Raih Cum Laude di Universitas Al-Azhar, Putra Aceh Kembali Harumkan Nama Indonesia

Tgk. Fajriansyah usai mengikuti sidang munaqasyah (Foto: Dok. KMA Mesir)


Kmamesir.org. 02/11/2017.
Aceh kembali membuat harum nama Indonesia. Hanya dalam durasi waktu kurang dari tiga jam, Tgk. Fajriansyah bin Muhammad Zaini, putra Lamreung Aceh berhasil mempertahankan tesisnya dalam bidang tafsir dan ilmu Al Quran dengan nilai akhir cum laude.



Dipimpin oleh Prof. Dr. Sayyid Ismail Ali dan Prof. Dr. Muhammad Sayyid Djibril sebagai pembimbing, sidang tesis yang diadakan di Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar pada Rabu 25 Oktober 2017 lalu itu berjalan khidmat dan lancar.

Tesis berjudul “Al Futuhat Al Ilahiyah bi Taudhih Tafsir Al Jalalain li Ad Daqaiq Al Khafiyah” ini mendapat pujian dari dua guru besar yang menguji Tgk. Fajri pada sidang yang diadakan di Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar pada Rabu 25 Oktober 2017 lalu. Adapun dua guru besar penguji tersebut adalah Prof. Dr. Mahmoud Mahmoud Ghatthas dan Prof. Muhammad Mahmoud Ash Shafati.


Sepanjang berlangsungnya sidang ini, Prof. Dr. Mahmoud Ghatthas berkali-kali menyebutkan nama Indonesia di akhir nama Fajri, membuat Indonesia seharusnya berbangga dengan putra aceh yang satu ini. Karyanya yang mengkaji dan men-tahqiq kitab Hasyiah Jamal atas Tafsir Jalalain dari awal surah Ad Dukhan sampai akhir surah Al Hujurat ini dinilai keren oleh sang penguji, meskipun kedua penguji ini sendiri menyebutkan beberapa hal yang perlu dikoreksi.

Terdengar gemuruh tepuk tangan serta takbir memenuhi ruangan sederhana sidang tatkala nilai akhir tesis itu diumumkan. Beberapa warga Aceh langsung memeluk Tgk. Fajri, mengungkapkan tahniah serta rasa bangga. 

Keberhasilan Tgk. Fajriansyah dalam menyelesaikan tesisnya ini mempunyai kesan tersendiri bagi mahasiswa Aceh di Mesir. Mahasiswa kedatangan tahun 2007 ini telah memulai mengerjakan tesisnya semenjak tahun 2014. Proses penyusunan tesisnya ini terbilang cukup cepat, memandangkan tingginya standar yang ditentukan oleh Al Azhar bagi mahasiswanya untuk meraih gelar.

Tanggal 22 Juli 2017 seharusnya menjadi tanggal diadakan sidang yang bersejarah ini. Tesis sudah rampung dan undangan telah diedar. Namun segalanya milik Allah. Empat hari menjelang sidang tersebut, Prof. Dr. Ali Hasan Sulaiman, salah seorang guru besar yang ditetapkan sebagai penguji beliau berpulang ke Rahmatullah. Semoga Allah merahmati Almarhum dan menempatkan beliau di tempat yang tinggi di sisi-Nya. Ditunjuk sebagai pengganti beliau dalam sidang ini Prof. Dr. Muhammad Mahmoud Ash Shafati, Ketua Prodi Tafsir dan Ilmu Al Quran Fakultas Dirasat Islamiyah wal Arabiyah Universitas Al Azhar Provinsi Dasoun.

Sejatinya sidang tesis Tgk. Fajri akan diadakan di Qa’ah Abdul Halim Mahmoud, sebuah auditorium besar milik Fakultas Ushuluddin yang sebelumnya telah melahirkan ribuan tesis serta disertasi agung Al Azhar. Sayangnya akhir tahun ini Fakultas Ushuluddin sedang mengadakan renovasi besar-besaran. Akibatnya sidang bersejarah ini dipindahkan ke sebuah ruangan sederhana yang hanya dapat menampung puluhan orang.

“Perjuangan yang sangat luar biasa. Aku sangat bangga pernah mengenal beliau,” ungkap Fikri Aslami.

Baca juga: Raih Nilai Tertinggi, Tgk. Salman Menjadi Mahasiswa Aceh Pertama Yang Menggondol Master Ushul Fiqh Al-Azhar

Kejadian demi kejadian tentu saja memberi kesan yang berbeda bagi semua yang mengikuti cerita. Perjuangan yang hebat membuahkan hasil yang hebat. Sidang yang sempat tertunda, ruangan yang sederhana, tak lantas membuat Tgk. Fajri kalap. Terbukti, dengan segala kesederhanaan tersebut, Tgk. Fajriansyah berhasil meraih gelar Master of Art dengan predikat yang mewah dan istimewa. Uqban lana, semoga menjadi motivasi bagi semua yang memerhati. Semoga ilmunya berkah dan bermanfaat bagi agama dan umat.(MNA)

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top