Kisah Teladan; Sahabat Julaibib R.A

Diterjemahkan dari buku Dr. Abdurrahman Rofat Basya oleh Mustafa Ahmad

Julaibib merupakan salahsatu sahabat Nabi SAW yang hidup serba kekurangan ,wajahnya juga tidak begitu menarik. Sehingga dia jadikan masjid Rasullullah sebagai tempat tinggal terkadang beliau menerima makanan dari Nabi SAW juga dari sahabat-sahabat yang lainnya cukup untuk kelangsungan hidupnya. 

Semakin hari Julaibibpun tumbuh dewasa suatu ketika Rasullullah SAW menawarinya untuk segera menikah Julaibib minder karna dia persis dirinya tidak memiliki harta yang bisa untuk menafkahi keluarganya nanti , wajah yang dimilikinya juga pas-pasan. Nabi SAW senatiasa terus mencari kesempatan untuk menikahkan julaibib .

Hingga suatu hari seorang laki-laki dari anshar datang menawarkan putrinya yang janda kepada Rasullullah SAW agar beliau menikahinya. Nabi SAW bersabda “ya wahai fulan nikahkan aku dengan putrimu”.

“Ya dan sungguh itu suatu kemuliaan bagi kami wahai Rasullullah SAW” katanya riang. Namun Nabi bersabda kepadanya ,”sesungguhnya aku tidak menginginkannya untuk diriku “ “lalu untuk siapa?” tanyanya. Beliau menjawab , “untuk julaibib”.

Ia terperanjat,”Julaibib wahai Rasullullah biar aku meminta pendapat ibunya”

Laki-laki itupun pulang menemui istrinya seraya berkata,”Sesungguhnya Rasullullah melamar putrimu .” . Dia menjawab “Ya itu suatu kemuliaan” “menjadi istri Rasulullah“ tambahnya girang.
Dia berkata lagi ,”Sesungguhnya beliau tidak menginginkanya untuk dirinya”. Lalu untuk siapa ?” tanyanya”beliau menginginkannya untuk Julaibib,”jawabnya.

Dia berkata ,”Aku siap memberikan leherku untuk Julaibib ! Tidak demi Allah aku tidak akan menikahkan putriku dengann Julaibib. Sang bapak pun sedih karena hal itu , dan ketika hendak beranjak menuju Rasullullah SAW , tiba-tiba wanita itu berteriak memanggil ayahnya dari kamarnya, "Siapa yang melamarku kepada kalian ?”

“Rasullullah SAW” keduanya menjawab. Dia berkata ,”Apakah kalian akan menolak perintah Rasullullah SAW".

“Bawa aku menemui Rasullullah SAW. Sungguh beliau tidak akan menyia-nyiakanku ,” lanjutnya.
Sang bapakpun pergi menemui Rasullullah SAW seraya berkata ,”Wahai RAsullullah terserah anda nikahkanlah dia dengan Julaibib”

Nabi SAW pun menikahkannya dengan Julaibib dan mendokannya:

“اللهم صب عليهما الخير صبا و لا تجعل عيشها كدا" 

Ya Allah limpahkanlah kepada keduanya kebaikan dan jangan jadikan hidup mereka susah.

Tidak selang beberapa hari pernikahannya , Nabi SAW keluar dalam peperangan dan Julaibib ikut serta bersama beliau . Setelah peperangan selesai dan manusia mulai mencari satu sama lain . Nabi SAW bertanya kepada kepada mereka,”Apakah kalian kehilangan seseorang “? Mereka menjawab ,” kami kehilangan si fulan dan si fulan”

Kemudian beliau bertanya lagi ,”Apakah kalian kehilangan seseorang “? Mereka menjawab “ kami kehilangan si fulan dan si fulan.” Berkali-kali beliau bertanya itu kemudian beliau bersabda “ Akan tetapi aku kehilangan Julaibib ,”.

Merekapun mencari dan memeriksa di antara tumpukan orang-orang yang telah syahid , tetapi mereka tidak menemukannya di area pertempuran. Terakhir mereka menemukannya di sebuah tempat yang tidak jauh di sisi tujuh orang-orang musyrik . Dia telah membunuh mereka kemudian mereka membunuhnya .

Nabi SAW pun berdiri memandangi mayatnya lalu berkata,” Dia membunuh tujuh orang lalu mereka membunuhnya dia dari golonganku dan aku dari golongannya .”. Lalu Rasulullah SAW membopongnya di atas kedua lengannya dan memerintahkan agar mereka menggali kuburnya.
Anas bertutur ,”Kamipun menggali kubur sementara Julaibib tidak memiki alas kecuali kedua lengan Rasullullah SAW hingga dia digalikan dan diletakkan ke liang lahat”
Anas radhiyallahuanhu berkata ,”Demi Allah tidak ada di tengah-tengah orang anshar yang lebih banyak berinfak daripada istrinya. Kemudian para tokoh pun berlomba melamarnya setelah Julaibib.

Benarlah , “dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasulnya serta takut kepada Allah dan bertaqwa kepadanya mereka itulah orang-orang mendapat kemenangan.” ( An-Nur : 52 ).

Nabi SAW juga telah bersabda ,”setiap umatku akan masuk syurga kecuali yang enggan “ Para Sahabat bertanya “ Wahai Rasullullah siapakah yang enggan itu ?” Beliau bersabda “ barangsiapa yang taat kepadaku maka ia akan masuk syurga dan barangsiapa yang yang telah mendurhakaiku maka ia telah enggan”.

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top