulid Nabi mengaku terhormat bisa hadir memenuhi undangan panitia. Sebenarnya, penceramah kali ini adalah Syekh Fathi Hijazi, dikarenakan satu dan lain hal niat baik tersebut belum bisa terwujud.

Pada kesempatan tersebut, Tgk. Rahmad Zul Azmi mengajak para hadirin untuk senantiasa bershalawat. Selain syafaat di hari akhirat, shalawat juga merupakan obat bagi siapa saja rindu akan Baginda Nabi Muhammad Saw. terlebih bagi umatnya yang berharap dapat menjumpainnya walau dalam mimpi sekalipun.

Tgk. Rahmad Zul Azmi menyampaikan pesan-pesan Rasulullah Saw. pada peringatan Maulid Nabi.

Beliau memberi tips mudah agar dapat bertemu Nabi dalam mimpi: pertama, memperbanyak shalawat kepada Rasulullah Saw.; kedua, menjalankan sunnah Nabi Muhammad Saw. dan menjalankan syariatnya; ketiga, mengayomi umatnya atau membantu permasalahatan umat; keempat, mempelajari sirah (kisah hidup) Rasulullah Saw. Empat poin tersebut merupakan langkah-langkah agar rasa cinta terhadap Rasulullah kian hari kian mendalam, sehingga dengan rasa cinta tersebut berbuah dalam mimpi. 

"Orang Barat banyak mengkritik Islam, mengapa Islam harus mengatur hidup manusia seperti makan dengan tangan kanan, masuk ke kamar mandi diawali kaki kiri dan lain-lain. Sedemikian banyak sunnah nabi yang diajarkan kepada umat, tak lebih agar umatnya senantiasa teratur. Itu semua merupakan hal yang Rasulullah Saw. praktekkan selama hidup, kemudian kita mempraktekkannya secara “ma’iyyah mutaba’ah” seakan-akan Rasul masih hidup bersama kita," pesan Tgk. Rahmad Zul Azmi.


Acara peringatan Maulid Nabi terlebih dahulu dimulai dengan zikir dan shalawat oleh group zikir KMA. Group zikir ini juga melantunkan madah (pujian) dan shalawat kepada Rasulullah Saw. selama berlangsungnya acara dengan durasi kurang lebih empat jam. 

Acara berlangsung penuh khidmat. Hingga sore tiba hadirin terus memadati seisi Meuligoe KMA. Perayaan maulid kemudian ini diakhiri dengan doa dan makan malam bersama.[]

Muhammad Syukran

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top