Oleh: Alvin Nur Hazafat
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi
Maha Penyayang (Al-Fatihah: 1). Kepada Yang Maha Penguasa langit dan bumi
(Al-Baqarah: 117). Seluruh puji hanya untuk-Mu, Tuhanku Yang Maha Memberi bagi
setiap peminta bahkan bagi yang tidak meminta (Al-Fatihah: 2). Sang Pencipta
maha karya bumi dan langit (Al-Baqarah: 29). Shalawat serta salam kepada
baginda nabi Muhammad Saw (Al-Ahzab: 56).
Tanpa mengurangi rasa kehambaanku pada-Mu, Tuhanku,
kau memberiku sepasang orangtua yang sangat amanah pada-Mu. Mereka mengajariku
bahwa Engkau-lah Tuhanku (Ali 'Imran: 51). Mereka juga mengajariku bagaimana
cara menyembah-Mu (Al-Baqarah: 43). Menyampaikan kepadaku risalah Rasul-Mu,
Al-Quran (Al-Bayyinah: 2). Mengajariku membaca Al-Quran selagi anak-anak
(Maryam: 12),
Tak lupa mereka pula yang menuntunku untuk
memberikan rasa kasih sayang kepada sesama dan bertakwa kepada-Mu (Maryam: 13).
Mendidikku berbakti kepada orang tua, tidak berlaku sombong juga durhaka
(Maryam: 14). Mendaftarkan diriku menjadi salah satu keluarga-Mu untuk menjaga
surat-Mu (Al-Hijr: 9), maka terimalah aku menjadi keluarga-Mu!
Hamba yang selalu berdoa kepada-Mu supaya selalu
mengokohkan dirinya, diri kami, bahkan diri cucu-cucunya dalam menyembah-Mu,
dalam shalat kepada-Mu (Ibrahim: 40). Seperti Luqman mengingatkan anaknya agar
tidak menyekutukan-Mu (Luqman: 13). Menyuruhku melaksanakan shalat, berbuat
kebaikan mencegah yang mungkar, dan mengajariku bersabar atas sesuatu timpaan
yang menimpa (Luqman: 17).
Bukankah orangtuaku termasuk kepada hamba-hamba-Mu yang beriman, Tuhan?
Seperti yang Kau katakan, mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain,
karena mereka menyeru kepada yang makruf dan mencegah kepada mungkar. Melaksanakan
shalat dan menunaikan zakat serta taat kepada-Mu dan Rasul-Mu (Al-Taubah: 71).
Sungguh, Engkaulah yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana (Al-Baqarah: 32). Maka,
aku pun ingat janji-Mu kepada orang-orang beriman. Betapa gembiranya aku ketika
membaca surat-Mu itu, Kau katakan telah menyediakan surga yang mengalir
dibawahnya sungai-sungai dan tersedia di dalamnya buah-buahan, lagi mereka
kekal di dalamnya, seperti itulah imbalan bagi mereka yang beriman dan berbuat
kebajikan (Al-Baqarah: 25). Orangtuaku sangat cinta kepada-Mu. Tuhanku, karena
mereka adalah termasuk orang-orang yang beriman (Al-Baqarah: 165).
Dan ketika beberapa dari manusia mengotori tanah-Mu, Kau berikan peringatan
dengan kerusakan di darat dan di laut atas ulah mereka sendiri (Al-Rum: 41). Jika
Kau berkehendak, kau hanya mengatakan “Jadilah!” maka jadilah (Al-Baqarah: 117).
Mungkin karena mereka orang yang melanggar perjanjian dengan-Mu dan yang
memutuskan silaturrahmi (Al-Baqarah: 27). Atau karena mereka yang berjalan di
bumi-Mu dengan penuh kesombongan (Al-Isra: 37). Mungkin karena mereka yang
hidup dengan kemunafikan (Al-Ahzab: 73). Bahkan karena ada hamba-Mu yang lemah
mengaku sebagai Tuhan seperti Fir’aun (Al-Syu’ara: 29). Sungguh setan telah
menjadikan perbuatan mereka terasa indah dan mereka beserta setan tersebut akan
merasakan azab yang amat pedih (Al-Nahlu: 63).
Segala puji bagi-Mu ya Tuhanku, yang telah memperlihatkan tanda-tanda
kebesaran-Mu, yang tidak akan lengah terhadap apa yang kami kerjakan (Al-Namlu:
93).
Pada saat itu, dengan kasih-Mu, Kau ambil nyawa kedua orangtuaku. Aku tahu.
Kau tidak akan mempercepat waktunya karena Kau-lah yang menetapkan waktu
tersebut (Ali-Imran: 145). Aku sangat sedih, Tuhan! Aku sangat menyayangi
mereka, Kau tahu itu. Tapi ku yakin, Engkau selalu bersamaku (Al-Taubah: 40). Hanya
kepada-Mu aku meluahkan kesusahan dan kesedihan (Yusuf: 86).
Aku berserah pada-Mu. Aku berharap selalu berpegang teguh pada tali-Mu yang
kokoh, hanya kepada-Mu kesudahan segala urusan (Luqman: 22). Maka setiap kali
aku menangisi kepergian kedua orangtuaku, aku ingat Engkau menurunkan Al-Quran
adalah sebagai penyembuh bagi penyakit di dalam dada, petunjuk serta rahmat
bagi orang yang beriman (Yunus: 57).
Kau tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,
Kau memilihku karena Kau tahu aku sanggup menghadapinya (Al-Baqarah: 286). Aku
bukanlah ciri hamba yang berputus asa ketika kau beri cobaan (Fushilat: 49).
Aku sadar, sesungguhnya kami semua hanyalah milik-Mu, dan kepadaMu-lah kami
kembali (Al-Baqarah: 156). Tidak mungkin aku ingkar kepada-Mu, Tuhanku,
sedangkan aku dari tidak ada sama sekali sehingga kau ciptakan, sudah
seharusnya kembali lagi kepada-Mu (Al-Baqarah: 28).
Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orangtuaku dan semua orang yang
beriman pada hari diadakan perhitungan (Ibrahim: 41). Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari azab
neraka (Al-Baqarah: 201).
Ya tuhan Kami, janganlah Kau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan
kesalahan, ya Tuhan kami, janganlah kau bebani kami dengan beban yang berat
seperti Kau bebankan kepada orang-orang sebelum kami, ya Tuhan kami, janganlah
kau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya, maafkanlah
kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami, Engkaulah pelindung kami, maka
tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir (Al-Baqarah: 286).
Ya Tuhan kami, terimalah amal dan doa kami, sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui (Al-Baqarah: 127). Engkaulah yang menciptakan
sesuatu dan memeliharanya, maka peliharalah kami (Al-Zumar: 62)
Tsunami dalam ingatan
Teruntuk kak Afra Tusturi
dan Abangku Fuad Zaki. Sembilan tahu sudah Ayah, Mama dan adek Thahal pergi.
Perih menyisakan luka. Membalut ingatan dalam duka. Jangan pernah lupa sisipkan
nama mereka disetiap doa. Ku yakin, mereka sebenarnya kini telah bahagia.

Tidak ada komentar: