Alhamdulillah, Sahah Aceh di Hussein Resmi Dibuka

Mahasiswa Aceh di Mesir berpose di dalam Sahah Aceh

Kmamesir.org (13/2/2017). Senin (13/2), Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Kairo-Mesir hari ini resmi membuka Sahah Aceh sebagai tempat pelaksanaan pengajian rutin pengembangan ilmu agama Islam. Sahah yang berlokasi di daerah Hussein-Darrasah ini mulai diaktifkan hari ini dengan dimulainya pengajian kitab Fiqh Syafi’i Matan Zubad oleh Syekh Daud ar-Rifa’i. Sahah Aceh bertempat di komplek Darbul Ahmar, di samping Masjid Abdullah Juwaini.

Azwani Putra, ketua KMA Kairo-Mesir menjelaskan, Sahah Aceh merupakan ide bersama yang sebenarnya sudah lama ingin diwujudkan. Ide ini akhirnya berhasil diwujudkan hari ini. Sahah Aceh lahir dari semangat dan kesungguhan mahasiswa Aceh yang semakin tinggi dalam mengikuti pengajian talaqqi atau mengaji secara langsung dengan guru dan alim ulama secara tatap muka.

Azwani sangat berharap dengan adanya Sahah Aceh ini dapat menjadi motor penggerak semangat baru bagi mahasiswa Aceh yang haus ilmu agama Islam, khususnya mahasiswa Aceh yang berdomisili di daerah Hussein-Darrasah. Ia juga berharap Sahah Aceh ini bisa sedikit meng-cover minat dan kebutuhan ilmu keislaman sehingga nantinya dapat melahirkan generasi-generasi islami dan kader ulama yang membanggakan.

“Maka untuk mewujudkan cita-cita mulia ini, KMA bersama dengan rakan-rakan masyarakat Aceh membuka Sahah Aceh sehingga memudahkan bagi mereka langsung belajar dengan para syekh yang kita pilih untuk mendidik mereka sampai betul-betul mampu menjadi kader ulama dengan membawa Manhaj al-Azhar,” ungkap Azwani dengan penuh rasa optimis dan rasa syukur.

Hal yang sama juga dituturkan Rahmatsyah, mahasiswa Aceh yang rajin mengikuti pengajian talaqqi. Ia bersyukur mahasiswa Aceh di Kairo akhirnya mampu memiliki tempat pengajian sendiri. Menurut Rahmat, ini merupakan sahah pertama yang dimiliki oleh ikatan kekeluargaan mahasiswa tingkat provinsi di Mesir.

“Ini merupakan hal baru. Sebelumnya, belum ada sahah khusus dimiliki oleh kekeluargaan. Kita hanya punya Sahah Indonesia, dan alhamdulillah sangat aktif sampai sekarang. Saya berharap, Sahah Aceh ini benar-benar bisa menjadi tempat pengajian yang juga tak kalah aktifnya,” ujarnya.

Rahmat mengisahkan, dulu mahasiswa Aceh mengaji talaqqi di rumah Syekh Ayyub al-Azhary al-Jazairy, ulama al-Azhar asal Aljazair. Melihat semakin banyak minat mahasiswa Aceh yang hadir talaqqi bersama beliau, akhirnya lahirlah ide agar mahasiswa Aceh memiliki sahah khusus yang lebih luas dari rumah Syekh Ayyub.(FJ)

Baca juga: Pengajian Kitab Kharidah Bahiyyah Bersama Syekh Ayyub al-Azhary al-Jazairy

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top