KBRI Keluarkan Press Release Terkait Musibah Gusti
KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA
CAIRO – MESIR
CAIRO – MESIR
RESS RELEASE DAN
HIMBAUAN
TERKAIT
MENINGGALNYA MAHASISWI
WNI A.N. GUSTI RAHMA YENI AKIBAT JATUH DARI KENDARAAN UMUM KARENA MENYELAMATKAN
DIRI DARI PERAMPOKAN
1. Pada 17 Juli 2014
sekitar pukul 20.30, Sdri. Gusti Rahma Yani bersama temannya a.n. Rizqana Mursyidah pada saat akan pulang dari Nasr City ke daerah Buust dengan menggunakan angkutan umum (tramco) telah dirampok oleh 3 laki-laki warga Mesir (termasuk sopir) di daerah sepi dijalan belakang Masjid As-Salam dekat Distrik 10 Nasr City 9 (bukan rute trayek Tramco yang biasa ditumpangi). Sdri. Rizqana Mursyidah selamat setelah memberikan HP dan tasnya, namun Sdri. Gusti Rahma Yani nekad meloncat keluar tramco saat melaju kencang sehingga Sdri. Gusti Rahma Yani meninggal dunia karena kepalanya terbentur benda keras;
2. Setelah memperoleh
informasi dari Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Mesir perihal kasus tersebut pada tanggal 18 Juli 2014 pukul 01.30, staf KBRI segera mendatangi RS Zein Houm di Majrul Uyyun, Cairo, tempat dimana Jenazah dilaporkan telah dibawa, dan bertemu dengan perwakilan PPMI, WIHDAH dan Kekeluargaan Minang.
3. Setelah memastikan
jenazah Almarhumah telah diletakkan di lemari jenazah oleh pihak rumah sakit, KBRI berbicara dengan salah seorang pegawai RS dan KBRI diminta untuk datang kembali setelah mendapatkan Perintah Penyidikan dari Kejaksaan agar Tim Medis dapat melakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian, karena kematian Almarhumah dilaporkan sebagai kejadian kriminal.
4. Pada tanggal 18 Juli
2014 pukul 10.00 WS, Duta Besar RI Cairo didampingi Counsellor Protkons telah menjenguk jenazah Almarhumah Gusti Rahma Yani di rumah sakit Zein Houm, serta menjenguk korban luka yang selamat yaitu Rizqana Mursyidah yang didampingi suaminya a.n. Hafiz di Sekretariat Jambi di Rabaa Al Adawiyah. Dalam kesempatan tersebut, Dubes RI juga memberikan bantuan untuk pengobatan lanjutan kepada Sdri. Rizqana yang terluka tangannya akibat terkena pisau lipat.
5. Sebagai upaya
mendorong pihak aparat keamanan setempat agar menindaklanjuti kasus ini, Duta Besar RI selanjutnya mendatangi langsung Kantor Polres Nasr City 1 (wilayah Polres tempat peristiwa dilaporkan) dan bertemu dengan para petinggi Polisi Mesir, yaitu:
1. Asisten Mendagri yang membawahi 3 Polres yaitu Mayjen (Pol) Mustopha Saad yang datang ke Polres Nasr City 1 untuk memantau penanganan kasus tersebut;
2. Kepala Polres Nasr City 1, Brigjen (Pol) Thoriq Zayed;
3. Kepala Reserse Cairo Timur, Brigjen (Pol) Nasr Ahmad, yang khusus ditunjuk untuk memimpin tim perburuan pelaku
1. Asisten Mendagri yang membawahi 3 Polres yaitu Mayjen (Pol) Mustopha Saad yang datang ke Polres Nasr City 1 untuk memantau penanganan kasus tersebut;
2. Kepala Polres Nasr City 1, Brigjen (Pol) Thoriq Zayed;
3. Kepala Reserse Cairo Timur, Brigjen (Pol) Nasr Ahmad, yang khusus ditunjuk untuk memimpin tim perburuan pelaku
6. Hasil pembicaraan
dengan para petinggi polisi Mesir tersebut, diperoleh informasi bahwa saat ini telah dibentuk tim khusus yang terdiri dari polisi dan intelijen (reserse) untuk memburu pelaku, dimana pihak kepolisian menjanjian dalam 2 - 3 hari pelaku dan kendaraanya dapat ditangkap.
7. KBRI Cairo juga akan
meminta perhatian dari Kementerian Luar Negeri Mesir atas terjadinya peristiwa tersebut dan meminta Pemerintah Mesir secara keseluruhan agar memperhatikan keamanan warga negara Indonesia di Mesir.
8. Sementara itu, saat
ini juga tengah dilakukan pemeriksaan intensif terhadap saksi korban yaitu Sdri. Rizqana oleh pihak kejaksaan. Dalampemeriksaan tersebut, Sdri. Rizqana didampingi oleh staf KBRI dan pengacara KBRI.
9. Berdasarkan
koordinasi dengan pihak keluarga, KBRI telah memperoleh surat permintaan bantuan untuk pemulangan jenazah serta surat keterangan tidak mampu yang diketahui oleh aparat setempat. Apabila nanti telah diperoleh hasil pemeriksaan kejaksaan dan telah dinyatakan jenazah telah selesai diperiksa maka KBRI akan memulangkan jenazah secepatnya.
10.Atas kejadian
kriminalitas di kendaraan umum tersebut, KBRI kembali mengeluarkan himbauan sebagai berikut:
a. Menghindari keluar
rumah pada malam hari, terutama para wanita, namun apabila dirasakan perlu untuk bepergian agar diusahakan bepergian bersama teman laki-laki atau secara bersama-sama (tidak sendiri);
b. Untuk saat ini lebih
baik menggunakan bis umum daripada tramco. Namun apabila terpaksa menggunakan tramco, agar berhati-hati saat akan menaiki kendaraan umum/tramco, perhatikan plat nomor tramco tersebut dan apabila penumpang terlihat terdiri dari 3 - 5 laki-laki semua dan tak ada penumpang lain di kendaraan umum tersebut,
lebih baik mengurungkan niat untuk naik;
lebih baik mengurungkan niat untuk naik;
c. Menghindari untuk
memakai dan mempertontonkan barang berharga seperti perhiasan, perangkat elektronik canggih, dan lain-lain di depan umum;
d. Selalu membawa
identitas diri berupa paspor/copy, ijin tinggal atau kartu t anda pengenal yang masih berlaku, serta selalu mengindahkan dan mematuhi peraturan-peraturan Mesir dan Indonesia. Apabila masa berlaku ijin tinggal sudah/akan berakhir, segera mengurus perpanjangan ijin tinggal di Mesir tepat waktu agar tidak menjadi overstayer;
e. Mempererat kekompakan
dan kesatuan serta meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan sesama WNI yang berada di Mesir, serta memberikan pertolongan apabila ada sesama WNI yang menghadapi masalah dan menyampaikannya kepada KBRI Cairo melalui hotline KBRI Cairo di nomor 010-22229989 atau 01015185795 atau 02-27947200/ 27947209.
Kbri Cairo, 18 Juli 2014
A.n Kepala Perwakilan RI
A.n Kepala Perwakilan RI
Nugroho Yuwono Aribhimo
Counsellor Protkons
Counsellor Protkons
Posting Komentar