Bukan Sekedar Perhiasan
Sejak awal mula penciptaan, wanita telah menjadi lambang kecantikan di jagat raya. Tanpa kehadiran wanita, dunia menjadi galau dan sepi, sebab wanita merupakan perhiasan dunia, dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita shalihah.
Dalam banyak syair Arab klasik, berbagai macam gambaran tentang kecantikan wanita telah banyak dituangkan penyair dalam kasidah-kasidah mereka, baik sorotan kecantikan zahir maupun batin.
Pujian-pujian itu pun masih amat kentara kita saksikan di abad modern ini yang kerap kali membuat banyak wanita salah kaprah dalam menyikapinya.
Entah siapa yang telah mencetuskan teori, bahwa cantik itu harus putih, tinggi semampai, berhidung bangir, bergigi rapi, berkulit sutra. Kenapa saya harus pusing dengan teori ini? Karena fenomena yang banyak kita saksikan di akhir zaman, teori yang menurut saya gak penting ini telah membuat kaum hawa terkadang lupa mensyukuri apa yang telah Allah beri untuk dirinya.
Mulailah para insan komersil mengincar kaum wanita yang ingin tampil lebih atau sekedar mempertahankan apa yang dimilikinya (baca: kecantikannya). Wal hasil, Produk-produk kecantikanpun bertebaran di mana-mana.
Bukan tidak boleh tampil cantik, silakan. Karena Allah mencintai kecantikan. Tapi yang menyedihkan, begitu banyak dari kita yang habis-habisan mempoles zahir, lantas lupa dengan kecantikan batin yang menjadi nilai plus di mata Allah.
Dalam banyak hadis, Rasulullah telah menyebutkan urgennya peran seorang wanita dalam agama atau bernegara. Oleh sebab itu beliau berwasiat kepada manusia agar memperlakukan wanita dengan baik: "istaushu binnisai khairan".
Hal ini benar-benar telah membuktikan pentingnya peranan wanita dalam kehidupan. Ia buka sekedar perhiasan dunia yang banyak disanjung-sanjung kaum adam. Wanita adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak " al-umm madrasah, iza a'dadtaha, a'dadta sya'ban thayyibal akhlaq". Lihatlah, ketika kita berhasil mendidik wanita dengan baik, sebanding dengan membangun sebuah negara yang baik pula.
Maka rasanya tak lebay, jika kita agak merasa risih dengan fenomena akhir zaman yang menjadikan wanita sebagai bahan tontonan dan ajang bisnis. Lahirnya program-program baru yang katanya bertujuan untuk menggali bakat dan potensi. Menemukan inner beauty, behavior, smart women, beauty women dan seabrek alasan lainya. Apapun itu, baik yang berbau Islami seperti Muslimah Beauty Award atau ajang bergengsi yang jelas-jelas norak; Miss World, Miss Universe atau sejenisnya. Saya sungguh yakin, tujuan mereka hanyalah untuk mempertotonkan aurat wanita. Lalu mengembalikan lagi pada derajat hina seperti masa jahiliah dulu, na’uzubillah…
Akhirnya, kita hanya bisa mengatakan bahwa seluruh muslimah di dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan itu tetap cantik bagaimanapun bentuk dan warnanya. Bukan saja di dunia, bahkan wanita shalihah kelak akan menjadi ratu para bidadari di syurga Allah. Allahumma amiiin.
Oleh : Sumainah Muhammad Husein
Mahasiswi Al-Azhar Fak. Bahasa Arab, Alumni Bustanul Ulum Langsa.
Posting Komentar