Al-Azhar Berduka, Guru Besar Hadis Syekh Ismail Ad-Diftar Wafat

Syekh Ismail Ad-Diftar, ulama besar hadis Al-Azhar. (Foto: albawabhnews.com)
Kmamesir.org. (6/3/2018). Dunia Islam, khususnya Al-Azhar tengah berduka atas kehilangan salah satu tokoh besarnya, Syekh Ismail Ad-Diftar, seorang ulama besar Al-Azhar yang wafat pada Selasa (6/3), pada usia ke-81 tahun. Syekh Ismail merupakan guru besar dan pakar ilmu hadis di Universitas Al-Azhar, anggota Hay-ah Kibar ‘Ulama (Majlis Tinggi Ulama) Al-Azhar dan mantan Dekan Fakultas Ushuluddin. 


Seperti diberitakan Youm7.com, Selain menjadi ulama, Syekh Ismail Ad-Diftar juga mengajar hadis di Universitas Al-Azhar. Beliau lahir pada tahun 1936 di sebuah kawasan bernama Qashtukh, tepatnya di Markaz Tala, Provinsi Manufiyah. Beliau tumbuh di lingkungan Al-Azhar, dan lingkungan ini cukup berpengaruh pada perkembangan spiritual Syekh Ismail. Beliau selesai menghafal Al-Qur'an sebelum usianya genap 9 tahun. 

Setelah menyelesaikan hafalannya, Syekh Ismail Ad-Diftar melanjutkan pendidikan ke jenjang setara MI, MTs, dan MA di Ma'had Ahmadi Azhary, Thanta dan pulang dengan membawa ijazah dari dua lembaga tersebut. Setelah menamatkan MA, beliau melanjutkan studinya ke jenjang selanjutnya dengan mengambil Fakultas Ushuluddin. Syekh Ismail selalu menjadi yang terbaik di angkatannya. Beliau kemudian diangkat menjadi dosen Jurusan Hadis, Fakultas Ushuluddin, hingga pada akhirnya menjadi dekan. 

Prestasi akademik Syekh Ismail Ad-Diftar pun meningkat secara bertahap hingga beliau lulus dan menjadi seorang pendakwah yang fasih dan cendikiawan yang kaya akan wawasan. Ilmunya diterima semua kalangan termasuk para penuntut ilmu yang datang dari berbagai negara. 

Syekh Ismail Ad-Dhiftar menggeluti dunia dakwah selama 18 tahun dan menggeluti dunia parlemen yang kemudian menjadikan beliau salah satu anggota Dewan Majelis Syura Mesir pada tahun 1986. Setelah melewati beberapa masa, beliau pun resmi diangkat menjadi salah satu ulama besar di Al-Azhar. 

Syekh Syauqi ‘Allam, Mufti Mesir, turut menyampaikan rasa kehilangan dan ucapan belasungkawa yang mendalam. Beliau menyebutkan bahwa Syekh Ismail merupakan panji dan bintang Al-Azhar yang telah mengabdikan hidupnya untuk mahasiswa Al-Azhar dan masyarakat.


“Beliau juga menjadi khatib di mesjid Al-Azhar selama 18 tahun. Syekh Ismail Ad-Diftar merupakan panji Al-Azhar yang sudah memberikan banyak kontribusi kepada mahasiswa Al-Azhar,” kata Syekh Syauqi ‘Allam seperti yang dikutip dari Islamion.com.[] 

Hayatul Rahmi

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top