Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Aceh (ART- KMA)
Anggaran Rumah Tangga
Keluarga Mahasiswa Aceh
(ART- KMA)
BAB I
KEANGGOTAAN
Bagian I
Anggota
Pasal 1
Pengertian Umum
Anggota KMA adalah mereka yang telah tercatat
secara administratif dalam buku induk anggota KMA.
Pasal 2
Jenis dan Syarat
Keanggotaan
1.
Anggota biasa adalah:
- Pelajar, mahasiswa dan
masyarakat Aceh yang kedua orang tuanya atau salah satunya berasal dari
Aceh, berdomisili di Mesir dan telah terdaftar di KMA.
- Tidak terdaftar di kekeluargaan lain.
- Bagi yang tidak memenuhi poin diatas,
maka keanggotaannya akan diputuskan oleh Majelis
Syura melalui rapat gabungan.
2.
Anggota kehormatan adalah:
a.
Simpatisan atau orang yang berjasa bagi KMA, atas pertimbangan Majelis Syura melalui rapat gabungan.
b.
Suami/isteri dari
anggota biasa yang tidak memenuhi syarat ayat 1.a.
Bagian II
Masa Keanggotaan
Pasal 3
Masa Keanggotaan
Keanggotaan KMA dimulai sejak disahkan secara
administratif oleh Dewan Pengurus sampai hilangnya
keanggotaan.
Pasal 4
Kehilangan Keanggotaan
1.
Status keanggotaan hilang jika:
a.
Tidak lagi memenuhi syarat keanggotaan.
b.
Meninggalkan Mesir sekurang-kurangnya satu tahun dan tidak terdaftar lagi
pada salah satu lembaga pendidikan di Mesir.
c.
Melanggar atau menentang AD/ART KMA.
d.
Berhenti atas permintaan sendiri.
e.
Dinyatakan melanggar ikrar atau janji.
f.
Meninggal dunia.
2.
Yang berhak memberhentikan atau menon-aktifkan anggota hanya Majelis Syura setelah diberi peringatan.
Bagian III
Hak dan Kewajiban
Pasal 5
Hak Anggota
1.
Anggota biasa berhak:
a.
Mengeluarkan pendapat, pikiran, usulan, pertanyaan, pernyataan, baik secara
lisan maupun tulisan.
b.
Memilih dan dipilih.
c.
Mendapatkan bantuan dan perlindungan.
d.
Mengikuti seluruh kegiatan Keluarga Mahasiswa Aceh.
2.
Anggota kehormatan hanya berhak mengikuti kegiatan KMA yang bersifat
keilmuan, pengembangan potensi diri dan silaturahim serta tidak berhak untuk memilih dan dipilih.
Pasal 6
Kewajiban Anggota
1.
Anggota biasa berkewajiban:
a.
Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik KMA.
b.
Menaati AD/ART dan segala ketentuan yang ditetapkan oleh KMA.
c.
Berpartisipasi aktif dalam kegiatan KMA.
d.
Membayar iuran wajib anggota.
e.
Menjaga norma agama dan adat.
f.
Menyatakan ikrar yang telah ditentukan secara lisan dan tulisan.
2. Anggota kehormatan wajib menjunjung tinggi dan
menjaga nama baik KMA.
Bagian IV
Larangan dan Sanksi
Pasal 7
Larangan Anggota
1. Membentuk organisasi di
dalam tubuh KMA yang dapat mengganggu eksistensi KMA.
2.
Melakukan hal-hal yang bertentangan dengan AD/ART dan mencemarkan nama baik
Keluarga Mahasiswa Aceh.
Pasal 8
Sanksi
1.
Bagi yang melanggar AD/ART KMA akan diberikan sanksi melalui Rapat Majelis Syura.
2.
Sanksi terhadap anggota berupa ta’zir, seperti: peringatan,
skorsing, dan penonaktifan berdasarkan putusan dalam Rapat Majelis Syura.
3.
Pelanggaran–pelanggaran lain yang tidak disebutkan dalam AD/ART KMA bila dianggap perlu
akan diselesaikan melalui Rapat Majelis Syura.
4.
Bagi anggota yang kehilangan keanggotaannya karena penonaktifan dapat
diperoleh kembali dengan mangajukan permohonan dan disahkan melalui Rapat
Majelis Syura.
5.
Untuk poin 1, 2, 3
dan 4 bila dianggap perlu dapat dilakukan Rapat Gabungan.
BAB II
STRUKTUR KEKELUARGAAN
Bagian I
Majelis Syura
Pasal 9
Status
Majelis Syura merupakan badan tertinggi KMA
yang dipercayai untuk membawa aspirasi anggota.
Pasal 10
Ketentuan Umum
1. Majelis Syura dipilih oleh Anggota KMA.
2. Angota Majelis Syura berjumlah 21 orang.
3. Majelis Syura terdiri dari
tiga unsur: Majelis Syura sebelumnya, Perwakilan Umum dan Utusan Sagoe.
4. Masa bakti Majelis Syura dua tahun dan boleh dipilih
kembali.
5. Majelis Syura dipimpin oleh seorang koordinator.
6. Masa jabatan koordinator Majelis satu periode.
Pasal 11
Syarat Anggota
1.
Anggota Biasa KMA.
2.
Memiliki loyalitas terhadap KMA.
3.
Berakhlak mulia.
4.
Minimal berumur 21 tahun.
5.
Telah berdomisili di Mesir selama tiga tahun bagi mahasiswa S1, dua tahun
bagi mahasiswa S2, telah berumur tiga puluh tahun bagi yang baru datang.
6.
Bukan staf KBRI atau bukan tenaga kerja resmi.
7.
Saudara kandung atau
suami-isteri tidak boleh menjadi
anggota dalam satu masa bakti.
8.
Tidak boleh ada rangkap jabatan dalam struktur KMA.
Pasal 12
Mekanisme Pemilihan
1.
Majelis Syura dipilih oleh anggota dan terdiri dari:
a.
5 orang Majelis Syura sebelumnya, tiga orang dari laki-laki dan dua orang
dari perempuan.
b. 6 orang dari Perwakilan Umum dipilih dari
anggota KMA, empat orang dari laki-laki dan dua orang dari perempuan.
c.
10 orang Utusan Sagoe.
2. Anggota Majelis Syura laki
laki, baik Perwakilan
Majelis Syura sebelumnya dan Perwakilan Umum akan dipilih oleh anggota KMA laki laki, demikian
juga untuk perempuan.
3. Jika terjadi
kekosongan kursi anggota Majelis Syura, maka secara langsung diisi oleh calon
anggota yang berada pada urutan berikutnya berdasarkan perolehan suara dari
unsur atau utusannya masing-masing dengan memperhatikan kelayakan.
4. Jika ayat 3 (di atas) tidak terpenuhi, maka akan dilakukan pemilihan
baru.
Pasal 13
Kehilangan Keanggotaan
1.
Meninggalkan Mesir lebih dari 5 (lima) bulan.
2.
Tidak menghadiri rapat empat kali berturut-turut tanpa ‘uzur.
3.
Melanggar kode etik Majelis Syura.
4.
Mengundurkan diri dengan
pertimbangan Majelis Syura.
Pasal 14
Wewenang
1.
Menyelenggarakan Muhasabah Majelis Syura.
2.
Meninjau kembali AD/ART yang kemudian disahkan melalui Muhasabah Majelis Syura.
3.
Menyelenggarakan Syura Bil Muhasabah.
4.
Menyaring 2 (dua) atau 3 (tiga) calon ketua KMA dari bakal calon yang diusulkan anggota utuk dipilih
oleh anggota dalam Syura Bil Muhasabah.
5.
Membaiat Dewan Pengurus terpilih.
6.
Mengawasi kinerja pengurus.
7.
Meminta pertanggungjawaban Dewan Pengurus bila dianggap perlu.
8.
Menyelesaikan permasalahan yang tidak bisa ditanggulangi oleh Dewan Pengurus KMA.
9.
Membuat kode etik Majelis Syura.
10.
Menginisiasi Rapat
Gabungan.
Bagian III
Dewan Penasehat
Pasal 15
Pengertian
Dewan Penasehat adalah mantan ketua KMA yang masih berdomisili di Mesir, dan anggota KMA yang disepakati
melalui rapat gabungan bila dianggap perlu.
Pasal 16
Fungsi
Dewan Penasehat berfungsi memberikan nasehat,
pertimbangan, saran dan bantuan kepada Dewan Pengurus dalam rangka pelaksanaan
program-program kerja KMA.
Bagian IV
Dewan Pengurus
Pasal 17
Ketentuan Umum
1.
Dewan Pengurus adalah badan eksekutif KMA.
2.
Dewan pengurus dipimpin oleh seorang ketua.
3.
Ketua memiliki hak prerogatif untuk memilih anggotanya.
4.
Masa jabatan ketua KMA hingga diadakan Syura
Bil Muhasabah berikutnya dan boleh dipilih kembali.
Pasal 18
Wewenang
1.
Membuat kebijakan internal dan eksternal yang dianggap perlu dalam
melaksanakan AD/ART KMA.
2. Membuat kebijakan dan
membentuk kepanitiaan untuk pelaksanaan kegiatan KMA.
3.
Bekerjasama dengan pihak luar selama tidak bertentangan
dengan aturan-aturan yang berlaku.
Pasal 19
Hak
1.
Mewakili KMA ke dalam dan ke luar lingkungan KMA.
2. Memberikan usulan,
pendapat, ide, saran dan
masukan kepada Majelis Syura KMA.
Pasal 20
Kewajiban
1.
Mentaati AD/ART dan segala ketentuan yang berlaku di tubuh KMA.
2.
Melaksanakan hasil ketetapan Syura Bil Muhasabah.
3.
Mengajukan rancangan anggaran kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu
masa kepengurusan kepada Majelis Syura.
4. Menjalankan setiap
keputusan dan ketetapan yang telah ditetapkan Majelis Syura.
5.
Menjaga, mempertahankan dan membela nama baik serta keutuhan KMA dari
gangguan pihak lain.
BAB V
PERMUSYAWARATAN
Bagian I
Muhasabah Majelis Syura
Pasal 21
Status
1.
Muhasabah Majelis Syura merupakan forum musyawarah tertinggi yang dihadiri oleh seluruh anggota KMA.
2.
Muhasabah Majelis Syura dilaksanakan dua tahun sekali sebelum Syura bil
Muhasabah, dan diadakan forum evaluasi setelah
dua semester masa bakti.
Pasal 22
Fungsi
1. Membahas dan mengesahkan
AD/ART KMA.
2.
Mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban kerja Majelis Syura.
3.
Memilih dan menetapkan anggota Majelis Syura baru setelah
berakhirnya masa bakti Majelis Syura lama.
Bagian II
Syura Bil Muhasabah
Pasal 23
Status
1.
Syura Bil Muhasabah merupakan forum musyawarah yang dihadiri oleh seluruh anggota KMA.
2.
Syura Bil Muhasabah diadakan setahun sekali atau
menurut hasil Rapat Majelis Syura melalui Rapat Gabungan.
Pasal 24
Fungsi
1.
Mengevaluasi dan mengesahkan Laporan Pertanggung
Jawaban (LPJ) Dewan Pengurus.
2. Memilih ketua KMA.
3. Membuat rekomendasi internal dan eksternal KMA untuk dijalankan
oleh Dewan Pengurus.
Pasal 25
Tata Tertib
1. Syura Bil Muhasabah
dilaksanakan bila dihadiri 2/3 dari jumlah anggota.
2. Jika ayat di atas tidak terpenuhi maka akan ditunggu selama 2x10 menit.
3. Pimpinan sidang dipilih dari peserta Syura Bil Muhasabah atau yang
telah ditentukan oleh panitia.
4. LPJ Dewan Pengurus KMA
dinyatakan sah bila disetujui oleh 2/3 dari jumlah angota yang hadir.
5. Peserta Syura Bil Muhasabah
memilih ketua dari nama-nama yang
diajukan oleh Majelis Syura.
6.
Ketua terpilih dinyatakan sah jika memperoleh suara terbanyak.
Bagian III
Rapat Majelis Syura,
Rapat Dewan Pengurus dan Rapat Gabungan
Pasal 26
Rapat Majelis Syura
1.
Rapat Majelis Syura adalah rapat yang diadakan oleh Majelis Syura.
2.
Ketetapan Majelis Syura dianggap sah jika dihadiri 2/3
dari anggota Majelis Syura yang berada di Mesir.
3.
Majelis Syura berhak mengundang siapa saja yang dianggap perlu.
Pasal 27
Rapat Dewan Pengurus
1.
Rapat Dewan Pengurus adalah rapat yang diadakan oleh Dewan Pengurus KMA.
2.
Rapat Dewan Pengurus KMA bertujuan membahas dan mengambil kebijakan-kebijakan yang bersifat operasional dalam
menjalankan kegiatan KMA.
3.
Rapat Dewan Pengurus untuk konsolidasi dan
peningkatan kinerja pengurus.
Pasal 28
Rapat Gabungan
1.
Rapat Gabungan adalah rapat bersama yang dihadiri oleh Majelis Syura, Dewan Penasehat, Dewan Pengurus dan atau tokoh
masyarakat/anggota KMA bila dianggap perlu.
2.
Rapat Gabungan bisa dilaksanakan kapan saja.
BAB VII
ATURAN PERUBAHAN DAN ATURAN TAMBAHAN
Pasal 29
Aturan Perubahan
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan pada
Muhasabah Majelis Syura.
2. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan dan disahkan
pada Muhasabah Majelis Syura dengan dihadiri oleh 2/3 Anggota KMA dan disetujui
oleh minimal 50% lebih satu dari jumlah peserta hadir.
Pasal 30
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga ini akan diatur kemudian oleh Majelis Syura dan Dewan Pengurus KMA dalam
ketetapan tersendiri.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 31
Segala ketetapan dan ketentuan yang bertentangan dengan AD/ART ini dianggap tidak berlaku dan batal dengan
sendirinya.
Disahkan di : Meuligoe KMA Mesir
Hari, Tanggal : 05 September 2012 /
18 Syawal 1433
Pukul : 20.48 CLT
Acara : Muhasabah Majelis
Syura
Posting Komentar