Azwani, Sosok Ketua KMA Berjiwa Sosial, Akademis dan Relijius

Azwani di depan rak kitab miliknya
Kmamesir.org. 9/8/2016. Pemuda jangkung dengan sorot mata tajam itu naik mimbar, kedua matanya menyapu seluruh ruangan. Sebuah kalimat yang ia ucapkan dengan mantap mempengaruhi semua peserta yang hadir. Tepuk tangan meriah menyeruak seketika. Kagum kepada sosok berjiwa besar itu. 

"Wahai Manusia, saya hanyalah orang yang terpilih diantara kalian dan bukanlah saya yang terbaik diantara kalian. Ketika kalian melihat saya dalam kebenaran maka bantulah saya. Jika kalian melihat saya dalam kebatilan maka peringatkanlah saya," kalimat Azwani Putra yang mengutip ucapan Khalifah Abu Bakar Ash-siddiq itu mendapat tepuk tangan dan siulan panjang meriah. Beberapa diantaranya sempat berteriak, i love you, i love you Azwani. 

Penulis yang mendengar ucapan itu mencoba melirik ke arah kelompok akhwat (perempuan), mengira kalimat love itu meluncur dari bibir perempuan yang berhadir di ruangan tersebut. Namun sayang sekali, ternyata kalimat bernada genit tersebut keluar dari bibir kasar lelaki brewokan yang duduk di sebelah kelompok wanita. Suasana terlalu riuh, penuh semangat dan gembira yang membuncah dari setiap anggota Keluarga Mahasiswa Aceh baik pria maupun wanita. 

Saat itu Azwani Putra, pemuda ganteng asal Bireuen itu baru saja terpilih menjadi ketua Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) untuk periode 2016-2017. Ia dipercaya mayoritas mahasiswa Aceh Mesir untuk memegang kemudi kepemimpinan selanjutnya menggantikan Irwandi Novizar. 

Azwani bukan hanya piawai berbicara di depan umum, namun juga lihai dalam bersosialisasi dengan masyarakat Aceh di Mesir. Pantas saja saat itu banyak yang memilih dan mengembankan amanah kepada dirinya. Ia sudah menghabiskan hampir delapan tahun hidupnya di Mesir, banyak jalinan sosial dan persaudaraan yang telah diikatnya dengan cukup baik bersama masyarakat Aceh, Indonesia bahkan dengan warga Mesir sendiri. 

Azwani lahir di Bireuen tahun 1989 dari pasangan Bapak Andib Makam dan Zariati. Ia lahir dari keluarga sederhana dengan jiwa kerja keras tinggi sehingga membentuk dirinya menjadi pribadi yang disiplin. Lelaki cerdas yang terlahir dari didikan bijak orang tuanya. 

Azwani menempuh pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di Bireuen. Ia kemudian melanjutkan studinya ke Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) Banda Aceh. Tekad dan semangat menuntut ilmu agama yang tinggi membawanya ke Mesir. Azwani lantas menyelesaikan studi S-1 tepat waktu di jurusan Syariah Islamiyah Universitas Al-Azhar. Azwani Putra sekarang tercatat sebagai mahasiswa S-2 aktif Universitas Al-Azhar, takhassus Fiqh Syafi’i. 

"Memilih Mesir sebagai destinasi menuntut ilmu merupakan awal dari kesuksesan menurut saya dan mempelajari ilmu kepada ahlinya adalah sebuah keharusan. Al-Azhar yg sudah berumur lebih dari satu abad telah membuktikan kualitasnya sebagai The Power dalam bidang Ilmu Agama. 

Tgk. Azwani bersama Syekh Ayyub Al-Jazairy

Di antara ketertarikan paling besarnya, ketika saya mengatahui kitab-kitab yang kita pelajari di Aceh banyak bersumber dari buah karangan ulama-ulama Mesir dan Al-Azhar, bahkan Imam mazhab pun di Mesir tempatnya, seperti Imam Syafi’i. Mesir dengan peradaban dan sejarahnya juga memiliki daya tarik tersendiri," ujar pemuda yang pernah menjadi ketua Organisasi Siswa Madrasah Aliyah Keagamaan (OSMAK) Banda Aceh itu. 

Azwani memiliki prinsip hidup yang jelas, "khairunnas anfa'uhum linnas" sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Pesan Rasulullah Saw. ini menjadi motivasi kuat Azwani dalam menjalani kehidupan. Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain seluas mungkin cakupannya, baik kontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan maupun dalam hal lain-lain menjadi tujuan hidupnya seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. 

"Selain cerdas, orangnya sangat konsisten. Jika ia ingin mencapai sesuatu, ia akan gigih menggapainya. Sama seperti orangnya yang tinggi, Azwani juga berjiwa sosial tinggi. Ia mudah merangkul semua pihak dan piawai dalam memotivasi orang lain untuk berbuat sesuatu," ungkap Muhammad Fikri, salah seorang anggota KMA yang sudah mengenal dekat sosok Azwani sejak kecil dulu. 

"Inna sirrunnajah fil hayah ihsan shilatika billah azza wajalla, kunci kesuksesan dlm kehidupan adalah baiknya hubungan kita dengan Allah Swt," pesan pemuda yang memiliki hobi mengaji dan membaca ini mengulang ucapan syekh Wahbah Zuhaili. Ia juga berharap KMA lebih baik ke depannya, dan ini hanya akan terwujud jika semua mau bekerja sama demi kemajuan KMA yang lebih baik. (FJ)

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top