Ilmu Bukan Hanya Najah di Imtihan











Kmamesir.org. 7/03/2016. Jika kegiatan belajar-mengajar di kuliah telah dimulai, maka tidak akan lama lagi ujian al-Azhar juga akan menyusul. Ini dikarenakan waktu yang digunakan oleh al-Azhar untuk belajar tidaklah lama, para mahasiswa hanya mempunyai waktu kurang lebih dua bulan untuk melahap delapan atau bahkan dua belas muqarrar pada term 2 ini. Maka dari itu, kegiatan 100 Hari Menggapai Mumtaz pada term 2 yang dimotori oleh Departemen Pendidikan resmi dibuka. Dalam kesempatan ini Tgk. Mukhlis Hasballah Lc. selaku pemateri tidak hanya menyampaikan motivasi-motivasi belajar sebatas untuk menghadapi ujian, akan tetapi beliau menyampaikan pelajaran yang lebih penting yaitu "Bagaimana Cara Kita Bermu'amalah dengan Buku?”.

Pertama-tama beliau membagi persiapan belajar kepada tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap persiapan sebelum menuntut ilmu. Hal yang paling penting pada tahap ini adalah niat yang benar. Setiap penuntut ilmu harus mengikhlaskan niat mereka hanya kepada Allah SWT. 


Selain itu, harus ada juga faktor-faktor yang akan menuntut kita untuk belajar. Seperti tuntutan sebagai seorang muslim. Karena setiap muslim wajib mempelajari ilmu yang hukumnya fardhu 'ain.  Juga tuntutan sebagai seorang azhari. Karena kita para azhari memiliki amanah yang besar untuk menyampaikan ilmu yang telah kita dapatkan di Mesir kepada masyarakat nantinya. Dan masih banyak lagi faktor-faktor yang mendukung kita untuk belajar lebih giat lagi. 

Setelah niat dan faktor pendukung, lingkungan juga patut diperhatikan. Jika lingkungan tidak cukup mendukung dalam belajar, maka kitalah yang menciptakan lingkungan dengan berbagai kegiatan keilmuan yang bermanfaat.


Kemudian tahap yang kedua adalah tahap sebelum memulai membaca suatu ilmu. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah mengetahui arti setiap kalimat dan menguasai ilmu alat seperti Nahwu, Sharaf, Manthiq, Balaghah, Insya' dan qawa’id Imlak.


Dan tahap ketiga adalah tahap ketika membaca suatu buku. Bacalah secara sekilas terlebih dahulu sampai tahu gambaran umum buku tersebut. Setelah itu perhatikanlah istilah-istilah di setiap disiplin ilmu, karena setiap ilmu memiliki istilah masing-masing yang berbeda satu sama lain. Penting juga untuk memperhatikan tanda baca untuk menghasilkan pemahaman yang benar ketika membaca nantinya.

Adapun setelah ketiga tahap tersebut berhasil dipraktikkan dengan benar, maka hal yang terpenting adalah mengulang kembali ilmu yang telah ditekuni dan juga membaca buku-buku penunjang supaya ilmu yang ditekuni lebih lengket dan semakin bertambah maklumat yang didapatkan.

Di akhir kalam beliau mengatakan “ilmu itu adalah belajar dan mengulang. Barang siapa yang tidak mau belajar dan menginginkan kesuksesan seperti orang yang menginginkan anak tanpa ingin nikah.”

Beliau juga berpesan kepada peserta agar semuanya bisa membagi-bagi waktu antara kuliah dan talaqqi. Ujian sebagai sarana untuk menguji kemampuan. Ambil juga istifadah di luar kuliah baik di talaqqi atau dengan membaca buku. Wamaa at-taufiiqu illa billah. (NHI)





Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top