Wihdah PPMI Mesir Adakan Seminar Ilmiah Bertema Perempuan
Dr. Abdul Fatah Al-Awary memberikan materi dalam seminar tentang perempuan (Foto: Dok. Kmamesir.org) |
Kmamesir.org (9/4/2019). Wihdah Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir bekerja sama dengan lembaga organisasi internasional alumni Al Azhar mengadakan seminar ilmiah, pada Minggu (7/4). Acara berlangsung sejak pukul 10.00-12.00 CLT di sekretariat Rabithah, Hayy Sadis, Madinah Nasr. Sejumlah mahasiswi dari berbagai negara Asia Tenggara turut menghadiri seminar tentang perempuan ini.
Agenda ini merupakan program kerja Wihdah—organisasi induk yang menaungi mahasiswi Indonesia di Mesir—Devisi Keilmuan. Panitia juga mengangkat sebuah tema yang sangat menarik yaitu, "Peran Wanita Dalam Memajukan Peradaban Islam."
Dekan Fakultas Ushuluddin Dr. Abdul Fatah Al-Awary dihadirkan sebagai pemateri untuk mengisi seminar ilmiah ini. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa wanita dalam peradaban Barat dipandang rendah, tertinggal dan jauh dari kata kemajuan.
Agenda ini merupakan program kerja Wihdah—organisasi induk yang menaungi mahasiswi Indonesia di Mesir—Devisi Keilmuan. Panitia juga mengangkat sebuah tema yang sangat menarik yaitu, "Peran Wanita Dalam Memajukan Peradaban Islam."
Dekan Fakultas Ushuluddin Dr. Abdul Fatah Al-Awary dihadirkan sebagai pemateri untuk mengisi seminar ilmiah ini. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa wanita dalam peradaban Barat dipandang rendah, tertinggal dan jauh dari kata kemajuan.
"Jika kita menilik peradaban Yunani dahulu, penduduk Yunani melihat wanita dengan pandangan yang hina, membatasi hak-hak wanita, serta beranggapan bahwa wanita adalah makhluk yang geraknya terbatas, tidak boleh muncul di tengah masyarakat dan hanya menjadi suri di rumah saja," ujarnya.
"Kemudian Islam datang dan merubah semua tatanan peradaban barat tersebut. Islam hadir membawa kemulian bagi kaum wanita, menempatkan mereka (wanita) pada posisi yang semestinya. Wanita dalam kacamata peradaban dan kebudayaan Islam kini mengalami kemajuan yang pesat, berbeda dengan dahulu di mana mereka tidak diberi kebebasan terhadap harta dan kariernya. Islam tidak melarang wanita yang memilih berkarier di luar rumah, selama ia tidak melanggar koridor syariat Islam serta tetap menjalankan tanggung jawab dengan baik," tambahnya lagi.
Agenda ini juga bertujuan untuk mempererat silaturrahmi dengan mahasiswi dari negara-negara jiran. Seminar berakhir dua puluh menit setelah azan zuhur berkumandang, dan diakhiri dengan sesi perfotoan dengan dekan selaku pemateri.[]
Maulidia Azzhukhraifa
Posting Komentar