Sahabat Terbaikku
Oleh: A'maril Basyiri
*Peraih Juara III Sayembara Puisi el Asyi Award pada HUT 25 el-Asyi
Rasa Syukur ini sempat terhenti
Di persimpangan jalan kemaksiatan
Aku membisu, aku gila membabi-buta
setiap hariku mencuri hak dari-Mu
Aku mampu tapi aku lalai
Aku bisa namun aku tergoda
Bisikan busuk itu menyelimuti tubuhku
Menutup erat, hingga aku tak dapat memandang-Mu.
Percayalah… kesetiaanku pada-Mu
Mengalir deras dalam urat nadiku
Dzikirku pada-Mu setiap saat kulakukan
Di atas sajadah panjang malamku.
Tapi itu dulu, ketika aku masih memakai sorban
Belum merasakan dunia luar
Belum terlena dengan nyanyian hitam
Belum mengenal, apa itu dosa.
Namun ya Allah…
Sekarang aku tak kuasa menahan diri
Aku tak tahu menahu, kemana pergi imanku
Gigi taringku kian memanjang
Mataku merah mengeluarkan darah
Kedua tanganku mencakar apa yang di depanku
Sungguh hawa nafsuku telah menguasaiku.
Engkau adalah tuhanku
Kasih sayang-Mu, rasa cinta-Mu, dan karunia-Mu
telah menyentuh kalbuku
Engkau berikan aku hidayah-Mu
Dari kejahatan binatang buas yang liar ini.
Engkau kirim aku seorang teman
kawan yang selalu menasehatiku
Engkau bimbing aku dengan perantara seorang sahabat
Engkau tegur aku dengan rasa cintanya
Aku membaca gerak-geriknya, ku resapi apa maknanya
Ku ikuti semua bujukan darinya
Sungguh mengugahkan jiwa dan ragaku
Allahu Akbar… setiap kata yang keluar, membuat aku sadar
Setiap senyumnya, memberikan kelembutan dalam imanku
Ya Allah… temanku ini telah menyihirku
Menjadikanku hamba lebih taat kepada-Mu
Terima kasih ya Allah
Engaku telah mempercayai seseorang untuk menolongku
Seorang sahabat yang setia padaku
Seorang teman yang mengusap tangisan kepedihanku
Rasa Syukur ini sempat terhenti
Di persimpangan jalan kemaksiatan
Aku membisu, aku gila membabi-buta
setiap hariku mencuri hak dari-Mu
Aku mampu tapi aku lalai
Aku bisa namun aku tergoda
Bisikan busuk itu menyelimuti tubuhku
Menutup erat, hingga aku tak dapat memandang-Mu.
Percayalah… kesetiaanku pada-Mu
Mengalir deras dalam urat nadiku
Dzikirku pada-Mu setiap saat kulakukan
Di atas sajadah panjang malamku.
Tapi itu dulu, ketika aku masih memakai sorban
Belum merasakan dunia luar
Belum terlena dengan nyanyian hitam
Belum mengenal, apa itu dosa.
Namun ya Allah…
Sekarang aku tak kuasa menahan diri
Aku tak tahu menahu, kemana pergi imanku
Gigi taringku kian memanjang
Mataku merah mengeluarkan darah
Kedua tanganku mencakar apa yang di depanku
Sungguh hawa nafsuku telah menguasaiku.
Engkau adalah tuhanku
Kasih sayang-Mu, rasa cinta-Mu, dan karunia-Mu
telah menyentuh kalbuku
Engkau berikan aku hidayah-Mu
Dari kejahatan binatang buas yang liar ini.
Engkau kirim aku seorang teman
kawan yang selalu menasehatiku
Engkau bimbing aku dengan perantara seorang sahabat
Engkau tegur aku dengan rasa cintanya
Aku membaca gerak-geriknya, ku resapi apa maknanya
Ku ikuti semua bujukan darinya
Sungguh mengugahkan jiwa dan ragaku
Allahu Akbar… setiap kata yang keluar, membuat aku sadar
Setiap senyumnya, memberikan kelembutan dalam imanku
Ya Allah… temanku ini telah menyihirku
Menjadikanku hamba lebih taat kepada-Mu
Terima kasih ya Allah
Engaku telah mempercayai seseorang untuk menolongku
Seorang sahabat yang setia padaku
Seorang teman yang mengusap tangisan kepedihanku
el-Asyi
Walaupun kau tak mengenaliku
Tapi kau adalah sahabat terbaikku
Selamat ulang tahun kuucapkan padamu
Semoga Allah mengabadikan setiap dari ceritamu
Bermanfaat bagiku dan orang yang mengenalmu
Aku mencintaimu karena Allah.
.gif)
Posting Komentar