Jangan Ditipu Oleh "Siat sagai”



Konon "Siat sagai..." kata yang ke luar dari mulut salah satu mahasiswa al-Azhar, ketika salah seorang dari abang kelas menyapanya saat sedang berlama-lama di laptopnya.

"Siat sagai" rasanya kata seperti ini positif-positif saja, dan mudah didengar di telinga. Karena di dalamnya termuat makna "penuh harapan". Kalau dihadapkan kata ini dengan lawannya "trep that…", dan kita minta satu orang untuk memilih salah satu dari 2 kata tersebut, orang itu tentu akan lebih tertarik pada kata "siat sagai".

Tapi ketahuilah, bisa saja seorang mahasiswa rasib akibat korban dari kata yang "positif-positif saja" ini, gara-gara orang tersebut lebih tertarik pada kata ini, ketimbang lawannya "trep that".


Jangan remehkan waktu anda dengan "siat sagai…".  Ia terkadang lebih berbahaya dari setahun hidup anda, atau lebih. Gara-gara "siat sagai" mahasiswa bisa rasib di Universitas al-Azhar. Walaupun cuma rasib 3 pelajaran sagai.

"siat sagai" tidak pernah bisa membantu 3 pelajaran sagai yang dia tidak lulus. Dan  Karena 3 pelajaran sagai ini pula, kita harus rela duduk di kelas yang sama, mengulang 1 tahun lagi pada tahun depan. Ailas tahun ini han ek glah.

Tahukah anda, betapa banyak orang telah merana karena "siat sagai". Saya pernah kenal satu orang, karena "siat sagai" dia ketinggalan pesawat terbang.

Ada orang, karena "siat sagai" tidak sampai ke stasion kereta api, akhirnya tidak jadi berangkat pada jadwal yang direncanakan, akhirnya tidak jadi berangkat.

Dan di sana sangat banyak orang, karena "siat sagai" tidak masuk surga. Mereka ingin mencicipi kelezatan maksiat di dunia yang fana. Akhirnya harus rela masuk neraka, padahal tiket ke surganya sudah dia beli, yaitu "dua kalimat syahadat". Akan tetapi, karena tidak sabar dengan godaan dunia sesaat, dia harus bersabar dibakar di neraka, sampai habis dosanya, sebelum kemudian diangkut ke surga. "siat sagai" kata yang terkesan positif, namun sangat bahaya rupanya…!

‘Waktu itu ibarat pedang’ dan di dalam pertempuran, jika saudara bermazhab "siat sagai" kepala anda bisa hilang dipenggal lawan. Saudara harus lebih duluan memotong kepala lawan. Kalau tidak, tidak hanya kepala saudara yang hilang, jantung saudara juga bisa dibelah oleh lawan. Kalau saudara juga masih "siat sagai", daging saudara juga bisa ditek-tek oleh lawan, kemudian dipeugot keu sate, dilhab ngon kecap cap Singa!

Janganlah suka dengan "siat sagai". Ingatlah, kita sekarang di rantau orang. Orang-orang yang kita tinggalkan tidak pernah bisa bersabar menunggu kesuksesan yang akan kita bawa. Mereka tidak bisa bersabar menunggu walaupun "siat sagai".

Jangan pernah waktu terlewatkan tampa bisa kita pertanggung jawabkan. Jika sudah selesai dengan satu pekerjaan, lanjutkan dengan menyelesaikan kewajiban lain. Karena pekerjaan manusia ini lebih banyak dari waktu yang ada.

Nabi Muhammad SAW, selaku panutan kita semua, mengingatkan kita tentang pentingnya waktu, beliau bersabda:

"Jaga mudamu, sebelum tuamu. Sehatmu, sebelum sakitmu. Kayamu, sebelum miskinmu. Waktu luangmu, sebelum sibukmu. Hidupmu, sebelum matimu".

Edi Saputra M Jamil, M.A
Kandidat Doktor Univ. Al-Azhar Jur. Lughah Arabiah

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top