Mengenang Khalifah Rasulullah Saw.


Rasulullah Saw. bersabda :"Allah merahmati khalifahku. Lalu para sahabat bertanya, siapakah gerangan khalifahmu wahai Rasulullah? Beliau berkata: orang yang datang setelahku dan menyampaikan risalah yang Allah turunkan kepadaku". (H.R Thabrani).

Ulama merupakan pewaris para Nabi. Allah Swt. menjadikan pada umat Islam tentara gagah berani yang telah melakukan berbagai pembebasan perluasan wilayah baru Islam. Sebagian dari mereka penghafal Al qur’an, penghafal Hadist dan sebagiannya lagi mereka yang bertanggung jawab dalam menggali hukum syariah seperti Imam mazhab yang empat.

Allah menakdirkan dari umat Islam mereka yang mengisi kehidupan dengan menyusun ilmu nahwu dan orang-orang yang selalu menyibukkan diri dalam berzikir kepada Allah, menggapai makrifat-Nya. Semoga kita termasuk salah satu dari pada mereka yang telah Allah pilih jadi Shahibul Risalah-Nya.

Rasulullah Saw bersabda : "Apabila Allah menginginkan sebuah kebaikan kepada hamba-Nya Allah akan memanfaatkannya. Seorang bertanya kepada beliau, bagaimana Allah memanfaatkannya wahai Rasulullah? Rasulullah berkata : "Allah akan menunjukkannya kepada kebaikan semasa dia masih hidup, kemudian mengambilnya kembali ".

Seorang ulama, ketika sudah tiada mereka meninggalkan begitu banyak kesedihan, kesunyian yang tak pernah usai bagi umat Islam, mereka diibaratkan matahari ketika siang, rembulan dikala malam hari, dunia terasa gelap tanpa mereka.

Begitu banyak karya mereka yang telah memenuhi khazanah perpustakaan, tanpa mereka kita tidak akan pernah bisa memahami syariah Islam yang ada dalam Al Qur’an dan Hadist. Al Qur’an dan Hadist keduanya bagaikan sebuah pulau yang tak terjangkau oleh manusia. Alhamdulillah, Allah telah menakdirkan rambu-rambu jalan menuju pulau tersebut berada di tangan para ulama, merekalah petunjuk arah kepada Al Qur'an dan Hadist tersebut.

Walaupun para ulama telah tiada di alam yang nyata ini, tapi mereka seolah masih hidup di antara kita. Imam Nawawi Rahimahullah, karyanya yang melebihi dari umurnya seakan menjadikan beliau selalu mengisi pengajian di setiap sudut masjid di seantero dunia. Imam Al Ghazali, karyanya yang sangat dahsyat membuat beliau seolah hidup kembali mengisi setiap majelis ilmu di seluruh pelosok dunia, timur dan barat.

Begitu banyak ulama-ulama yang telah mewariskan ilmu mereka kepada kita, sudah sepantasnya bagi kita yang kerdil ini untuk selalu bersyukur kepada Allah, karena kita bisa menikmati karya mereka yang menghilangkan dahaga akan ilmu pengetahuan.

Ali bin Abi Thalib R.A. pernah berkata: "Semua manusia itu adalah mayat, dan orang berilmu itu hidup, sedangkan orang bodoh adalah musuh bagi orang berilmu".

Imam Syafi'i juga menyebutkan bahwa: "Barangsiapa yang tidak sempat merasakan indahnya menuntut ilmu ketika dia masih muda, maka hendak lah bagi kalian menshalatkan atas kematiannya".

Rahimakallah Syaikhana Muhammad Sa'id Ramadhan Al Buthy, Allah telah menjadikan engkau salah-satu dari mujahid-mujahid Islam yang hidup sebelum engkau, telah memilih engkau untuk syahid di jalan-Nya wahai guru kami, walau sebagian dari kami belum sempat menatap keteduhan wajahmu, rindu di hati ingin bertemu, tapi rindu kami tiada arti dibandingkan rindu Allah kepada dirimu.

Allah mengambilmu dari kami karna ridha kepada engkau wahai guru kami. Bagi kami engkau merupakan orang-orang yang Allah ciptakan seperti udara yang selalu menempati kekosongan di sekeliling kami dengan ilmumu, dimana engkau berpijak disana tersebar ilmu dan keberkahan bagi mereka yang haus akan ilmu Allah. Kami tidak pernah merasakan akan pentingnya udara sebelum dia hilang, tatkala asma menyerang disanalah kami menderita dan merasakan akan pentinya udara.

Begitu berharganya engkau bagi kami wahai Syaikhuna Al Buthy, sesak dada kami saat mengetahui kabar kepergian engkau, kami tidak akan pernah bisa menghirup wangian kasturi yang mengalir dari setiap kalimat yang engkau sampaikan dari ilmumu, serta tauladanmu kecuali dari karya yang engkau tinggalkan.

Tidak pantas bagi kita untuk mengatakan seperti ini jika belum pernah mendengar pengajian secara bertatap muka, semua itu bukanlah mutiara dari kata saya, tapi itu dari apa yang engkau wariskan daripada karyamu dan ilmumu kepada murid-murid yang sangat mencintaimu.

Undang-undang mengajarkan:" Barangsiapa yang hidup dengan sebuah kebiasaan, maka dia akan meninggal dalam kebiasaan tersebut."

Rahimakallah Ya Syaikhuna, engkau meninggal dalam kebaikan, Allah ambil ketika sedang melaksanakan kebiasaanmu sebagai Khalifah Nabi Saw. sebagai pewaris Nabi, engkau meninggalkan dunia fana ini ketika sedang mengisi majelis ilmu di rumah Allah"

Adakah kematian yang diidamkan oleh seorang muslim selain husnul khatimah...?

Beliau telah syahid di jalan Allah sebagaimana Hadist Rasulullah: "barangsiapa keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah hingga kembali," bukankah guru dan murid para penuntut ilmu?

Semoga Allah merahmati Asy-Syahid Syekh Muhammad Sa'id Ramadhan Al Buthy, dan menempatkan di sisi-Nya.

Saat ini Allah telah mengambil secuil dari banyak ilmu-Nya di muka bumi, kita selaku thalibul ilmi telah kehilangan kesempatan menghadiri majelis ilmu beliau, kita telah diharamkan oleh tangan segelintir manusia tak bertanggung jawab untuk bertatap muka lebih lama dengan beliau. Selama nyawa masih dikandung badan mari kita menbenah diri untuk saling menasehati diri masing-masing, kemudian orang terdekat, dan selalu berdoa supaya Allah gerakkan kembali langkah kita ke majelis ulama dan shalihin. Waallhu a'lam.

Oleh : Mulyadi

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top