Tips Menghadapi Ujian Selama Ramadhan

Wawancara Zulfahmi Saputra, Peraih Beasiswa Bait al-Zakat.


Selama menghadapi ujian di Al-Azhar, apakah terkesan rumit atau mudah menurut Antum ? 

“Begini, mudah atau susah itu akan dirasakan setelah menghadpi ujian tersebut. Memang ujian Al-Azhar susah dan rumit. Tapi jika Muqarrar atau diktat itu dikuasai dengan baik, akan mudah menjawab pertanyaan Duktur. Karena soalnya tidak akan keluar dari pembahasan Muqarrar.”


Apakah Antum pernah menghadapi ujian selama Ramadhan ? 

“Pernah, bahkan sampai 3 kali berturut- turut. Tahun 2015, ketika saya tingkat dua, juga ditingkat tiga sebagian waktu ujiannya dalam Ramadhan. Dan ujian sepenuhnya dalam Ramadhan ditingkat 4. Namun jangan khawatir semua aka nada hikmahnya.”


Adakah kiat-kiat sukses untuk menghadapi ujian di Ramadhan ini yang ditambah kondisi suhu yang seakan membakar tubuh? 

“Nah, itu semua kembali pada sukses memanajemen waktu. Selama Ramadhan, tentu tiap malamnya rutin Tarawih. Itu syarat utama dari saya. Berdoa. Karena kita semua tak punya kemampuan tanpa tawakkal kepada-Nya. Adapun tipsnya, usahakan setelah subuh untuk tidak tidur lagi. Mulai dari 03. 00 Wk s/d jam 09.00 fokus dengan belajar dan mengulang semua materi pelajaran. Setelah itu, ambil waktu dari jam 09.00 s/d 11.00 untuk istirahat, baik itu untuk Qailulah maupun hal lainnya untuk merehatkan badan dan pikiran. Selanjutnya terus belajar sampai waktu Ashar. Usai aktivitas tersebut, bergegaslah untuk menyiapkan hidangan berbuka. Mau ke Maidaturrahman kah, atau mencari Takjil berbuka lainnya. Hatta setelah berbuka, juga kondisikan kembali waktu, sedikitkan berbicara dengan kawan, dan langsung berangkat Shalat Tarawih. Kemudian, sesudah itu semua. Buka kembali Kitab-kitab Muqarrar, Wudhu dan tidur s/d jam 02.00. Atur waktu agar bisa terbangun di jam 03.00. Sahur. Dan begitu seterusnya hingga usai pertempuran menembus tembok ujian Universitas Al-Azhar".


Luar biasa. Penyakit kita dari zaman Fir’aun sampai sekarang. Malas dan bosan. Kadang tips di atas hanya bertahan satu hari. Bagaimana solusinya agar selalu Istiqamah dalam rutinitas tersebut ? 

“Ingat jasa orang tua da tentukan target. Ya, cuma ini. Terkadang saya dikala merasakan malas dan bosan. Menelpon kedua orang tua. Mengingat airmatanya saat melepas kepergian kita, dan lainnya. Juga ingat tujuan dan target kita kedepan. Target saya License selama 4 tahun. Jangan sampai semua tertunda. Kita semua pasti ingin pulang ke tanah air. Satu lagi, jangan pernah main game. Walau hanya sebentar. Kenapa ? Karena game yang dirancang di era millennial ini, mengandung rasa candu untuk terus bermain lagi. Tanpa henti. Ada saja tantangan dan rintangan yang akan disediakan game tersebut sehingga kita susah untuk memfokuskan diri dalam belajar.”


Terus bagaimana cara mengatasi chat atau sosmed yang lagi tren sekarang ? 

“Kalau hanya saja chat dan status. Itu mah gampang. Jangan menge-chat tapi balas chat. Nah, itu slogan saya. Hehe. Dan kalau dirundung galau, ya buat saja satu status. Terus matikan kembali hp-nya. Jangan pernah berikan diri sepenuhnya untuk kelalaian.

Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top