Penghitungan Ulang, Hasil Pemilu Berubah?


Sekjen Komisi Pemilan Umum Presiden Mesir, Hatem Bageto Jumat, 22 Juni 2012 mengatakan bahwa KPU telah menerima pengaduan dan banding untuk penghitungan ulang beberapa kotak suara di Asyut yang telah dilakukan di depan perwakilan kandidit presiden.

Tanggapan Bageto ini menyangkut hasil pemilu Mesir yang tak kunjung diumumkan. Walaupun beberapa pihak telah menyakini hasil tertentu untuk pemilu ini. Hamdin Shabahy misalnya, dalam sebuah konferensi pers ia mengatakan bahwa Syafiq telah memenangkan pemilu Mesir. Ia juga menyayangkan sikap Ikhwanul Muslimin yang tidak mundur menjelang putaran kedua agar ia bisa bersaing melawan Syafiq. Hamdin yakin, jika ia yang akan berhadapan dengan Syafiq, maka ia akan dapat menyatukan kekuatan revolusi Mesir untuk melawan Syafiq. Hamdin adalah kandidat presiden Mesir yang gugur di putaran pertama dan hanya meraih posisi ke tiga.

Namun ungkapan Hamdin ini tidak berjalan sendiri. Komite Yudisial untuk Pemilu yang didalangi oleh beberapa pakar hukum dan politik menyebutkan dalam sebuah tajuk bahwa Muhammad Mursi, calon presiden yang didukung oleh Partai Kebebasan dan Keadilan memenangi pemilu dengan jumlah suara di atas 13 juta, atau sekitar 51 %. Sampai saat ini, masih terjadi perang opini di media tentang siapa pemenang pemilu Mesir putaran ke dua. Belum dikeluarkannya keputusan dari KPU Pusat yang seharusnya mengumumkan hasil pemilu putaran ke dua ini pada selasa, 20 Juni 2012 menjadi problematika baru dalam kancah politik Mesir.

Sementa itu Bagato menolak untuk memberitahu media berapa banyak surat suara yang yang akan dihitung ulang dan apakah penghitungan ulang itu akan mempengaruhi hasil rekapitulasi sementara yang telah dipegang oleh kedua timses kandidat presiden. Bageto menambahkan bahwa KPU masih mempertimbangkan banding dan belum menetapkan batas waktu untuk pengumuman hasil akhir. Ia mengatakan ini akan tergantung pada saat timnya selesai menyelidiki banding. Namun Bageto berjanji bahwa pengumuman akan diumumkan sebelum hari senin 25 Juni 2012.

Sebuah sumber di KPU menyebutkan bahwa hasil pemilu yang akan dihitung ulang itu tidak akan mempengaruhi hasil sementara yang dipegang oleh Timses masing masing kandidat. Sumber tersebut berspekulasi bahwa penghitungan ulang di Asyut tidak akan mengubah hasil pemilu. Menurutnya hanya ada sekitar 10.000 surat suara dalam penghitungan ulang.

Pengacara Ikhwanul Muslimin (FJP) Abdul Mun'im Abdul Maqsud mengatakan bahwa mereka meminta adanya perwakilan IM atau Partai Kebebasan dan Keadilan untuk menghadiri penghitungan ulang yang dilakukan setelah banding yang diajukan Ahmad Syafiq.

Tahrir Memanas, Aktifis Revolusi Bentuk Kesatuan Nasional

Kondisi di Tahrir sampai sore ini di Kairo masih terus memanas. Belum adanya perubahan dari Dekrit Penyempurna Konstitusi yang dikeluarkan oleh Dewan Tinggi Militer menyebabkan masyarakat yang berkumpul di sekitaran Tahrir Squere semakin geram. Jutaan massa kini fokus di beberapa titik, selain di Tahrir, di Aleksandria, Buhaira, Faiyum dan beberapa kota besar lainnya masyarakat tumpah ruah ke alun alun.

Siang tadi, sejumlah aktifis pro revolusi menghadiri pertemuan yang dilakukan oleh Jamaah Ikhwanul Muslimin melalui sayap politiknya Partai Kebebasan dan Keadilan yang mengusung Muhammad Mursi. Selepas melaksanakan Shalat Jumat di Mesjid Amru Bin 'Ash, Mursi dan gerakan nasional rakyat pro revolusi ini menyatakan persamaan langkah untuk membendung kesewenangan Dewan Tinggi Militer. Pertemuan ini didukug penuh oleh Komite Pemuda 6 April, juga aktivis revolusi 25 Januari seperti Hamdi Qandil, Wail Ghanim, dan Hibah Rauf.

Secara terpisah, Komiter Pemuda 6 April merasa menyesal telah melepas revolusi 25 Januari begitu saja. Mereka merasa memiliki andil atas  kegamangan politik Mesir hari ini. Menurut salah satu sumber di lingkaran Komite ini, sikap mereka yang tidak mengawal secara ketat tingkah Dewan Tinggi Militer merupakan awal mula dari kedzaliman Dewan Tinggi ini menjelang detik detik pemindahan kekuasaan. "Seharusnya mereka tidak pulang dari Tahrir sampai pemindahan kekuasaan selesai," ujar sebuah sumber.

Dari berbagai sumber

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top