Dua Delegasi Azhary Backpaker Season II Siap Mengabdi di Tanah Air

Penyerahan piagam oleh ketua Wihdah PPMI kepada delegasi perwakilan KMA. (sumber: dok. kmamesir.org)
Kmamesir.org (02/02/2020). Sebanyak dua delegasi Azhary Backpaker season II resmi dilepaskan  di Cairo International Airport, rabu (29/1) pukul 20.00 Clt. Dua delegasi tersebut adalah Nada Thursina asal Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA)  dan Fuadiyati Firdausiana asal Keluarga Masyarakat Jawa Timur (Gamajatim) Mesir, keduanya merupakan utusan dari Wihdah PPMI Mesir. 


Pelepasan tersebut turut dihadiri oleh ketua PPMI sekaligus penyerahan piagam penghargaan oleh ketua Wihdah kepada setiap delegasi. Dalam sambutannya, Arief Mughni menyampaikan rasa terimakasih kepada jajaran Wihdah, delegasi terpilih, dan semua pihak yang telah ikut berkontribusi demi terselenggaranya program Azhary Backpaker ini. 

"Masyarakat sedang membutuhkan kematangan ilmu seorang Azhari terutama yang perempuan. Karna para perempuan adalah asas sebuah keluarga, asas sebuah peradaban. Oleh karenanya bantuan dan ilmu pengetahuan dari teman-teman sangat dibutuhkan untuk mengharumkan nama Al-Azhar serta meningkatkan kualitas sebuah negeri. Jadi manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, dan niatkan bahwa pengabdian ini semata-mata karna Allah ta'ala" ungkap Arief Mughni dalam sambutannya. 


Azhary backpacker (ABP) season II yang diikuti oleh 38 mahasiswi dari perwakilan masing-masing kekeluargaan di Mesir memiliki empat tahapan. Adapun pada tahap pertama seluruh peserta diwajibkan mengikuti tes tulis berupa materi kuliah dan tes lisan berupa hafalan al-Qur’an, tajwid dan tahsin

Selanjutnya keluarlah 14 nama yang lolos untuk mengikuti tahap kedua, yaitu tahapan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan literasi lewat penulisan karya ilmiah dengan tema tertentu serta presentasi dari tiap peserta. 

Selesai tahap ini, 4 peserta dinyatakan gugur sehingga meninggalkan 10 peserta yang siap bertempur di tahap ketiga yang mana terdiri dari berbagai rangkaian di antaranya ajang introduce talent, tes pengetahuan wawasan dan pengetahuan umum serta kemampuan dan pemahaman dalam membaca kitab turast.
Foto bersama sebelum berangkat (sumber: dok.kmamesir.org)
Tujuan dari ajang introduce talent sendiri adalah ingin mengetahui sejauh mana kiprah dan prestasi yang pernah diraih oleh setiap peserta serta menampilkan bakat yang mereka miliki. Sementara dalam tes pengetahuan umum bertujuan untuk melihat kepekaan seseorang terhadap kondisi terkini baik di dunia lokal maupun internasional, tentang budaya atau globalisasi. Sedangkan pemahaman turast memang merupakan hal yang tidak bisa dielakkan lagi mengingat tugas seorang Azhary yang akan berkontribusi untuk negeri dan membangun peradaban umat manusia. 


Adapun tahap keempat merupakan penentuan dimana 6 calon delegasi Azhary Backpaker yang tersisa dituntut untuk menguasai beberapa materi tafsir yang kemudian disampaikan di depan khalayak selayaknya proses belajar mengajar (Amaliyah At-Tadris). Karna merupakan sebuah keharusan bagi delegasi terpilih untuk dapat menyampaikan dan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di Azhar khususnya, sehingga eksistensi dan kualitas ilmu tersebut senantiasa berkembang. 

Tak ketinggalan tiga orang juri terbaik hadir dalam tahap tersebut yaitu Ustazah Shinta Destyana, Lc., Ustadzah Yayu Bayinah, Lc., dan Ustadzah Wirdah Fachiroh, Lc. begitu juga di tahap sebelumnya. Terakhir, keenam peserta diwajibkan untuk mengupload video dengan durasi singkat menggambarkan visi dan misi yang akan di lakukan selama mengabdi di tanah air. Poin ditentukan dengan jumlah like dan subscribe

Seperti yang telah disampaikan oleh ketua Wihdah Ustazah Furna Hubbatalillah pada sambutannya bahwa ini adalah salah satu dari program terbesar yang diharapkan mampu memberikan feedback bagi peserta khususnya dan juga bagi masyarakat setempat.[]


Hayatul Rahmi

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top