Masa Kelam
Foto: Ilustrasi (Google Image) |
Oleh: Mulyadi Selian (Butiran Debu)*
Pahamilah hati ketika pilu
Sinyalir cinta yang tersimpan
Dalam ruang sukma; perih berkata sedih
Bak gelegak jiwa meratapi rintih
Duhai bayu sampaikan salam
Pada keheningan malam
Saat aku terpaku diam
Menatap satu masa yang dulu kelam
Wahai Rabbi…
Tuntunlah hamba ini
Dari fatamorgana duniawi
Siasati hati tergelincir lubang kemaksiatan
Menenggelamkan diri pada lembah kehancuran
Wahai Rabbi…
Diri ini t’lah bersimpuh pada-Mu
Tersungkur pada sujud sajadah panjang-Mu
Bermunajat meminta pengampunan dosa
Berharap kelak tak mengulangi kesalahan yang sama
Pahamilah hati ketika pilu
Sinyalir cinta yang tersimpan
Dalam ruang sukma; perih berkata sedih
Bak gelegak jiwa meratapi rintih
Duhai bayu sampaikan salam
Pada keheningan malam
Saat aku terpaku diam
Menatap satu masa yang dulu kelam
Wahai Rabbi…
Tuntunlah hamba ini
Dari fatamorgana duniawi
Siasati hati tergelincir lubang kemaksiatan
Menenggelamkan diri pada lembah kehancuran
Wahai Rabbi…
Diri ini t’lah bersimpuh pada-Mu
Tersungkur pada sujud sajadah panjang-Mu
Bermunajat meminta pengampunan dosa
Berharap kelak tak mengulangi kesalahan yang sama
*Penulis adalah mahasiswa Universitas Al-Azhar, Kairo.
Posting Komentar