Sekilas tentang Imam Syafi’i

Google Image
Oleh: Mustafa Ahmad


1. Nasab

Imam Syafi’i lahir di Kota Gaza,Palestina pada tahun 150 Hijriyah (767 M) bertepatan dengan wafatnya Imam Abu Hanifah. Nasab Imam Syafi’I berjumpa dengan Rasulullah. Saw pada Abdu Manaf adapun nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin Syaib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Mathlab bin Abdu Manaf.

2. Kehidupan

Imam Syafi’i hidup yatim dia tinggal bersama ibunya ketika umurnya dua tahun ibunya membawanya ke Makkah hingga tumbuhlah di sana. Setelah menghafal Al-Qur’an pada usianya yang kurang dari tujuh tahun menggemalah semangatnya menuntut Ilmu Allah pun melimpahkannya rasa senang, dan cinta akan menuntut ilmu.


3. Perjalanan Menuntut Ilmu
  •  Di Makkah

Imam Malik merupakan salah satu ulama yang sangat terkenal banyak orang-orang yang merujuk kitabnya, kitabnya dinamakan dengan “Kitab Muwattha´”. Imam Syafi’i memiliki keinginan belajar bersama Imam Malik tapi dia merasa enggan pergi ke tempat Imam Malik sebelum menghafal Kitab Muwattha´ akhirnya dia memutuskan agar menghafal dulu kemudian berangkatlah Imam Syafi’i menemui Imam Malik dan membacakan kitab Muwattha´ di hadapan Imam Malik.

Imam Malik sangat takjub melihat bacaan dan kefasihan Imam Syafi’i ketika itu beliau menginjak usia tiga belas tahun terus belajar dengan Imam Malik hingga ajal datang menjemput Imam Malik bertepatan pada tahun 179 Hijriyah ( 790 H ). Pada waktu itu juga Imam Syafi’i sempat belajar dengan Imam Ibrahim bin saad Al-Anshary, Abdul Aziz bin Muhammad Al-Darawirdi, Muhammad bin Said bin Abi Fadik dll.
  •  Di Baghdad

Setelah Imam Syafi’i bermukim di Makkah kira-kira sembilan tahun lamanya, beliau berhijrah ke Baghdad tinggal di sana kira-kira dua tahun dan menyebarkan mazhab lamanya serta mengarang kitab “Ar-Risalah” yang dijadikan asas dalam ilmu ushul fiqh. Orang-orang di sekitarnya mulai mengikuti manhajnya serta cara pandangnya dalam fiqh dan lain-lain. Ada empat ulama besar yang sempat menuntut ilmu dengan beliau yaitu: Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Tsauri, Al-Zakfarani, Al-Karabisi. 

  •  Bermukim di Mesir
Kedatangan Imam Syafi’I ke Mesir penuh dengan kemuliaan dan penghormatan dari warga Mesir karena kedudukannya sebagai ulama. Di Mesir Imam Syafi’i memiki murid salah satunya adalah Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al-Murody, Abdullah bin Zubair Al-Humaidy kemudian mengikuti pelajarannya dan banyak orang tertarik mengikuti pelajaran beliau dan mengajarkan ilmu banyak dari kalangan pengikut Imam Abu Hanifah dan Imam Malik. Di Mesir Imam Syafi’i mencetuskan mazhab barunya hukum-hukum dan fatwa-fatwa beliau di Mesir banyak sekali bertentangan saat beliau di Irak.

4. Penyebaran Mazhab Fiqh Syafi’i

Tersebarnya Mazhab Fiqh Imam Syafi’i ada dua cara yaitu: pertama melalui murid-murid beliau. Kedua, melalui kitab-kitab yang dikarang beliau maupun murid-muridnya.

  •  Murid–muridnya

Imam Syafi’I memiliki murid-murid menyebarkan mazhabnya dia memiliki murid di Makkah yang menuntut ilmu padanya begitu juga dengan yang ada di Baghdad dan Mesir. Para murid Imam Syafi’i telah menyebarkan mazhabnya ke negara yang ia kunjungi beberapa dari murid beliau:
  •  Dari Makkah :
  1.  Abu Bakr Al-Humaidy (wafat : 219 H)
  2.  Abu Ishak Ibrahim bin Muhammad Al-Abbasy bin Utsman bin Syafi’ Al-Mathlabi (wafat: 237 H) 
  3. Abu Bakr Muhammad bin Idris 
  4. Abu Al-Walid Musa bin Abi Al-Jarud.   
  •  Dari Baghdad :

  1.  Abu Hasan Shabah Al-Zakfarani (wafat 260 H)
  2.  Abu Ali Husain bin Al-Karabisi (wafat 256 H)
  3.  Abu Tsauri Al-Kalbi (wafat 240 H)
  4.  Abu Abdurrahman Ahmad bin Muhammad bin Yahya Al-Asyary Al-Bashry.
  •  Dari Mesir :

  1.  Abu Ya’kub Yusuf bin Yahya Al-Buwayti
  2.  Abu Ibrahim Ismail bin Yahya Al-Muzani
  3.  Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al-Murody
  4.  Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al-Jiziy
  5.  Harmalah bin Yahya bin Harmalah.
  •  Kitab-Kitabnya

Kitab merupakan cara kedua dalam penyebaran mazhab Imam Syafi’i baik dalam mazhab lama maupun baru.

Kitab-kitab Imam Syafi’i dalam mazhab lama:

  1.  Kitabul Hujjah 
    Kitabul Hujjah dinamakan Imam Al-Zakfarani dibuat untuk Ma-radd ulama-ulama ahli ra’yi dari kalangan ulama-ulama Hanafiyah dan yang lainnya dari ulama Irak.
  2.  Ar-Risalah Al-Irakiyah.
Kitab-kitab Imam Syafi’i dalam mazhab baru :

  1.  Al-Umm
  2.  Ar-Risalah


5. Wafat Imam Syafi’i

Semua Ahlul Ilmi mengakui akan kezuhudan Imam Syafi’i dan keuletan beliau akan menuntut ilmu dan meninggalkan banyak karya supaya generasi ke depannya tidak bodoh hingga sampailah kepada kita mazhab beliau, beliau wafat tahun 204 H, semoga jasa beliau untuk Islam dibalas Allah dengan sebaik-baiknya. Amin.

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top