Mabit Keputrian KMA
 |
| Foto Ilustrasi: Google Image |
kmamesir.org 17/11/2015 Indahnya persaudaraan yang terjalin dalam ukhuwah islamiyah, menyatukan hati-hati anak manusia dengan kebersamaan yang sangat menyenangkan. Merajut ukhuwah, memupuk taqwa. Itulah tujuan diadakannya program Mabit, malam bina iman dan taqwa, oleh Keputrian KMA. Meramaikan program ini, 16 putroe Aceh bermalam di KMA, Jum’at,13 November lalu.
Program tahunan ini diadakan di Meuligoe KMA tercinta. Diawali dengan pengajian rutin dwi mingguan sirah shahabiyat dengan mengangkat tema ‘Sepenggal Perjalanan Ummu Sulaim’ oleh Ustzh. Ernita Hasan, Lc. dan diakhiri dengan kajian hadis oleh Ustzh. Nani Hidayati, Lc. dengan tema ‘Bahaya Ghibah.’
Ada banyak kegiatan dalam acara Mabit ini. Setelah mendirikan shalat maghrib berjamaah, para akhawat berkumpul di shalah Meuligoe untuk makan malam bersama. Dinner yang dipenuhi nuansa kekeluargaan ini menghangatkan suasana walau musim dingin kian memuncak. Tidak cukup sampai di sini, setelah mendirikan shalat isya berjamaah, putroe-putroe kembali berkumpul untuk membagi warisan berupa jatah bacaan Al-Qur’an untuk dikhatamkan bersama-sama.
Sembari bercengkerama dengan teman-teman, peserta Mabit me-refresh semangat juang yang mulai pudar karena menumpuknya aktivitas di luar dengan nonton bareng. Keesokan harinya setelah shalat subuh berjama’ah, zikir bersama, olah raga, dan khatam Al-Qur’an.
Saat haus mulai mendera dan lapar mulai merajalela, peserta sarapan bersama dengan menu sederhana namun mengundang selera. Selesai “isi bensin” para akhawat gotong-royong bersama-sama membersihkan Meuligoe KMA sebelum akhirnya kembali pulang.(AVK)
Program tahunan ini diadakan di Meuligoe KMA tercinta. Diawali dengan pengajian rutin dwi mingguan sirah shahabiyat dengan mengangkat tema ‘Sepenggal Perjalanan Ummu Sulaim’ oleh Ustzh. Ernita Hasan, Lc. dan diakhiri dengan kajian hadis oleh Ustzh. Nani Hidayati, Lc. dengan tema ‘Bahaya Ghibah.’
Ada banyak kegiatan dalam acara Mabit ini. Setelah mendirikan shalat maghrib berjamaah, para akhawat berkumpul di shalah Meuligoe untuk makan malam bersama. Dinner yang dipenuhi nuansa kekeluargaan ini menghangatkan suasana walau musim dingin kian memuncak. Tidak cukup sampai di sini, setelah mendirikan shalat isya berjamaah, putroe-putroe kembali berkumpul untuk membagi warisan berupa jatah bacaan Al-Qur’an untuk dikhatamkan bersama-sama.
Sembari bercengkerama dengan teman-teman, peserta Mabit me-refresh semangat juang yang mulai pudar karena menumpuknya aktivitas di luar dengan nonton bareng. Keesokan harinya setelah shalat subuh berjama’ah, zikir bersama, olah raga, dan khatam Al-Qur’an.
Saat haus mulai mendera dan lapar mulai merajalela, peserta sarapan bersama dengan menu sederhana namun mengundang selera. Selesai “isi bensin” para akhawat gotong-royong bersama-sama membersihkan Meuligoe KMA sebelum akhirnya kembali pulang.(AVK)
.gif)
Posting Komentar