Mursi dan Ongkos Angkot!


Lee keedah, ana adfak kullu youm bigineh wa nush (kenapa seperti itu, saya setiap hari bayar 1,5 pound mesir). Begitu perdebatan harga ongkos tramko (red. angkot) dari jalan Mauaf Zahra menuju Mauaf El-Marg Gadidah. Berlarut-larut berputar kesana kemari mulai dari kesalahan pengemudi sampai masalah politik Mesir sahut menyahut. Menariknya penumpang lainpun pada ikut terbawa ketika Pak Tua tersebut membawa masalah politik dalam debat biaya tumpangan mobil antar jemput.

Sedikit demi sedikit memanas, suara sopir membesar. Pak Tua juga ikut membesarkan kerongkongan. Diakhir cerita pak supir memenangkan adu mulut tersebut. Sedang pak peunumpang hanya komat-kamit di samping kiri saya. Mobil dari semula meluncur tak karuan, gara-gara debat tadi.

Debat ini bukan pertama kali terjadi, trend topic sudah mulai heboh dari mobil ke mobil. Namun kali sekarang terjadi efeknya agak tidak menyenangkan. Sebab berakhir dengan umpatan untuk Mursi, presiden Mesir sekarang. Penumpang Tua mengumpat, mengatakan Mursi pembohong dan tidak ada bedanya dengan Mubarak presiden yang mereka gulingkan. Lalu laki-laki yang didepanya ikut membela pendapat yang dia utarakan, sedang Pak Supir membela Presiden Mursi.

Pak Tua mengupat presiden karena supir mengatakan menaikkan harga gara-gara dia minyak susah dicari. Mengantri saja bisa menghabiskan waktu berjam-jam lamanya,  akibatnya penghasilan yang dia dapatkan sedikit sekali. Itu alasan dia menaikkan harga 50 qirsh (satuan dibawah pound) lebih mahal.

Pengalaman mendengar adu mulut ini mulai terdengar sekitar satu atau dua bulan yang lalu. Tiba-tiba terlihat mobil mulai berjejeran mengantri minyak diseputaran dairi (jalan tol), biasanya malam dan membuat tol Kairo tersebut macet bukan main.

Saya tidak tau pasti perkembangan harga minyak di pom bensin, namun antrian yang lama mengisyaratkan bahwa minyak mulai sedikit susah didapatkan oleh pemilik kendaraan, sehingga mereka rela mengantri panjang dan untuk medapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Gas.

Data yang dirilis  Information and Decision Support Centre (IDSC)mengungkapkan bahwa Mesir memproduksi 45,8 juta ton gas alam pada tahun 2012, penurunan 0,85 persen dari 46,1 jutaton tahun sebelumnya. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa mereka juga mengekspor  $22 juta di tahun 2012, 4% persen lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 2011.

Perusahaan Sea Dragon Energy Inc. (salah satu perusahaan yang memiliki otoritas ekploitasi minyak lepas pantai Mesir) dalam press releasenya mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan produksi minyak gas alam mereka ditahun 2013. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan produksi tahun 2012. “Average production is expected to average 1,725 boe/d, an increase of approximately 700 boe/d over 2012”.

Melihat angka ini akan aneh bila momok antrian panjang terjadi berbagai pom bensin berlarut-larut. Namun hal ini bisa saja terjadi karena akibat  dari lelang baru untuk pemasok resmi BBM Mesir yang mulai dikeluarkan oleh Hamdi Abdel Aziz, juru bicara Departemen Petroleum per Januari 2013 kemarin. Sehingga
pasokan pemasok lama agak tersendat.

Kemungkinan selanjutnya, ada konspirasi terencana yang dipraktekkan oleh kalangan-kalangan tertentu agar kebutuhan BBM masyarakat bermasalah. Sehingga nantinya mereka mendapatkan mamfaat yang dituju, baik itu dari segi politik atau kekuasaan.

Tidak tertutup kemungkinan terdapat cuaca politik Mesir yang sedang mengalami badai. Ada pihak-pihak yang merasa terancam sehingga dengan sengaja menunggangi keadaan. Sehingga opini publik akan tumpah ruah sebagai kegagalan presiden sekarang dalam untuk menepati janji politik bagi rakyat.

Perlu adanya komunikasi jelas untuk kalangan bawah, agar ketidaknyamanan opini publik yang di hembuskan oleh kalangan sekuler dapat terjawab dengan cepat. Kalaupun memang ada pihak yang sengaja menunggangi, hendaknya ada ditelursuri secara bertahap dan nantinya dihadapkan wajah rakyat. Karena aura politik bisa saja tergelincir akibat dari prasangkan dan kebijakan-kebijakan yang tertunda.


Oleh : Muhibussabri Hamid 
Mahasiswa Al-Azhar, Syariah wal Qanun, tinggal di El-Marg Gadidah

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top