Syekh Ayyub Pulang, KMA Mesir Kehilangan Mursyid

Syekh Ayyub berfoto bersama mahasiswa Aceh sebelum keberangkatan ke Aljazair. (Foto: Dok. KMA Mesir)
Kmamesir.org (1/3/2019). Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir hari ini kehilangan seorang mursyid. Syekh Ayyub Al-jazairy yang selama ini mengajar mahasiswa Aceh memutuskan pulang ke Aljazair, Jumat (1/3). Mahasiswa Aceh di Mesir yang selama ini menganggap beliau sebagai mursyid, mengantar kepulangan Syekh Ayyub dengan rasa sedih Bandara Internasional Kairo. 

Hal ini disampaikan oleh Ketua KMA, Thaiburrifqi Ananda, saat mendampingi Syekh Ayyub. “Kami sangat bersedih melihat Syekh akan pulang ke kampung” ujar Thaiburrifqi saat bersalaman dengan Syekh Ayyub di bandara. Rencana keberangkatan Syekh Ayyub sudah diketahui mahasiswa Aceh dua minggu yang lalu, beliau bertolak ke kampung di Aljazair karena urusan keluarga. 

“Sudah lama keluarga beliau meminta beliau pulang. Namun, karena rasa cinta beliau kepada Mesir dan pengajian dengan warga KMA, beliau rela berlama-lama di sini,” ucap Abkarul Aufa, salah seorang murid Syekh Ayyub. 

Syekh Ayyub sendiri sudah lama mengajarkan kitab-kitab kepada mahasiswa Aceh di Kairo, bahkan Sahah Aceh yang berada di bawah Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) berdiri atas jasa beliau, yang bersedia meluangkan waktu untuk mengajar. 

“Syekh Ayyub adalah mursyid warga KMA, sudah hampir sepuluh tahun mengajar, banyak alumni Al-Azhar yang sudah pulang ke Aceh membawa bekal yang beliau ajarkan, juga banyak mahasiswa baru yang belajar bersama beliau, kalau dihitung sudah ratusan kali warga KMA mengkhatamkan kitab dengan beliau, berkat jasa beliau juga Sahah Aceh berdiri,” tambah Taiburrifqi Ananda setelah keberangkatan beliau. 

Syekh Ayyub sudah mengajar rutin warga KMA sebelum tahun 2010, pengajian awalnya berlangsung di rumah Syekh Ayyub, tapi melihat banyaknya minat mahasiswa Aceh yang hadir, maka KMA menggagas pembentukan Sahah Aceh di Darrasah, Kairo. 

“Syekh Ayyub sudah mengajar sejak 2010 ke bawah, beliau mengajar di rumah sendiri, melihat banyaknya mahasiswa Aceh yang ikut talaqqi dengan beliau, maka KMA mendirikan Sahah Aceh, sebagai tempat pengajian rutin harian,” kata Hendri Julian selaku Khadim Sahah Aceh. 

Hendri Julian juga menjelaskan bahwa selain dari warga KMA, murid Syekh Ayyub juga berasal dari berbagai negara seperti Sudan, Nigeria dan Belgia. Dalam pengajian Syekh Ayyub sering memberi nasihat kepada murid-muridnya, terkhusus mahasiswa Aceh. 

“Kalau sudah mengkhatam kitab, jangan lupa muraja’ah dan mengulang-ulang kitab itu agar terus melekat di pikiran kita, kebanyakan dari kita yang melempar kitab seolah-olah tidak membutuhkannya lagi setelah khatam,” canda Syekh Ayyub kepada mahasiswa Aceh di Sahah, Darrrasah, Kairo. 

Di antara kitab-kitab yang sudah dikhatamkan Syekh Ayyub bersama Mahasiswa Aceh adalah Syarh Waraqat, Sullam Al-Munawraq Syarh Quwaysni, Alfiyah Ibnu Malik Syarh Ibnu Aqil, Kharidah al-Bahiyyah, Jauharah Tauhid, Durusul Balaghah, Syarh Matan Rahbiyyah, Tukhfatussaniyah syarh Al Jurrumiyah.


Syekh Ayyub mengajar di Sahah Aceh khusus untuk Ikhwan enam hari setiap minggu, pengajian biasanya berlangsung setelah shalat Isya, selain itu beliau juga mengajar di Sahah Akhwat Aceh dalam tiga kali seminggu setelah shalat Ashar. 

Haris Akbar Zahari

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top