Tasyakuran Temus, Takrim Najihin, Wadaan Hendri; KMA Gelar Tiga Acara

Hafiz Razali, salah satu anggota Temus KMA memberi sambutan (sumber foto: dok KMAMesir)
Kmamesir.org (25/09/2019). Minggu (22/9), KMA Mesir sukses mengadakan tiga rangkaian acara yang digabungkan dalam satu agenda: Tasyakuran Temus (Petugas Haji), Takrim Najihin, dan Wadaan Hendri Julian. Acara yang diselenggarakan oleh anggota Temus bekerja sama dengan Departemen Pendidikan KMA ini diadakan di Meuligoe Aceh. 

Tahun ini, anggota KMA yang diamanahkan menjadi Temus berjumlah lima orang yaitu: Thaiburrifqi Ananda, Aridho Alif, Rijalul Muqaffa, Muhammad Shadri, dan Hafidz Razali. Mereka telah menyelesaikan tugasnya selama kurang lebih dua bulan setengah di Tanah Suci sebagai petugas Haji. Kelima anggota Temus tersebut diberi kesempatan untuk memberikan sepatah dua patah kata sambutan.

“Terpilihnya kami sebagai Temus tidak terlepas dari jasa warga KMA semua yang telah berpartisipasi dalam menaati setiap aturan yang diberikan, seperti lapor pendidikan. Sehingga KMA bisa mendapatkan lima jatah Temus," ungkap Thaiburrifqi pada sambutannya. Kemudian beliau melanjutkan dengan membagi pesan dan pengalaman berharga mereka untuk seluruh warga KMA.

Beu na azzam bak hatee geutanyoe untuk ta jak u Baitullah, dan beu ta biasakan sabee rindu keu Rasulullah. Dengan demikian hati kita selalu merasa ingin ke Tanah Suci, dan in sya Allah, Allah beri kemudahan."


Ketua KMA Mesir Tahun 2018/2019 tersebut juga menyebutkan bahwa sistem Temus sekarang sudah dizonasikan, jadi kita ditugaskan untuk membantu orang tua kita yang dari Aceh. Beliau berkali-kali mengucapkan rasa syukur lantaran berhasil bersilaturrahim dengan 9 kloter dari 12 kloter jamaah Haji Aceh. Demikian juga berkat rahmat Allah dan usaha keras mereka, KMA memperoleh sedekah dari jamaah Aceh untuk pembangunan Asrama Aceh di Mesir sekitar 83 juta rupiah.

"Terima kasih kita ucapkan untuk orang tua kita para jamaah haji yang telah meringankan tangan menyumbang uang untuk membantu pembangunan asrama kita. Semoga menjadi amal jariah kelak.”

Acara kedua dimulai dengan pemutaran slide mahasiswa Aceh dari berbagai jurusan yang lulus di ujian Al Azhar. Tercatat tahun ini mahasiswa Aceh yang lulus dengan predikat Jayyid sebanyak 70 orang, Jayyid Jiddan 32 orang, dan Mumtaz 2 orang. Peningkatan jumlah peraih predikat tinggi ini tidak lepas dari pengadaan program-program bimbingan belajar di KMA setiap tahunnya. Tentu saja bukan hanya mengharap predikat semata namun tetap memperhatikan isi dan kualitas. 

Peraih predikat tinggi yang ditakrim (sumber foto: Dok KMAMesir)
Acara Takrim Najihin berakhir dengan pemanggilan nama serta pemberian sertifikat kepada para mahasiswa yang mendapatkan predikat sekaligus pengabadian momen dengan berfoto bersama agar menjadi pertinggal bagi generasi selanjutnya.

Acara terakhir dari agenda ini yaitu perpisahan dengan Hendri Julian, MA., salah satu senior KMA yang akan bertolak ke Tanah Air pada rabu ini.

“Saya akan pulang. Mohon doa semuanya dari saudara-saudara KMA. Untuk adik-adik mahasiswa baru, belajar rajin-rajin, jangan sibuk dengan hal lain apalagi cinta-cinta. Kalian di sini menuntut ilmu, ya menuntut ilmu saja. Jangan pikirkan hal lain, fokus pada tujuan. Bukankah kalian di sini adalah amanah dari orang tua, bahkan amanah dari agama kita. Maka selesaikan dulu amanah tersebut.” 


Acara ditutup dengan doa. Kemudian dilanjutkan dengan menikmati beberapa hidangan yang telah disediakan, seperti halnya adat Aceh yang mengadakan syukuran dengan menghidangkan makanan untuk sesamanya. Tasyakuran kali ini mendatangkan tiga ekor kambing yang dibiayai oleh para anggota Temus. Hidangan telah dihidang, semua warga KMA menikmati olahan daging kambing dengan nikmat.



Suci Darmayanti 

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top