Lets Kill The Time!


Mungkin kita sering mendengar  pepatah Arab mengatakan ‘’ waktu Itu bagaikan pedang”, tidak kalah menarik juga pepatah Inggris mengatakan “the time is money”.  Apa landasan dari kedua pepatah tersebut?
Waktu merupakan salah satu dimensi dalam kehidupan manusia, istilah diatas adalah upaya untuk menggambarkan akan pentingnya waktu .Sama-sama kita mengetahui  bahayanya sebilah 'pedang' yang bisa memengggal leher siapapun.

Begitu juga dengan waktu, jika kita tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya , maka kita akan binasa sebagaimana binasanya seseorang yang terkena sabetan pedang, dan jika kita tidak segera menghindar serta melawannya maka pedang akan memotong dan menghancurkan kita.

Disisi lain uang juga  telah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang ini uang adalah segala-galanya, dengan uang apa saja bisa di beli, apa saja bisa diperoleh. Bahkan dalam pemikiran yang sangat ekstrim, hidup dapat di beli dengan uang. Na peng na barang.

Maka jelas orang yang sukses adalah mereka yang mampu memanfaatkan waktu dan peluang sebaik-baiknya dengan mengacu pada waktu yang terbatas untuk fokus terhadap suatu usaha.

Seseorang yang bermental kaya akan lebih menghargai waktu daripada uang dan sebaliknya seseorang yang bermental miskin akan lebih menghargai uang daripada waktu. Karena  mereka tahu, dengan manajement waktu mereka bisa menghasilkan uang.

Islam dan manajemen waktu

Islam memberikan tuntunan yang sangat baik dalam disiplin waktu dan efektivitas penggunaanya. Sering kali, orang mengalami kegagalan hanya karena salah mempergunakan waktu yang dimilikinya.  Maka benar kata Al-Qur'an, sangatlah merugi kita yang tidak mau menghargai waktu dengan baik. Rugi itu banyak hal, rugi waktu, rugi tenaga, rugi financial, rugi ekonomi, rugi secara spiritual, dan lain sebagainya yang hanya disebabkan oleh waktu.

Marilah kita melihat sumpah Allah dalam surat (al-'Ashr {103}: 1-3), yang artinya sebagai berikut :

"Demi masa. Sesungguhnya , manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran .

Semua manusia dalam keadaan merugi, karena manusia tidak pernah menggunakan waktu dan kesempatan sebaik-baiknya. Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah Saw.  bersabda dalam sebuah Hadits, "ingatlah lima perkara sebelum terjadi lima perkara yang salah satunya adalah , lapang sebelum sempit".

Untuk menyikapi uraian diatas  diperlukan suatu manajemen untuk mengatur waktu. Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja.

Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisiennya terlihat dari kemampuan dalam pengurangan waktu yang ditentukan, serta  menginvestasi waktu menggunakan waktu yang ada.

Dalam mengatur waktu, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar manajemen waktu kita bisa optimal. Diantaranya adalah: pertama tentukan peta hidup, kedua buat jadwal perencanaan. Ketiga tentukan oprioritas, keempat jangan jadi pencuri waktu dan kelima evaluasi.

Sesibuk apapun, sesungguhnya kita adalah makhluk terpandai yang diberi anugerah untuk menggunakan kedua belah otak kita. Gunakan saja otak kanan dan ambil pekerjaan-pekerjaan yang benar-benar penting sesuai dengan prioritas, lainnya dieleminasi .

Mungkin terlihat lucu,  tapi di balik manajement waktu yang baik terdapat khasiat yang sangat besar. Kenapa harus waktu? Karena waktu memiliki keunikan yang selalu bergerak maju dan tidak pernah mundur sedetikpun. Tidak bisa diulang dan akan selalu meninggalkan setiap orang yang melalaikannya.

Pendek kata , waktu akan selalu meninggalkan mereka yang tidak mengelolanya dengan cerdas untuk kehidupannya.

Kualitas dalam  memenejement waktu berpegang kepada empat prinsip, yaitu: prinsip tetap merencanakan, tetap mengorganisasikan, tetap menggerakkan dan tetap melakukan pengawasan. Empat prinsip tersebut diaplikasikan  dalam semua pekerjaan. Tampak simpel namun butuh usaha dan kemauan keras dalam melaksanakannya.

Namun kita sebagai manusia tidak manyadari , bahwasanya seiring berjalannya usia  yang banyak kita sibukkan dengan hal-hal yang negatif, disitulah secara perlahan waktu telah membunuh kita. karena sesuatu yang telah berlalu tidak bisa kembali. Padahal manusia yang bisa memanfaatkan karunia waktu secara fitrah akan mencapai kesuksesan seperti Sahabat Rasulullah Saw. Khalid bin Walid.

Namun jika manusia lengah barang sedetik pun, pedang lawan bisa menghunusnya dan berakhir dengan penyesalan. Maka tidak salah kalau kita berasumsi kematian lebih layak bagi orang yang menyia-nyiakan waktu.


Syukran Ahmad
Mahasiswa Al-Azhar Mesir Jurusan Syariah Islamiyah, aktivis Zawiyah KMA.
Berdomisili di distrik Matarea

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top