Beut Kitab Kuneng tutup agenda KMA


Meuligoe-Pengajian Kitab Kuning (Sabtu, 13/04/2013) menjadi penutup kegiatan KMA Term II. Kegiataan yang mengundang partisipan mingguan terbanyak ini direncanakan akan dihela kembali setelah Final Term II Al Azhar, yang berlangsung pertengahan bulan Mei nanti.

Pengajian kali ini disampaikan oleh Tgk. Salman sebagai asisten dari guru tetap, Tgk. Aiyub Berdan. Pembahasan yang dimulai dari awal Bab Wudhu itu mengundang puluhan pertanyaan dari audien, wajar saja, karena wudhu merupakan hal yang selalu menghiasi kehidupan kita selaku muslim; dan juga merupakan syarat yang harus dipenuhi seorang muslim ketika hendak melaksanakan shalat, tawaf dan menyentuh mushaf.

Dalam Mazhab Syafi'i fardhu wudhu ada enam, salah satunya adalah niat. Niat wudhu adalah ketetapan di dalam hati seseorang untuk melakukan serangkaian ritual yang bernama wudhu sesuai dengan apa yang ajarkan oleh Rasulullah SAW dengan maksud ibadah. Sehingga niat ini membedakan antara seorang yang sedang memperagakan wudhu dengan orang yang sedang melakukan wudhu.

Hukum niat adalah wajib menurut jumhur ulama, berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niat”.

Waktu niat dalam wudhu yaitu di saat pertama kali membasuh wajah, karena membasuh wajah merupakan fardhu pertama wudhu jenis perbuatan (yang wajib dilakukan).

Orang yang berwudhu hendaklah meniatkan salah satu dari tiga hal berikut :
a) Berniat menghilangkan hadats atau bersuci dari hadats
b) Berniat agar diperbolehkan Shalat atau hal ibadah lain yang tidak di perbolehkan kecuali dalam keadaan suci
c) Berniat untuk menunaikan fardhu wudhu atau kewajiban berwudhu
Jika orang yang memiliki penyakit, seperti orang kencing atau buang angin terus menerus atau wanita yang mustahadhah, maka niat wudhunya adalah untuk membolehkan (istibahah) dari hal-hal yang menghalangi. Tidak sah jika ia berniat untuk menghilangkan hadats, sebab hadats orang tersebut terus menerus dan tidak hilang.

Pengajian berlangsung khidmat dengan pertanyaan para audien yang membuat suasana menjadi semakin hidup. Dan akhirnya, pengajian ditutup beriringan dengan tibanya waktu maghrib; dan insyaAllah akan digelar kembali setelah ujian Al Azhar. (MA)

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top