Fitnah Akhir Zaman

Google Image
Oleh: Muhammad Daud Farma

Sudah menjadi pengetahuan hampir semua orang tahu kalau akhir zaman adalah zamannya fitnah. Bisa dikatakan tidak ada orang yang tidak terkena fitnah, sehingga tanpa ketelitian diri dan penjagaan yang kuat. Bisa saja apa yang Allah berikan sebagai nikmat berubah menjadi fitnah.

Inilah fakta yang terjadi di akhir zaman, bila tidak ada iman dan ilmu agama menjadi tameng di dalam diri, tidak mustahil di pagi hari ia beriman namun di sore hari ia menjadi kufur kembali. Hal ini bukanlah perkataan rekaan belaka, melainkan berdasarkan sabda Rasulullah Saw. di dalam hadis Sahih Muslim yang artinya:

Bersegeralah di dalam beramal (sebelum jatuhnya fitnah bagimu) seperti di sebagian malam dia sebagai orang yang zalim dan di pagi harinya ia menjadi laki-laki yang beriman, dan sore harinya ia kembali lagi menjadi kufur atau menjadi orang yang beriman, dan besoknya paginya ia berubah lagi menjadi orang yang kufur (menjadi orang yang kufur dan beriman di dalam satu hari atau di dalam satu malam, hal itu disebabkan karena) dia memperjual-belikan agamanya dengan tujuan mendapatkan dunia.” (HR. Muslim)

Sehingga dengan hadis di atas sangat wajar sekali jika kita dapati sebuah nikmat yang Allah berikan bisa saja menjadi fitnah, jika ujung-ujungnya hanya digunakan untuk kepentingan dunia, bukan mengharapkan ridha Allah Swt.

Padahal di dalam Al-qur’an surah Fathir ayat 15 telah dijelaskan bahwa apapun yang diberikan kepada kita, sebesar apapun kekayaan kita, manusia itu tetap saja faqir di hadapan Allah Swt. Dari keterangan ayat itu sudah jelas kita ketahui kita itu tidak ada apa-apanya di sisi Allah Swt. Selain itu makna ayat itu dapat dipahami secara mafhum mukhalafah-nya, bahwa hanya Allah Swt. yang mempunyai segala kekayaan di atas semua makhluknya. Tidak akan pernah bisa sebanding kekayaan makhluk-Nya yang faqir dengan kekayaan Allah.

Dari mafhum itu dapat kita simpulkan bila ada orang faqir dan merasa ia kaya padahal masih faqir, lantas ia menjadi sombong dengan hartanya, maka orang seperti itulah yang telah mengubah nikmat yang telah diberikan menjadi fitnah baginya.

Kemudian mafhum muwafaqah-nya adalah tidak ada satu pun manusia yang kaya di sisi Allah Swt. Hal ini tidak akan bisa terlepas dari siapa pun baik dia itu orang kaya karena pengusaha, mau pun kaya karena jabatan, warisan dan pendidikan.

Di akhir zaman banyak jalan yang terbuka sehingga manusia bisa jatuh ke kubang fitnah. Bisa disebabkan harta, anak, jabatan dan pangkat. Tapi fitnah yang terbesar melebihi dari semua hal di atas adalah fitnahnya wanita.

Hal itu bisa terbukti secara nas dan fakta.

1.    Bukti fitnah wanita itu lebih besar secara Nash dapat kita lihat firman Allah dalam surah Ali-Imran ayat 14 yang artinya:

Dijadikan terasa indah bagi manusia apa yang diinginkannya untuk mencintai para wanita-wanita, dan anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, juga kuda pilihan dan hewan ternak juga sawah ladang.

Secara urutan kalimat di ayat ini yang paling pertama disebutkan adalah wanita, baru kemudian diikuti dengan kecintaan yang lainnya. Dalam ayat tersebut setelah kata wanita, kata sesudahnya dihubungkan dengan menggunakan huruf ‘athaf yaitu huruf ‘waw’.

Di dalam bahasa Arab telah lumrah kita ketahui kalau ‘athaf itu secara bahasa artinya “condong”. Sedangkan secara istilah bisa bermakna menjadi dua makna yaitu bisa sebagai “sesuatu yang teratur” dan bisa juga sebagai “penjelasan”. Makna yang terakhir inilah yang paling sering digunakan. Maka dapat kita ketahui dari ayat itu bahwa wanita itu adalah sasaran utama yang menjadi fitnah bagi manusia, yang setelahnya bisa saja sebagai penjelasan dan tambahan saja.

2.    Kemudian bukti secara logika bahwa wanita itu sebagai fitnah terbesar bagi kaum laki-laki adalah, fakta yang terjadi di zaman ini. Bisa dikatakan bahwa kebanyakan pemuda hari ini jika tidak pacaran maka mereka mengeluh dan merasa hidupnya itu tidak tenang, istilah muda-mudi sekarang adalah 'galau'. Jadi tahulah kita saran yang paling baik bagi muda-mudi yang sudah terkena fitnah, menikahlah!

Sekarang timbul pertanyaan kita, apa sih maksudnya fitnah yang kita bicarakan ini? Maksud fitnah yang kita bicarakan ini adalah fitnah yang berupa ujian dan cobaan yang Allah berikan kepada manusia.

Kita diuji,  apakah dengan ujian dan cobaan itu kita akan menjadi ta’at atau malah ia akan menjadi akan menjadi fitnah. Karena di akhir zaman secara fakta fitnah yang akan muncul itu adalah banyaknya perzinaan, banyaknya orang yang bodoh, dan sedikitnya orang yang berilmu dalam memahami agama Islam.

Maka ketika zaman itu sudah datang maka tak ada cara lagi kecuali memegang sunnah-sunnah Nabi. Karena hanya dengan cara itu kita bisa terhindar dari fitnah-fitnah di akhir Zaman.

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top