Nasi kuning 1.000.000 Viewers dan Curhatan Perut Kru Baru

Oleh: Annas Muttaqin*
Kru kmamesir.org merayakan 1.000.000 Viewers di Meuligoe KMA Mesir

Grup redaksi kmamesir.org mulai sangat ribut lantaran sebentar lagi viewers website kmamesir.org mencapai 1.000.000. Biasanya juga ribut, tapi hanya dengan beberapa jomblo yang mencoba memberi hiburan kepada anggota grup yang sekaligus menepis kesendirian. 

“Naik 2000 viewers dlm 20 jam.” Celoteh Muhammad Syukran selaku pimpinan redaksi kmamesir.org di grup redaksi kmamesir.org. 

“Ayo kita share lagi ke seluruh penjuru dunia.” Respon Aja dengan gejolak semangat, ditambah emotikon mata berbintang biru. 

“Emejing banget,” sahut bang Hendri Julian selaku salah satu editor di web merangkap komedian. Biasanya berkolaborasi dengan bang Farhan jihadi yang sama-sama editor handal menciptakan humor-humor segar yang mengundang celotehan para penghuni grup. 

“Kalo udah sejuta, ada tasyakuran bang ya?” Gurau Annas membalas celoteh pimpinan redaksi. 

“Tasyakuran!" Celetuk Bang Syukran ditambah emotikon Api. 

Semakin bergejolak saja anggota grup saat itu seakan 1.000.000 itu menjadi angka semangat baru bagi kru. Sebenarnya bukan viewers yang menjadi tujuan utama namun berkembangnya viewers dalam beberapa saat menunjukkan berkembang pesatnya simpati netizen untuk web dan hal itu tentu membuat kru senang. 

Kru kmamesir.org di Meuligoe KMA Mesir


Nasi kuning 1.000.000 viewers dan ayam kari berlomba memamerkan aroma di KMA. Berbagai hidung dirayunya agar segera menyantap lezat dirinya, Belum lagi jika dipadu ikan teri dan kerupuk emping dengan sedikit dendeng di ujung pirin. Sungguh lidah mana yang ingin berhenti bergoyang menyantapnya. Kali ini menu diracik langsung oleh pimpinan redaksi web kmamesir.org. Bukan bermaksud monggoda anda menaikkan nafsu makan, terlebih bagi yang gemuk sehat atau sedang lapar. Tapi malam itu memang benar seperti rasa tasyakuran. Barangkali karena nasinya kuning. Tapi malang tetaplah malang, beberapa tetua kami masih berbicara di depan, memaksa kami menahan cacing perut yang bisa-bisa sebentar lagi merangkak sediri melahap semua makanan di dapur. 

Dalam acara tersebut Tgk Muhammad Syukran mengucapkkan terimakasih kepada seluruh kru redaksi kmamesir.org. ia juga mengingatkan untuk selalu semangat dan ikhlas dalam mengisi dan menyebar luaskan tulisan-tulisan di web. 

“Tujuan utama web kita ini bukan mencari finansial tapi sebagai ajang edukasi dan dakwah bagi diri kita, jadi bagi kalian jangan segan apalagi takut untuk mengirim tulisan, kita juga harapkan bagi setiap tulisan yang sudah kita post agar sudikiranya sama-sama menyebarluaskanya.” Ucap pimpinan redaksi. 

Sejak 14 April 2019 hingga 18 April 2019 tercatat seiktar 4.600 pengguna media sosial mengunjungi laman web hingga tembus 1.000.000 viewers.Ini membuktikan berkembang pesatnya simpati serta partisipasi atas web kmamesir.org dari sebelum-sebelumnya, dan hal tesebut tentu tidak terlepas dari peran-peran setiap natizen yang sudikiranya menyebarluaskan tulisan kami. oleh karena itu pimpinan redaksi berinisiatif untuk mengadakan tasyakuran sekaligus pengenalan kru baru kmamesir.org. 

“Kita mesti memberi apresiasi bagi setiap orang yang sudah mengirimkan tulisannya di web. Makanya setiap tulisan yang sudah saya post kemudian membagikan tulisannya. Saya tulis, tulisan indah dari…., atau tulisan cantik dari…, mungkin cara itu bisa sedikit membangkitkan semangat para penulis untuk terus menulis.” Ucap bang Farhan Jihadi, salah satu editor ulung di website kmamesir.org saat diberi waktu untuk memberi petuah pada kru baru. 

Acara yang dilaksanakan pada kamis sore 18 April 2019 tersebut juga turut dihadiri Tgk Muhibushabri Hamid, salah satu perintis web kmamesir.org yang masih menetap di Mesir. Selain itu beberapa legendary web juga turut menyemarakkan acara. Mereka berbagi pengalaman sekaligus memberi semangat serta tips agar dapat terus menulis tanpa harus mengganggu waktu belajar. 

“Sangat banyak pengalaman saya terhadap organisasi, bukan hanya cukup bahkan ulak, bahasa Indonesianya apa?” 

“Melimpah ruah, muntah, muncrat. ” ucap pendengar ramai. 

“Iya, melimpah ruah, tapi yang perlu saya tekankan jangan smpai organisasi menjadi kambing hitam saat nilai tak sesuai harapan, untuk saat ini silahkan focus ujian terlebih dahulu. Tinggalkan semua hal yang selain belajar untuk ujian.” Ucap Teungku Muhibushabri saat diberi kesempatan berbicara selaku senior dan orang tua di web KMA Mesir. 

Sebenarnya sangat banyak petuah yang diberikan Teungku Muhibushabri, selain memberi nasehat dan pengalaman, kalimat-kalimat beliau biasanya juga mengadung humor-humor dan api untuk mencairkan suasana dan membakar semangat. 

Pula malam itu hadir Teungku Nada Thursina selaku kepala sekolah, Sekolah Menulis KMA yang juga mencangkup editor di web KMA dan ketua keputria KMA Mesir dan kru-kru senior web perempuan lainnya. Mereka menceritakan bagaimana awalnya mereka sangat sulit dalam menulis, hingga akhirnya masa sulit itu berlalu dan mulai terbiasa menulis. 

Web KMA mesir pertama berdiri pada tahun 2006, ini awalnya merupakan cabang ide dari majalah El Asyi yang sudah berdiri jauh sebelumnya. Dua media ini berada dibawah naungan Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) di Mesir. Seiring berjalannya zaman serta berkembangnya tekhnologi diiringi semangat berdakwah dan barbagi, maka lahirlah inovasi baru untuk menciptakan web untuk mempermudah akses seluruh masyarakat Indonesia agar dapat berbagi ilmu dan pengalaman kami Mahasiswa di Mesir. 

Gaya bebas para kru berfoto

Karena para pembicara sadar bahwa perut pendengar mulai keroncongan. Maka dicukupkan sudah petuah-petuah indah malam itu. Agenda mulai beralih ke acara makan-makan, sudah tak tahan rasanya menenangkan cacing perut, menyantap nasi kuning 1.000.000 viewers pasti rasanya akan beda dengan nasi kuning bukan 1.000.000 viewers. 

Dengan acara tasyakuran ini, kita sama-sama berharap kedepannya website kmamesir.org dapat terus mengabdi pada umat, terus menyebar kebaikan serta manhaj washatiah (moderat) ke seluruh penjuru alam. Menutup tulisan ini saya tulis sebuah pantun agar pembaca tau kalau saya sudah suka menulis. 

“Sungguh lezat makanan disambut
ditambah jeruk yang dikasi Ali
Alhamdulillah kita menyambut
tanda syukur pada ilahi “
sekian…"


*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Syariah Islamiyyah, Universitas Al-Azhar

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top